Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, June 20, 2014

1 setengah Page

Catatan hari ini 
#khusus untuk Emak dan Bapak

=========

Krek!

Aku membuka pintu kantor Hocam Zakariya.
Wajah Hocam memandangku dengan ekspresi sedikit terkejut akibat pintu yang tiba-tiba terbuka, bersuara oleh sebab gagangnya yang aku putar.

Buru-buru. Segera menyapa "Gunaydin Hocam." Sapaku, dengan nafas Senin Kamis akibat berlari menaiki tangga di lantai 3.

"iyi gunler." Jawab Hocam Zakariya. Masih dalam postur wajah terkejut.

"Haa, Hanifa" Suara Hocam lebih tinggi. Namun wajahnya memang selalu ramah, meski suaranya tinggi dan marah, tetap saja tidak terlihat marah.

"Neden cok kisa mekale yazdin." Serbu pertanyaan hoca. "Kenapa pendek sekali artikel mu?"

"Haa...tapi kan...hoca." aku bersiap protes. "Lah bukannya beliau sendiri yang memintaku menulis topic 1,5 halaman dalam waktu yang sangat singkat. Dari pukul 13:00 hingga pukul 18:00." Dalam hatiku. 

"Hoca saya sudah berusaha memendekkan tulisan itu berulang kali. Karena melebihi dari 1,5 halaman yang hoca minta." Suaraku akhirnya protes.

Hoca terdiam. 
Suasana di dalam ruangan.
krik..krik...krik...

***
Kemaren serampung ujian mata kuliah Sosial Psikolojisi, setelah mengumpulkan kertas ujian tiba-tiba hoca memanggil. "Hanifa saya beri kamu 1 topik, saya mau kamu selesaikan malam ini dan kirimkan ke email saya sebelum pukul 18:00." Hazir misin. Are you ready." Wajah hoca Zakariya menatapku yang masih terpaku. Garuk-garuk jilbab, memikirkan harus mencari dan mengumpulkan referensi dalam waktu yang singkat. Meski akhirnya. "Hazirim hocam" In sha Allah siap hocam. Jawabku singkat.

Siang serampung ujian langsung berlari ke perpustakaan. Mencari buku dan segera pulang ke asrama. Segera selesaikan tugas artikel singkat ini. Biasanya kan minimal buat essay semalam. ini  hanya hitungan jam. Detak jantungku tidak menentu.

****
Di dalam ruangan yang krik..krik..krik...

"Kamu bisa mengembangkan ide tulisanmu lebih banyak Hanifa."Kata hoca Zakariya.

Aku masih terdiam. Memandanga ubin Turki yang teksturnya lucu. Bukannya beliau yang meminta 1,5 halaman saja. Bagaimana sih hocam ini. Sungutku dalam hati. Terdiam.

"Tulisanmu sangat mengesankan. Aferin." Kata hoca Zakariya.

Aku: Haa...terpelongo.

Untuk Bapak dan Mak di kampung.
Alhamdulillah ya Rahman. 


Thursday, June 12, 2014

Hey, LOOK! They have wings. And I Forgot!

sumber foto : gugel

They have wings. And I FORGOT!

======

"Basinda o ne?" Itu seperti insekta yang pernah aku lihat di lapangan bola kaki di belakang sekolah SDku. Masa kecil. 

"Apa itu dikepalamu?" Tanyaku pada salah seorang temanku, saat kami sama-sama memasuki lift. Aku baru saja merampungkan makan siang sore itu. Dia memeriksa kepalanya dicermin lift. "Aaaaaa." Menjerit. Mengibas-ngibaskan serangga bercorak lurik coklat yang bertengger menakjubkan, cantik sekali. Kedua bola mataku memperhatikan lebih dekat. "Dur, sakin ol." "Diam, tenanglah." Kataku padanya. Temanku diam, menurut, mematung. 

Aku memperhatikan makhluk kecil itu. Dalam hati. "Sepertinya aku pernah melihat insekta ini di tanah air." Iya, semenjak di Turki dengan perubahan musim yang terus berganti, aku bahkan nyaris tidak pernah lagi melihat semut, kecoa apalagi tikus dan teman sebangsanya. 

"Iya benar, ini kan grasshopper." Membatin, mencoba mencari kosa kata apa nama bahasa Indonesia dari serangga ini. Akhirnya aku pungut serangga dan menggenggamnya di tangan kanan. Ia mencoba meloncat. 

"Ya Allah, sudah dua tahun baru kali ini melihat binatang lucu ini." Sementara temanku bergidik melihatku membiarkan si grasshopper duduk di telapak tangan kanan. Tersenyum memperhatikan serangga yang lucu itu.

"Kasihan serangga ini, nanti kalau ia jatuh bisa terinjak kaki orang." Kataku padanya.

"iya, kamu benar Hanifa." Katanya membenarkan, mulai tenang.

"Kita letakkan dimana? Kita dilantai 8." Tanyaku padanya, sambil mengingat-ingat kalau tidak salah dibalkon ada pot berisi tanaman hijau. Mungkin bisa diletakkan disana.

***
Kami sudah di luar lift, sama-sama berdiri disisi jendela, memperhatikan ke luar jendela. "Kamu lepaskan saja ia dari jendela lantai ini." Kata temanku. Kepalaku melongok keluar. Dibawah tidak ada taman. Yang ada hanya atap lantai bawah. Semen yang keras!

"Oh tidak, terlalu tinggi, nanti ia jatuh tinggi sekali." Jawabku. "Coba lihat, di bawah tidak ada rumput." Sembari membayangkan, apakah semut juga badannya akan sakit kalau dijatuhkan dari lantai 8? Haduh, aku lupa apakah binatang ini akan sakit atau tidak jika terjatuh dari ketinggian. 

"Hanifa, ayo cepatlah lepaskan ia keluar, biarkan ia hidup dialamnya." Kata temanku memaksa. 

"Tunggu, aku akan keluarkan ia lewat jendela sisi kamar." Aku ingat di sisi kamarku ada beberapa pohon mapel yang rimbun, tinggi dan ada rumput hijau di bawahnya. Aku berlari kesisi kamar. Meninggalkan temanku.

"Tidak akan terjadi apa-apa padanya Hanifa." Suara temanku, menjerit.

In sha Allah, dari sini akan lebih aman sepertinya, karena jika grasshopper jatuh kebawah pun ia akan berguling di rumput. Tidak akan sakit tubuhnya. Dalam hati. Bismillah!

Aku lepaskan ia dari genggaman tangan kanan. Dan..."Ya Rahmaaaan!" Aku menutup mulutku. Terkejut. Saking tidak percaya dengan apa yang aku lihat. "Allahu Akbar!"





Ia melesat lincah, terbang dengan sayap yang sangat cantik sekali. Aku lihat sayapnya seperti kipas. "Ya Allah aku sungguh lupa, jika serangga jenis satu ini punya sayap. BELALANG, bahasa Indonesianya.

”Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS. AL MULK:19).

...Maha Besar Allah, atas penciptaan semua makhluk-Nya yang begitu sempurna. Rasanya saat melepaskan dari genggaman tanganku dan melihatnya terbang melesat jauh, getar "Kebesaran" Maha Besar Allah dalam hati ini. Betapa Maha Agung seluruh penciptaan-Nya.

***
Sakura RT, Ankara, 12062014 
(di tengah perjuangan Ujian Final Semester)
Bapak dan Emak, mohon do'a atas segala urusan. Aamiin.
Ananda tengah berjuang!


Sunday, June 8, 2014

Good Morning My Self

Yeah!
Bismillah...

Today is a beautiful morning I found. Since I have used my past long weeks without sleep enough. It was so hard to keep my eye open. Last night I have taken my sleep at 00:49 after finishing some of my school works. Even last night I read another information, hoho I have no idea by reading other which is not related in my task. I just get a little bored by reading my lesson, even I enjoy the psychology. I just feel I need relax, go to the forest, play water, collect flowers and run to catch the butterfly. Just like what I have done about 3 month ago in Istanbul Tulip Festival. I used my whole day enjoy the day and having a hundred photographs. That was to be my time only, the only :D

Last night after finish in reading my lesson book I surfing some flowers festival in the world, give attention how could people catch that photograph so beautiful. Since photography is my pleasure. I love it very much, really. I can waste a lot of my time to have the satisfy one. And without any complain...haghhagh. Play with children and having a photograph...are the most that I forget my time to do other, after writing. I do really enjoy three of these activities, and I have no any reason why?

This morning, I planned to go to METU library, find additional references to my task paper, even that library is sooooo faaar from my dormitory. But, there I can find a thousand of book that I really need. Wokkey, I have to prepare. Have a breakfast, clean my self and then have a time to go there...BRAVO my day! Thank Allah for pushing me to have sukur for my lovely day.

Sakura Romawi Timur, Ankara 08062014








Saturday, June 7, 2014

Merekam Jejak Pertumbuhan Anak

waktu itu Ustdzah Wiwik bilang...
"mengajinya anak-anak harus saya yang pegang, saya yang harus mngajarkn Al-Qur'an pertama kali untuk anak-anak. Tidak boleh orang lain." Kata ibu (ustdzah Wiwik). Terngiang-ngiang selalu..

Semalam saat searching referensi menemukan sebuah blog, catatan seorang ibu. Isinya bagus sekali ttg kasus anak dissability, kebetulan salah satu case studi tugas saya adalah tentang kasus yang ada dalam blog itu. Sebuah blog yang  ditulis disana "blog ini saya buat, saya dedikasikan untuk anak saya, untuk memantau perkembangan indra" Isinya bagus dan sangat menyentuh. Sang ibu menuliskan semua perkembangan anaknya -indra- seorang anak penyandang disleksia (kesulitan mmbca dan menulis), hingga pada akhirnya Indra mampu menulis dan membaca. Menyusuri tulisan sang ibu, berderai hati saya dibuatnya. Blog yang ditulis oleh seorang ibu warga indonesia. saya bangga sekali bsa membacanya.
***

Bangga bukan karena saya telah membacanya. Tapi oleh sebab blog yg ditulis oleh ibu tanah air itu rasanya spesial, yg khusus ia tulis untuk anaknya. Karena biasanya tulisan tema serupa lebih banyak ditulis oleh website-website dari barat.
***
Guru indra bilang "Selama puluhan tahun di dunia pendidikan, saya tahu mana anak yg bodoh" saat itu sang Indra belum mampu juga menulis dan membca. Perih mendengarnya tentu saja. Hati ibu mana yg tidak akn perih mndgr anaknya di "judge" sebagai anak yang bodoh oleh gurunya sendiri.

Sang ibu akhirnya belajar secara otodidak, oleh sebab apa anaknya tidak mampu menulis dan membaca, ia pelajari hingga sampai pada akar-akarnya, jauh dibawah permukaan yang dilihat oleh guru, sang kepala sekolah itu.

Pada sebuah tanggal, sang ibu meminta Indra menuliskan hal-hal yang paling pandai ia lakukan dan tidak terlalu pandai ia lakukan.

Sangat mengejutkan, indra menuliskan (saat itu ia sudah bisa menulis dan membaca sederhana, dan sang ibu adalah guru dan sekolah bagi indra) plus setelah ibu memhami kondisi anaknya Indra disekolahkan di sebuah SLB.

Hal yang pandai saya lakukan:
berenang, menyelam, bermain bola basket, merawat kelinci, menggambar, melukis, mengumpulkan perangko, bermain dengan anak-anak, membersihkn meja, membuat orang tertawa, bermain softball, bersikap ramah dengan kakek, dan mengetahui tentang ruang dan planet2." Tulis indra...
***

"Dan hal-hal yang tidak terlalu pandai saya lakukan: ejaan, membaca, menulis dan Matematika."

Membcanya berderai hati saya. Berapa berbanding berapa hal-hal yang pandai ia lakukan dan kurang pandai ia lakukan. 

Tulis sang ibu disana.
"saya menatap wajah Indra. Untuk memastikan padanya bahwa ada banyak hal yang ia pandai lakukan dari pada hal-hal yg dianggap sulit. Indra tidak mungkin bodoh. Ia jelas-jelas orang yang akan sukses dengan segala kemampuannya."

Tapi dimata sang Indra seakan muncul pertanyaan "jika aku tidak bisa mengeja, bagaimana aku bisa lulus dan mendapatkan pekerjaan?" Ini adalah tahap dimana saya (ibu) harus berdebat dengannya. Meski bertahun-tahun saya meyakinkan bahwa ia adalah anak yg cerdas. Namun Indra perlu BUKTI. #tears...

Perjuangan dan .tahun-tahun yang panjang. "Hari ini 2 menit sebelum berganti tanggal, saya mensyukuri Indra yang telah mampu membaca lancar. Ia pun kian mampu mengetahui dan menghafal apa yang ia baca. Alhamdulillah..."

dan...
bila saja semua ibu 

"every children deserves the chance to reach his or her full potential" Setiap anak berhak memiliki kesempatan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya." (anonim).

Sakura Romawi Timur,
di sebuah sudut kamar belajar, Ankara 6 Juni 2014.