Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Thursday, May 30, 2013

Notes: Buat gentong

sore ini...*fikiranku 


Desa yang jauhnya berkilo-kilo di ujung hutan itu, adalah tempat waktuku dan 4 adik tingkatku menampung harapan. Aku tidak tahu bagaimana menghitung warna langit yang hatiku sering bilang bahwa warna "langit itu seperti warna permen 12 warna" kalo kamu ambil dari satu sisi permen, warnanya tetap sempurna, tidak berkurang. 

Aku tidak bisa menggambarkan seperti apa gegap gempita suara "tarian rinai bocah hutan" yang bertelanjang dada itu dengan kaki tanpa sandal jepit. Mereka menangkap kodok di pinggir sungai, menangkap belalang di rumput liar, pun juga mengajariku bagaimana menyusuri titian kayu di atas air. 
"kalo ayuk pandai berenang, kala hujan banjir melimpah, samo-samo kita berenang di sungai dekat hutan belakang rumah." Ah...AKU BETUL-BETUL INGIN MENJERIT! itu persis suara Gentong, si gundul pekat coklat 7 tahun. Yang kulitnya berkilau-kilau karena keringat matahari.

Spirit Muslim Muda Entrepreneur; sebuah Cermin Kegemilangan Islam Masa Depan By Evi Marlina Al-Ardvici Kreatif

Hihi, sore ini saya iseng...
ngetik artikel, eh ketemu artikel tulisan sendiri di blog orang, hihi...
#terimkasih bt penulis, sudah menyertakan sumbernya dengan baik, jadi saya copas di blog saya ya, artikel ini juga di posting sama Mr. sinyo penulis buku Di Balik Wajah Rembulan, di blog pribadi beliau. Tak copas di blog saya pribadi biar ndak lupa.
===================


Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Saya ini tergolong telat, karena memulai usaha pada usia 30 tahun. Saya yakin jika Anda memulai pada usia 25 tahun, kelak Anda akan lebih hebat dari saya.” (Dahlan Iskan, dalam Antara – 20 Januari 2012)
Sepuluh tahun lagi, bakal ada revolusi di bidang ekonomi kita. Bagi mereka yang saat ini mempersiapkan diri sebagai pengusaha tentu akan menikmati hal itu. Mereka yang menjadi motor dalam revolusi tersebut adalah ANAK MUDA dan kaum wanita. Kehadiran wanita akan mengubah social capital.” (30 November 2011, Hotel JW Merriot Jakarta)
Mengutip dua pernyataan pak Dahlan Iskan tersebut di atas, merupakan sebuah harapan besar bahwa kejayaan Indonesia khususnya Islam adalah sebuah hope yang harus di sambut dengan sikap optimisme yang tinggi. Sebuah hope yang harus disongsong dengan semangat kesungguhan dan spirit kemandirian sedini mungkin.

Monday, May 27, 2013

Cinta dari turkey #Kismet Part 2

Ternyata keluarga yang selalu rajin memastikan apakah aku baik-baik saja dengan studiku, dengan kesehatanku, dengan aktifitasku, dengan semua keadaanku, dan yang selalu rutin memaksaku untuk datang dan bermalam di rumah mereka hingga aku nyaris tidak punya alasan setitik pun untuk menolak ternyata keluarga "Penghafal Al-Qur'an." SERRR. Berdesir darahku. Jantungku bak berhenti berdering. Aku benar-benar kelu.

Y Allah, aku bukan seorang hafidz. Tapi betapa Maha baiknya Engkau padaku. Di Indonesia Engkau pertemukan hamba pada keluarga hafidz, anak-anak Ustdzah yang masih kecil dan semuanya laki-laki dan menghafal Al-Qur'an, Aku hidup bersama mereka, menjadi saksi bagaimana ustdzah membangun keluarga dan menjadikan putra-putranya menjadikan Al-Qur'an adalah segalanya sebagai panduan. Sekarang Engkau pertemukan aku kembali dengan keluarga yang semua anak-anaknya juga laki-laki dengan usia yang sama dengan anak-anak Ustdzah, dan salah satu dari mereka yang genap 10 tahun juga seorang Hafidz 30 juz. Kadir namanya, sejak usia 4,5 tahun ibunya sudah membimbingnya menghafal Al-Qur'an.

Ya Allah, aku bukanlah seorang hafidz. Tapi mengapa Engkau selalu pertemukan aku dengan keluarga yang "mencintai" ayat-ayat-Mu di atas segalanya. Bukan aku tidak bersyukur, aku hanya takut tidak tahu bagaimana mensyukurinya dengan baik dan benar. Aku hanya merasa tidak layak dan malu menerima semua ini ya Allah. Sungguh aku malu pada-Mu ya Allah...

Notes : 
Foto: Bersama aby Kadir dan Abi Ikram yang salah satu putra mereka telah menjadi hafidz, aku di ajak melihat memerah susu kambing di samping rumah.


Sunday, May 26, 2013

"Engelliler ne kadar rahat olursa, O kadar huzurlu oluruz"

"Engelliler ne kadar rahat olursa, O kadar huzurlu oluruz" 

"Jika yang "berkebutuhan khusus" menjadi begitu tentram, 
maka setentram itulah diri kita" Gokcek_Wali kota Ankara


Halo...tahukah kamu,
#Belajar dari TURKI



ada yang selalu menarik perhatianku setiap kali memasuki metro [kereta bawah tanah]. "jendela Ankara" begitu aku menyebutnya. Buletin geratis harian yang selalu di sediakan oleh Pemerintah Turki setiap hari, khususnya di kota Ankara. Koran-koran itu disediakan secara bedava [cuma-cuma] di tempat umum yang sering dilalui, dan umumnya di letakkan di rak khusus di sisi loket tempat pembelian "ego" kartu [kartu untuk naik otobus dan metro, dan seringkali di sediakan di Otobus, aku termasuk pengkonsumsi buletin gratis itu. Dari jendela Ankara itu aku bisa mengenal ankara dan ruas-ruas perkembangannya lewat segi empat buletin ber tuliskan "ucretsiz' alias gak pake duit. aku bisa mengenal sudut-sudut antik kota ankara yg bisa tak jangkau lewat info bulten itu. Dan yang lebih penting aku bisa melihat sendiri bagaimana laju perkembangan Kota Ankara, dari pertama datang hingga saat ini. Seminggu saja meninggalkan kota Ankara, aku di buat heran oleh perubahan yang kepalaku "di buat pusing" bagaimana kota Ankara menerjemahkan "pembangunan" yang Cepat, Tanggap, tepat dan sigap. Dan Pagi ini, sebuah tema manggung di halaman ke 11,

"Engelliler ne kadar rahat olursa, O kadar huzurlu oluruz" 

Jika yang "berkebutuhan khusus" menjadi begitu tentram, maka setentram itulah diri kita" 
Gokcek_Wali kota Ankara

Si Ular Panjang #Belajar dari TURKI

Halo...tahukah kamu,
#Belajar dari TURKI



Foto Pribadi


Satu hal yang membuat saya tidak perlu khawatir "berperawakan" khas Indonesia, yang kecil mungil pendek elek mewek ewek2   dan tinggal diantara orang Turki yang besar2 dan tinggi2 adalah, budaya ULAR PANJANG yang tertib dan rapi setiap kali akan menaiki OTOBUS, saya tidak khawatir TERINJAK, atau Jatuh pingsan seperti kalo sedang berlomba "ngejar" mikrolet" nya Jakarta yang jurusan tanah abang, yang larinya kayak "banteng" nyeruduk ndak karuan, yang kalo sudah sampe tanah abang sampe lupa apakah kita sedang di Jakarta atau di kebun Banteng #heee...


#ayo kita memulai membiasakan budaya antri ^^

Lalu Lintas 2 #Belajar dari Turki

Halo...tahukah kamu,
#Belajar dari TURKI


Foto Pribdai

Setiap pagi naik Otobus saya suka sekali berdiri di Otobus dekat jendela kaca depan. Di sisi pintu pas mau turun. memperhatikan Jalan-jalan lalu lintas Turki yang luas sekali seperti lapangan bola kaki, jalannya terbentang luas dan tidak takut macet. Di kota Ankara saya jarang terkena macet, bisa di hitung dengan jari berapa kali terkena macet. Kalo pun ada macet biasanya di jam2 dan titik tertentu yang sedang jam2 kantor. #tapi sekali lagi saya tidak sampai tensi tinggi kayak di Kuningan Timur ...hihi...

#Oh Indonesiaku, percayalah, saya tidak sedang mengutukmu...saya tulis ini buat calon2 yang akan MENDANDANIMU di masa depan #:D

Lalu Lintas #Belajar dari Turki

Halo...tahukah kamu,
#Belajar dari TURKI



Foto Pribadi

Tingkat kemacetan Kota Ankara paling kuat menghabiskan waktu 30 menit, setelah itu lalu lintas akan kembali berjalan NORMAL. Biasanya kasus kemacetan terjadi karena ada kecelakaan kecil atau mobil serempetan #gak terlalu parah, tapi yang bikin lama karena orang turki klo sudah marah itu tahan lama #hihi...

Nah, foto ini saya ambil dari atas Jembatan Penyebarangan, ini salah satu contoh kondisi MACET TOTAL di Arus Sisi Kanan Jalan raya Arus KOTA ANKARA, #kasusnya bukan karena kecelakaan kecil, tapi akibat pembangunan sisi jalan, yang sudah SELEBAR Lapangan Bola Kaki masih juga mau di perlebar selebar apa lagi ya. #mikir hihi...

ARSITEKTUR TURKI memang Hebat!!!

Ben Pakistan deilim

Ben Pakistan Deilim



Ini air mancur  Istana Topkapi Sarayi Sultan Mahmed Al-Fatih, Istanbul
seminggu yang lalu saat benar2 penat dari aktifitas


I'm Pakistan Deilim! Sepertinya itu kata yang tepat buat aku tulis menjelang tidur. 2 hari yang lalu_pun pada pengalaman hari-hari lainnya_Seorang ibu2 Turkey tersenyum memandangku saat aku tanya dimana tempat ambil wudhu. Dengan sigap ia meraih mataku dan mengajak ke belakang tempat wudhu muslimah. Dia cuma tersenyum sebelum akhirnya bilang "Pakistanlimisin?" Apakah kamu gadis Pakistan? #tapi dahiku kali ini sudah tidak bisa mengkerut kayak dulu. Ini sudah pertanyaan pernyataan entah yang keberapa kalinya, orang Turkey bilang apakah aku orang Pakistan.

Memang seperti apa orang Pakistan itu? Tadi aku serching di gugel, apa wajahku ada garis kesamaan sama muslimah Pakistan? Kayaknya ndak ada sama sekali. Orang saya kecil begini. Wajah khas Indonesia. Aku cuma mau memastikan. Ben Pakistan Deilim. Saya bukan orang Pakistan. ENDONEZYALIYIM. 

Kepada Biola

Rampung buka puasa duduk manis di atas sofa ranjang kamar. Nata mukena buat siap-siap shalat maghrib, tapi hatiku denyut-denyut pas denger suara yang tidak asing sama sekali. Ohh..suara itu, iya itu suara gesekan biola. #arrgghh...tears, teringat betapa rajinnya dulu aku di Indonesia belajar biola dengan tekun, memainnkannya dengan senang hati, tidak kenal waktu. Meski masih terbata-bata. Biola apa kabar kamu di lemari itu. Kamu bersabar, aku masih mencari tempat buat belajar, mencari guru. semoga besok pagi saya bisa memulai pencarian tempat untu belajar.

Sudah hampir genap 7 bulan aku membiarkan ia teronggok di dalam lemari kamar asrama. Tidak menyentuhnya. Aku sudah tidak tahu ntah seperti apa suara gesekan biolaku. Biola apa kabar? Maafkan aku yang membiarkanmu teronggok begitu saja. Aku rindu memetikmu, meraih senar-senarmu, meski suaranya tidak beda jauh dengan "kaleng pecah" hiks..#:p lebay saya betul2 sedang tidak berselera untuk menulis akhir2 ini. Entahlah...

Friday, May 24, 2013

Salam dari Kota Erdogan

Nyaris pukul 03:00 dini hari. Kantukku sudah tak tertahan. Kepalaku berputar-putar seperti air yang di taruh di ember lalu di putar sekuat tenaga.

Pekan lalu serampung pulang dari Istanbul pukul 02:00 dini hari pada Senin minggu lalu, badanku tak terkata entah seperti apa bentuknya. Mungkin kayak tape lepek. #eh, tapi tape enak kan ya. Ntahlah, patah-patah rasanya semua tulangku. Baru beberapa pekan berlalu aku pulang dari Istanbul, dan belum genap hitungan 10 jari, aku harus kembali ke Istanbul, tak ada pilihan, selain tunaikan tugas Pertiwi #tsaaah 

Kupaksa badan yang remuk seperti pecah hujan musim salju ini harus sudah kembali di Ankara malam Senin, mengingat pagi harus kembali masuk kelas TOMER, bahasa Turki. You know, diary, pukul 02:00 daku sampai Ankara, menembus kota Ankara karena pagi harus tetap masuk kuliah. Hari Selasa Hocam mengumumkan bahwa Kamis ujian akan berlangsung. Tidak ada pilihan! Selain harus membenamkan diriku dengan tumpukan buku TOMER pada timing serampung kelas bahasa Turki. Daku benar-benar di hujani malam-malam persiapan yang singkat. Kantukku benar-benar hebat sepulang dari Istanbul. #kalo tidak mengingat tanggung jawabku sebagai seorang "murid" aku sudah ingin tidur di bulan saja rasanya, sambil main puzzle bintang-bintang.

Saturday, May 18, 2013

Diantara 2 Kota

Pagi ini, aku baru saja terburu-buru bangun dan bersiap lebih pagi, meski harus kembali terlambat bangun lebih pagi. Dan kali ini aku memang terlambat. Tapi syukurlah ada yang bisa aku kerjakan pagi ini. Beberapa minggu lalu, adik-adik kampus di Indonesia menghubungiku dan memintaku menjadi dewan juri lomba cerpen, pagi ini naskah-naskah itu masuk. Lumayan banyak, semoga saja aku bisa menyelesaikan dengan waktu yang tepat.

Pagi ini sembari menunggu teman2 delegasi yang masih bersiap2 menuju lokasi, aku menyempatkan diri membaca naskah2 cerpen lomba Nasional yang masuk, membaca karya adik2 dari berbagai belahan sudut Indonesia ini, rasanya aku seperti sedang menyambut dan duduk bercengkerama bersama generasi EMAS MASA DEPAN, ada getar berbeda yang aku rasakan membaca semangat dari adik2 di Indonesia sana...#Ah...kalian, membuat kakak semakin cemburu, kalian HEBAT!!! Indonesia bangga memiliki generasi HEBAT seperti kalian...

#terus berkarya, salam Generasi 1453
 — di Fatih, Istanbul.

Tuesday, May 14, 2013

mimpiku untuk Indonesia "yang GRATIS ITU?" #Belajar dari TURKI

Saya sedang bermimpi untuk Indonesia malam ini. 4 hari yang lalu saya berkesempatan berkeliling Ankara. Memang terdengar lucu, tapi begitulah. Meski saya studi di Ankara, justeru kota Ankara belum sepenuhnya saya jejaki. Sebaliknya kota-kota yang jarak tempuhnya mecapai 12 Jam, malah justeru sudah terjamah. Hihi..saya memang aneh.

Saya tengah bermimpi untuk Indonesia...dan saya tidak sedang bercanda #jiahh

Di Ankara ada sebuah gedung besar yang di buat terkagum-kagum karenanya. Gedung itu bernama AILE YASAM MERKEZI, yang artinya PUSAT KEHIDUPAN KELUARGA. Gedung ini didalamnya menyediakan aneka ragam kebutuhan pengembangan Skill dan Ketrampilan masyarakat TURKI. Seperti aneka Ruang tempat kursus pelajaran bagi anak-anak, mulai dari kurusu beragam Bahasa, Bahasa Turki, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Prancis, Osmanli, dan bahasa asing lainnya, selain pelajaran di sana ada beragam kursus musik, kursus menjahit, kursus melukis, seni berpuisi, teater, gelanggang olah raga, menari, menggambar, aneka taman bermain anak dan puluhan sarana pengembangan ketrampilan dan soft skill yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.


Kelompok Seni Tradisional Turki Kakek Lanjut Usia

AILE YASAM MERKEZI ini ada di setiap Bolge/daerah/kecamatan. Orang tua, remaja, dewasa, dan anak-anak semua bisa menikmati fasilitas ini juga untuk tuna netra, tuna rungu, tuna wicara dengan kata lain untuk mereka yang Allah beri kesempatan "menjadi lebih kuat" juga diberikesempatan yang seluas-luasnya menikmati fasilitas ini. DAN SEMUA FASILITAS INI DIBERIKAN SECARA GRATIS.

Kegiatan ini dilakukan rutin, seminggu gedung terbuka untuk umum dengan jadwal yang sudah tersusun secara rapi dan terorganisir. Setiap pekan kita bisa mengikuti kursus yang disediakan secara gratis, bahkan kita di servis minuman hangat yang dilayani secara ramah. Kita bisa belajar melukis secara rutin, belajar musik,mulai dari musik tradisional, hingga modern, belajar menganyam, belajar ketrampilan manik-manik, menjahit, belajar bahasa, berhitung, bernyanyi, berteater, berpuisi dan semua di bimbing dengan guru-guru khusus pada bidangnya dan yang SABARnya saya ACUNG JEMPOL.


Kelas Kursus Matematika


Bibi Turki kelas Ketrampilan Manik-manik


Bibi Turki dengan Hasil Lukisannya

Setiap gedung ruangan di sediakan peralatan dan kebutuhan, cat-cat ruangan yang nyaman bagi mata, bersih, teduh dan menyenangkan, saya betah sekali berada di sana, bertemu beragam masyarakat TURKI dari berbagai kalangan, dan beragam level. Saya bisa menikmati bermain golf, mendengarkan kakek tua yang sedang berlatih musik atau menemani bibi muda melukis. Atau menemani Paman Turki menjajakan hasil karya mereka kepada pengunjung [tempat ini selalui ramai dikunjungi oleh mahasiswa rombongan/tour turis]. Semua menyenangkan, bahkan untuk mereka yang Allah beri kekurangan "tubuh" mereka bisa belajar menari atau bermain musik, riang betul hati saya melihatnya. Seperti merasa dalam kedamaian yang sulit saya terjemahkan. 

Saya sedang membayangkan Indonesia, memiliki gedung-gedung pengembangan ketrampilan ini di setiap daerah. yang tidak mampu bisa ikut kursus menjahit gratis, membuat manik-manik ketrampilan gratis, bisa belajar melukis gratis, dan pada pekan-pekan tertentu semua hasil karya di pamerkan, mereka bebas menjual hasil karya, menikmati hasil kerja dan usaha mereka, bisa bertemu pengusaha-pengusaha besar, mempresentasikan hasil karya mereka, sehingga memberikan kesempatan yang banyak. luas dan sebesar-besarnya bagi orang lain untuk berkembang dan menjadi besar.



Bersama Bibi dan Kakek lanjut usia yang sedang berlatih melukis 

saya sedang membayangkan, mereka bisa ikut kursus belajar bahasa gratis, lalu mereka menjadi ahli bahasa, menjadi guru-guru handal yang siap mengajar di tempat-tempat kursus, mampu membuka usaha, membuka sekolah-sekolah privat sendiri, membuka corong-corong usaha yang bisa menopang kehidupan keluarga mereka, melahirkan generasi-generasi yang mandiri dan handal. Saya ingin Indonesia memiliki AILE YASAM MERKEZI seperti milik TURKI. Saya ingin masyarakat INDONESIA bisa memahami "APA ITU DEFINISI YANG GRATIS" definisi yang memanusiakan, definisi yang menghidupi, definisi yang menyayangi. Saya bermimpi untuk itu. Indonesia minimal memiliki GEDUNG yang mirip AILE YASAM MERKEZI. 

Ketika pulang ke Indonesia, saya ingin memulainya...insya Allah...

Saturday, May 11, 2013

Buat Bapak dan Mamak

Assalamualaikumwrwb...

Bapak dan Mak apa kabar di kampung halaman? Evi berdoa Bapak dan Emak sehat di sana. Dalam perlindungan dan kasih sayang yang teduh dari Allah insya Allah. Alhamdulillah evi sehat di Turki, sehat tanpa kurang satu apapun. Bisa belajar dengan tenang, bisa makan cukup, bisa jalan-jalan, bisa menikmati kota Turki. Mak mohon maaf kalo evi ngirim uang ke Indonesia sering telat ya Mak. Sering ndak tepat waktu. Kak Agus sering cerita tentang keadaan ekonomi mak dan Bapak minggu-minggu terakhir ini. Emak dan Bapak yang sabar, insya Allah, Allah akan gantikan yang lebih baik. Doakan ya mak,evi lancar kuliah, dilapangkan Allah rezeki, dan didekatkan Allah jodoh terbaik dari Allah, dan bukan dari nafsu dan keinginan evi. 

Selama evi di Turki, baru 2 kali ya mak kita skypean, Ramadhan ini mungkin akan jadi Ramadhan yang berbeda untukku. Ramadhan pertama di Luar Negeri. Yang letaknya bermil-mil dari Indonesia. Oh ya Mak, alhamdulillah insya Allah, evi sudah janji selama di Turki akan selalu shaum sunnah Senin Kamis, tapi kamis kemaren Lupa mak. Soalnya jalan-jalan terus lupa, makan bareng teman. Mak, doakan ya Mak. Evi kuat disini. Tetap istiqamah, tetap menjadi pribadi yang seperti Padi. Bapak dan emak. Ah...evi kangen...

Friday, May 10, 2013

KAPAL di atas KULKAS

Masih ingatkah kita dengan peristiwa 31 Mei 2010 dini hari? Tragedi penembakan sebuah kapal. Kapal yang ditembaki oleh pasukan bersenjata Israel di perairan internasional di Laut Tengah dalam pelayaran dari Cyprus di wilayah perairan internasional, 65 kilometer dari perairan Gaza dengan membabi buta. Sebuah kapal yang akan memberikan bantuan kemanusiaan serta membebaskan Gaza dari Blokade yang diterapkan Israel. Adalah kapal berbendera Turki yang ditembaki oleh tentara Israel, membawa sekitar 563 relawan dari 31 negara. Itulah kapal MAVI MARMARA KUMBARASI.

Friday, May 3, 2013

#5 WASIAT Pertanyaan Di Balik wawancara Beasiswa TURKI

BONGKAR HABIS!!!
Di Balik KURSI MEJA “Tembus WAWANCARA BEASISWA TURKI”
Oleh: Evi Marlina Al-ardvici**
“Ingat musuh terkuatmu adalah dirimu sendiri dan pemberi wawancara atau dewan Juri. Taklukkan keduanya. Maka Engkau akan jadi juara sebelum kejuaraan itu di mulai.”
(Pesan Pak Dede martino, pembimbing penulis )
 “jangan mengandalkan pada kemungkinan musuh tidak datang menyerang, tetapi pada kesiapan kita sendiri untuk menghadapinya; tidak pada peluang musuh tidak menyerang, tetapi pada fakta bahwa kita telah membuat posisi kita tidak terkalahkan.” (Strategi Taktik Tsun Zu)
ALARM:
Tulisan saya ini bentuknya NARASI, saya tidak menganjurkan teman-teman untuk membaca langsung pada POIN sasaran. Poin-poin penting justeru terselip diantara narasinya jika di baca secara detail. Kenapa? Ada POIN-POIN penting yang saya tidak bisa jelaskan dengan hitungan angka dan titik POIN. Jika ingin menjadi Tokoh Habibie, maka selamilah sampai bagaimana cara dia memandang dan bahkan cara menggerakkan jari tangannya sekali pun. Meski dalam hal ini saya tidak meminta teman-teman untuk menjadi tokoh saya. Hihi…#Halahhh. Minimal semoga ada energi positif yang bisa di serap selama membaca. Yang pasti saya menuliskan ini di saat FAJAR BUMI TURKI. Dengan semangat FAJAR yang sulit saya tulis. Halah…lebay dah. Hihi
 ***

Prediksi Pertanyaan Wawancara Beasiswa ADS**

**Referensi dari Blog Pak Made Andi, yang saya pelajari saat menghadapi persiapan wawancara Beasiswa TURKI. Sumber link beliau saya sertakan di bawah...Terimakasih pak Andi.
  1. What motivate you to study in Australia? (motivasinya apa?)
  2. Why do you choose Australia as apposed to other countries? (kok milih Australia, bukan negara lain?)
  3. What have you prepared to make sure you can finish your study in Australia? (sudah melakukan persiapan apa saja untuk bisa lulus kuliah?)
  4. Australia’s education system is different from Indonesia’s. How well do you know this and how have you prepared yourself? (apa yang sudah disiapkan untuk menghadapi sistem pendidikan Australia yang berbeda dengan Indonesia?)
  5. What are you going to study in Australia? (mau kuliah di mana di Australia?)
  6. How well do you understand your proposed of study and how have you gathered information about it? (seberapa mengerti Anda tentang jurusan yang akan Anda ambil dan bagaiaman Anda memperoleh informasinya?)
  7. If you are to study master degree, why do you choose master by coursework or by research? (jika Anda belajar S2, apa alasan Anda memilih master by coursework atau by research?)
  8. How do you think the field of study benefit Indonesia? (apa manfaatnya bidang studi yang anda pilih bagi Indonesia?)
  9. How important is the study for Australia? (seberapa penting bidang studi itu bagi Australia?)
  10. How are you going to implement what you study in Australia when you return to Indonesia? (bagaimana menerapkan hasil studi Anda nanti ketika sudah pulang ke Indonesia?)

Thursday, May 2, 2013

[Kisah] Cinta dari Turki “Kismet” Suara Telpon Anne [Part 1]

Handphoneku berdering. Aku tengah duduk di depan skype mendengarkan pengajian online yang diadakan oleh teman-teman akhwat (muslimah) Indonesia di Turki. “Oh…kismet” Jerit batinku. Nama itu muncul lagi setelah sekitar 10 hari yang lalu juga berdering menelponku. “Angkat gak ya…?” aku bergumam kecil. Meski ragu dan ada titik ketakutan akhirnya aku mengangkat dering telepon itu.

Kismet…???