Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Saturday, November 23, 2013

catatan antara dua benua 'penting dan tidak penting'

ket: negeri yang bercahaya [madinah al-munawara]

Dear negeri sebuah jendela. Jendela yang mana ya. Hoho...entah lah jendela yang mana. Yang mana-mana dah :D. Jendelanya bisa banyak kemungkinan. Bolehlah aku tulis catatan yang tidak bertuan ini, untukmu pemilik negeri pada sebuah jendela. Meski kau bilang itu bukan jendela, melainkan "pintu" lebih tepatnya. Apa pun itu dah istilahnya, jendela itu memang terkadang kelihatan seperti pintu. Bisa jadi dari benua sana tempatmu merangkai keajaiban-keajaiban waktu terlihat seperti pintu. Seperti pintu ajaibnya Doraemon dan aku adalah Nobitanya. CLING #GEJE :p

Janganlah kau buat aku cemburu karena bagusnya pantulan langit-langit makharijul hurufmu itu. Sungguh jangan kau buat aku menjadi pencemburu karena mumtaz dan sempurnanya engkau memantulkan Ghunnahmu itu. Janganlah pula kau buat aku tidak bisa tidur karena penghargaan bahwa milikku melebihi "bagus" nya dari suara air pada sebuah sumber dan aku berbakat menjadi.....**amiin in sha Allah, dengan khidmat. Itu sungguh berbahaya untuk tipe model penggalau sepertiku ini. Untunya ada penangkal jitu berupa mantera bahwa udara di negerimu sana tidak segalau udara dinegeriku sini. Jadi aku tidak perlu cemas, hoho. Lagi-lagi udara negeri benua yang mana. Ah...embuhlah. Namanya juga tulisan antara penting dan tidak penting. Jadi lagi-lagi negerinya bisa dimana-mana. Terlebih negeri yang dari sana terdapat salam cahaya Islam yang sengaja engkau hantarkan dari bumi tersuci di hamparan semesta yang riang ini. Itu betul-betul membuatku tidak bisa menulis secara sempurna. dan lagi-lagi menurut versiku. Aku memang terlalu banyak memiliki persepsi dan versi yang mungkin aku sendiri tidak mampu menerjemahkannya. Walau pun udara di negerimu selalu mampu menjawabnya. Udara yang aneh. Rasanya aku ingin mengambil sajadah aladin dan lalu terbang menangkap udara itu. Blubh, blubh, blubh. Wusssshhh...

Ada banyak hal yang ingin aku tulis disini sebenarnya. Tapi sepertinya belum untuk hari ini. Karena bisa jadi ini antara tentang catatan penting dan tidak penting. Aku tidak bisa mendefinisikan antara apa yang sedang ingin aku tulis ini. Dibilang buntu tidak juga begitu. Di bilang galau sepertinya juga kurang pas. Di bilang gembira memang aku gembira mencatatnya. Tapi lebih tepatnya apa aku sungguh tidak bisa mendefinisikan. Mungkin ini hanya catatan sebagian Taqdir yang mampir di sebagian puzzle sudut hatiku. Karena bisa jadi besok atau lusa Taqdir Allah berkisah berbeda. Oleh sebab itu biarlah air mengalir dari sumber-sumbernya. Mengalir dan menjadi penyejuk dahaga bagi telaga-telaga yang membutuhkan pengairannya. Ini terlalu sulit mendefinisikan apa sebenarnya ini dan itu. Di seberang sana tentang ini terlalu baik mungkin bagiku. Jadi biarlah yang baik menjadi manfaat bagi banyak negeri. Biarlah menjadi hujan bagi banyak tanah di semua penjuru negeri. Yah setidaknya seperti arti namakulah "seribu keutamaan yang aku miliki adalah untuk kebaikan kita bersama." **hoho maksa. Tapi yang pasti aku menjadi begitu pencemburu saat ini. :p Karena di sini, aku juga sedang belajar untuk menjadi lebih baik. Lebih mandiri menghadapi semua kemungkinan. Baik dan buruk. Yang penting kan berdo'a, bukankah seperti katamu bahwa do'a juga merupakan bagian dari usaha. Hemm, istilah yang aneh, meski bener juga sih kalau di fikir. Hihi, sekali lagi dasar negeri dan udara yang aneh. Apapun semoga baik in sha Allah...

Turkey, 23 November 2013
sumber foto : sumber yang terpercaya :D #peace

No comments: