Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Monday, December 30, 2013

Pada sebuah tarian Ilalang

Jalan masuk arah pedusunanku -Singkut-, Dokumen Pribadi

Masa kanak-kanakku adalah pelita yang pada malam harinya aku belajar mengeja hijaiyah,
masa kanak-kanakku, adalah alam yang aku belajar mengenal hijau, 
adalah langit yang aku belajar mengenal biru, adalah hujan yang aku mengenal basah, 
adalah rimbun yang aku belajar bagimana ilalang menari di sepanjang musim...
[Sakura RT, Turki 30 Desember 2013]

Menyelami masa kanak-kanak rasanya tidak cukup satu halaman saja untuk aku tumpahkan semua kenangan dalam masa di sepanjang usia kanak-kanakku. Aku bertemu hujan, pelangi, ranting, bebatuan, akar dan aneka musim yang saling bergantian dengan rutin dan teratur. Aku menangkap sejuta mutiara titik hujan yang airnya ber "tik tik tik" di atas genting rumahku. Aku mengejar kucing 2 warna, menangkap ayam, mengumpulkan anggrek, mengigit pahit bijih buah rambe, menanti mangga menguning, menelusuri sungai bertelanjang kaki di sepanjang gorong-gorong yang jika malam hari warga kampung bilang ada "penunggunya."

Masa kanak-kanakku adalah pelita yang pada malam harinya aku mengumpulkan hijaiyah, masa kanak-kanakku, adalah alam yang aku belajar mengenal hijau, adalah langit yang aku belajar mengenal biru, adalah hujan yang aku mengenal basah, adalah rimbun yang aku belajar bagimana ilalang menari di sepanjang musim...

**sebuah Draft

Turki, 30 Desember 2013
Sakura RT


Friday, December 27, 2013

#Haramain **AGEN 120 - 110

#Edisi NOPEL

Dan siang itu, aku tak lagi cemas menanti otobus dalam minus, karena pemilik langit di ujung sana memberiku  lebih dari sepuluh ribu warna. Waiting otobus happiliy "Ramadhan" I'm waiting for you faithfully here 
in sha Allah...#Edisi -KUL- AGEN 120 - 110 [Ankara, 26 Desember 2013]

Sepasang wajah kul itu duduk dengan tenang; gaya khas yang tetap menyebalkan. Sementara aku tetap ceriwis ngalor ngidul mengisahkan sebuah perkampungan yang kataku itu ndesit namun selalu mampu membuatku setia merindukannya. Sama persis dengan pemilik langit KUL di ujung sana, yang selalu mampu membuatku berguling-guling memejamkan mata dan lari bersembunyi di balik mamang supir yang keren dan baik hati itu untuk berlindung. High high..."coba saja lapor sini kalau berani." Pemilik suara yang aku gelari si manusia sok KUL itu membuatku semakin ingin berlindung di balik tembok, menutup mata sekuat mungkin. Merah kuning hijau wajahku dibuatnya. Ingin berteriak dan memanggil sang the -haramain- buku diaryku- sekuat mungkin. Sebenarnya, saat suara itu menambahkan dengan dehemnya "hemm Summer noted!" Ah...benar-benar, desing suara isyarat hemm-nya itu selalu berhasil membuatku semakin merindukan perkampunganku yang jauhnya di ufuk mil-mil ujung perkotaan sana. Hemm...yang selalu membuatku mampu ber-sya la la di tepi hari-hariku yang melelahkan dan meriangkan ini. Cling- rasanya aku ingin semuanya terjadi dengan CLING begitu saja, qiqi...Apa pun pada akhirnya nanti, semoga baik in sha Allah. Aamiin **Bersambung dulu yaks...gak konsen, inget nyetor :p 
=====

Keterangan foto: dokuemen pribadi, Belgrade-


Monday, December 23, 2013

KESAL & Sebuah Pertunjukkan

sumber foto : gugel

Pulang kuliah nyaris malam hari ini. Serampung adzan magrib. Karena shaum sesampai di asrama aku langsung makan dan buka puasa. Sebuah suara dari pengeras suara asrama berulang kali memanggil namaku. "Evi Marlina SAHLI agar ke ruang mudur asrama." Hemm, ada apa sih, aku tidak menghiraukan panggilan itu dan tetap melanjutkan makan hingga tuntas. Serampung makan baru menuju ruang pimpinan asrama. "Hanifa malam ini kamu ikut mudur ke acara pertunjukan mevlana, okey." Begitu ketika aku baru saja melangkah dan meringis ketika bertemu wajah hocam di depan pintu ruang mudur. "Hocaaaam." Nyaris aku berteriak, karena malam ini berencana menghafal beberapa pelajaran. "Hadiii Hanifaa yaa." Ayoolah Hanifa. Apa daya, aku mengangguk dan mengekor, "tamam hocam, sizinle beraber gideceim." Baiklah Hocam, saya akan datang bersamamu. Alhasil berangkatlah malam ini aku bersama mudur asrama dan dua orang teman Palestinaku. Meski aku ngantuk berat sekali. 

***
 foto : gugel

"Jika engkau mengatakan SULIT, maka akan menjadi SULIT, 
maka jadikanlah itu sebuah UJIAN" -mevlana-

Benar-benar dinginnya ini kota Ankara. "Minus berapa sih sebenarnya." Diam-diam aku mengutuk diri sendiri karena telah menghapus software kondisi cuaca dari henpon. Kami menunggu taxi di depan gerbang asrama. Hocam berulang kali bergumam tentang dinginnya cuaca Ankara malam ini. Hingga sebuah Taxi kuning meluncur dan berhenti di depan kami. "Hadi cocuklar, arabaya binelim." Ayo nak kita segera masuk mobil. Seru Hoca pada kami bertiga. Kami meringsek masuk di kursi belakang. Saling bergelung bertiga karena dingin. Perjalanan tidak lama, hanya sekitar 10 menit menggunakan taxi dan berhenti di sebuah asrama yang luxuryious "hemm, ini asrama mewah pisan" gumamku dalam hati. Lalu masuklah kami ke sebuah gedung teater yang berada di samping asrama. NONTON pertunjukkan khas TURKI, apa lagi jika bukan MEVLANA. Awalnya aku betul-betul mengantuk dan tidak begitu menghiraukan pertunjukkan itu. Bahkan nyaris beberapa menit tertidur di kursi pada deret nomor dua. Aku duduk percis di sisi Hocam. Sambil berbisik "Hocam bu yurt neden cok harika ya." Hocam mengapa asrama ini mewah sekali. Hocam cuma senyum mendengar protesku. Aku kembali melanjutkan kepalaku bersandar di kursi dan membenarkan sapka [topi] jaket dengan lebih nyaman. Dan aku resmi tertidur dengan cukup pulas. sampai akhirnya sampai pada pertunjukan teater Mevlana yang benar-benar Surprise.

Aku benar-benar tersihir dengan semua kata-kata Mevlana. Bagus-bagus. Tapi apa ya ndak capek begitu ya muter-muter penarinya. Sebenernya tujuannya apa yaks. Aku jadi penasaran buat cari tahu. Tapi belum bisa untuk kali ini. Oh fesbuk dan twitterku. Aku mau shaum dulu yaks in sha Allah. Ujian akhir Semester pekan depan sudah di mulai. Aku mau jadi yang terbaik. in sha Allah. Meski tidak mudah, karena bahasa Turkiku yang masih sederhana. Tapi tidak ada yang mustahil. Seperti sebuah nasehat "Jika engkau mengatakan SULIT, maka akan menjadi SULIT, maka jadikanlah itu sebuah UJIAN" -mevlana- 

Hemm meski katamu untuk satu hal berupa ke -KUL- an itu rada mustahil bagiku untuk bisa menjadi -KUL- apa iya begitu. #pukul-pukul kamus bahasa Turki. Oh...ya Allah, aku mau jadi yang terbaik di ujianku kelak. Bismillah. Saatnya belajar dan tenggelam. Dan...ah, udah dulu ya aku sedang tidak berselara untuk melanjutkan menulis. **mau lanjut belajar, sedang pusing dan stress, nyari even konferens, call for paper, grant, paper competition dan sejenisnya yang bertema "spesial for http://sakuraromawitimur2.blogspot.com" dan semua sudah lewat tanggal. BENAR2 KESAL!!! Aku mau baca buku saja. Sedang kesal dengan gugel dot kom. Pengen ngamukkkksss.

Sakura RT
Ankara, 23 Desember 2013

Sunday, December 22, 2013

Dear emak **ada tentang seorang gurunda

sumber foto: gugel

Dear Emak...
Hari ini sungguh aku rindu padamu, 
ketika teman-teman di dunia mayaku 
berlomba-lomba ramai mengucapkan "selamat Hari Ibu" 
dan aku berulang kali hanya bisa mengusap tangis rinduku

Dear emak, 
yang aku rindu tidak hanya karena ini hari ibu, 
tapi dalam setiap sujud dan bait do'aku 
engkau adalah do'a pertama yang selalu aku sampaikan pada Rabb-ku [Rabb kita]

Dear emak yang tidak pernah punya "rapor sekolah" seumur hidupmu, 
tapi engkau didik aku percaya meraih beragam penghargaan 
yang tidak bisa aku hitung lagi satu persatu

Dear emak yang tidak cakap menulis kalimat, 
yang terbata-bata ketika mengeja huruf-hurufnya, 
tapi kemudian engkau didik aku 
hingga mampu menulis buku dan banyak karya

Dear emak, yang tidak pandai mengaji tajwid, 
tapi engkau didik aku mampu menjadi guru mengaji 
di usia sekolah dasar ibtidaiyahku 
di dusun kecil yang cahaya lampunya hanya dari buluh bambu

Dear emak, yang pada saat kelas 3 SD sedang bersemangatnya sekolah, 
tapi ketika pulang harus rela menerima perjodohan dan menanggalkan sekolahmu. 
Aku tidak bisa menggambarkan bahasa apa yang ada dihatimu saat itu. 
Tapi kemudian engkau didik semua anakmu menjadi sarjana-sarjana terbaik, 
engkau didik aku menuntut ilmu pun hingga menembus benua yang jauhnya bermil-mil ini, 
meninggalkanmu di perdusunan kecil dan sunyi itu..

Dear emak, cita-citamu padaku yang sederhana, 
meski aku telah menjadi sedemikian ini, 
"Nduk meski bila pun engkau hanya seorang guru honorer desa 
emak akan tetap bangga padamu..."

Dear emak, maukah engkau aku beri tahu sebuah do'a 
yang aku selalu rahasiakan dan selalu aku ucapkan pada setiap serampung sujud-sujudku...

"Dear Allah sayangilah kedua orang tuaku, dengan kasih sayang Terbaik dari sisi Mu, 
mudahkanlah urusannya, dengan kemudahan terbaik yang tidak terbatas dari sisi Mu. 
Dan jika kelak engkau memanggil dan mengambil keduanya, 
maka ambillah dalam sebaik-baik keadaan dari sisi Mu. Aamiin...

I LOVE you emak...

Evi Marlina Al-ardvici
[Sakura Romaw Timur, Turki 22 Desember 2013] 

===========


Assalamu'alaikum

Menyapa si Bapak dan emak, 

Bapak apa kabar di sana? Semoga sehat wal'afiat ya, mak juga semoga sehat tanpa kurang satu apa pun. Mb een dan kak Agus, mas Aufa, kenang Quthbie, kenang Oky dan istri yang masya Allah ayune -dek Tina, si mbah, mak de, pak de. Semoga sehat semua keluarga di kampung halaman. Hari ini kota Ankara gelap dan minusnya berat Mak. Meski tidak seberat beberapa pekan lalu. Mohon do'a nya ya Mak, in sha Allah minggu depan Sakura ujian semester. Alhamdulillah Sakura sehat di sini. Tanpa kurang satu apa pun. Teman-teman asrama dan teman-teman kamar yang baik dan sayang padaku. Teman-teman kelas, para guru dan tetangga asrama. Semuanya baik-baik dan perhatian padaku. Di sini sekarang rasanya aku sudah bukan orang asing lagi, mulai dari petugas kasir asrama, bibi tukang sapu, mudur asrama dan teman-teman asramaku mengenalku dan bersahutan memanggil namaku bila bertemu, alhamdulillah. Aku sudah mulai betah dan mulai mencintai Ankara seperti aku mencintai Jambiku. Mencintai kampungku.


Bapak dan Mak, hari ini adalah hari yang spesial. Tugas kuliahku sudah rampung dan TUNTAS sejak dua hari lalu [hari Jum'at tepatnya], saat aku pulang larut mengerjakan bersama Ture teman Turkiku. In sha Allah tinggal bisa fokus mempersiapkan ujian pekan depan. Mohon doanya ya Mak diberi kemudahan urusan terbaik dari Allah, in sha Allah. Oh ya Mak kemaren aku belajar mengulang hafalan lagi dengan gurunda baruku mak. Aku memanggilnya gurunda Ocean the Ha----in **hihi. Masya Allah pandai sekali gurunda Mak. Ilmunya dalam sekali, dan selalu mampu menjelaskan semua keingintahuanku. Rasanya aku ingin tunjukkan adik-adik di TPQ lek Tandir di kampung halaman pada gurunda. Ingin menunjukkan betapa ndesit dan permainya kampung kita Mak, tapi kalau mengingat betapa jauhnya kampung kita yang kecil dan sunyi ini, aku menjadi malu dan sepertinya tidak layak rasanya menunjukkan hal itu pada gurunda Mak. **emmh, aku sungguh sayang sekali pada gurunda mak. hihi... 
Bersama adik-adik TPQ Lek Tandir di Kampung Halaman

Mak, gurunda mirip seperti Ustdzah Ja'far, terkadang menjadi teman sebaya yang bisa aku tumpahin luapkan semua kata-kata yang menumpuk di hatiku, sama seperti saat aku "mengejek" ustdzah Mak, terkadang juga gurunda menjadi guru yang aku harus simak tanpa berani membantah sepatah kata pun, terkadang menjadi kakak yang sangat bijaksana yang bisa menasehatiku dengan teratur. Mirip sekali seperti Ustdzah Mak. Dan satu lagi, terkadang gurunda menjadi sangat menyebalkan karena gemar sekali mengejekku. Dan aku selalui menyukai sifatnya yang menyebalkan itu Mak, yang selalu mampu membuatku berguling-guling dalam kata-kata yang tidak bisa lagi aku keluarkan dalam "ekspresi paragraf" selain kata "dasaarrrr njelei..." **hihi itu artinya aku memang sudah tidak mampu mengekspresikan dalam bentuk kata, juga luapan betapa sebenarnya aku menyayangi sifat gurunda yang "menyebalkan" itu Mak. Ah Mak sekali lagi aku sayang pada GurundaOh ya Mak, semoga emak suka dengan pusiku di atas itu ya. In sha Allah hari ini akan aku kirim ke Kak Agus agar bisa di print dan ditunjukkan padamu. Mohon doanya ya Mak, engkaulah obat kecemasakanku...Mak aku pamit dulu ya. Sakura kangen sama Mak. Emmh, sama gurunda juga Mak sebenarnya...

Sungguh...!!! [tanda pentung pak RT]
tapi...ah sudahlah...CLING **qiqi YES, aku mau belajar dulu ya Mak
[SAILORRMOON dengan kekuatan Bulan, berubahhh :P :P :P]

Keterangan Foto : aku [jilbab coklat] dan emak [jilbab hijau]
Bersama adik-adik di TPQ di kampung halaman 
sehari sebelum aku meninggalkan kampung halaman

Apapun semoga yang terbaik menurut Allah saja in sha Allah

Sakura RT, 22 Desember 2013

Friday, December 20, 2013

maafkan aku sudah emosi ya Allah

Maafkan aku sudah emosi ya Allah...
2 Jam yang lalu, pukul 00:13 Waktu Turki 

"Kamu pergilah sana ke Indonesia, pelajari bahasa Indonesia." Dengan TEGAS! Aku mengamuk di koridor saat tiga teman Turki asramaku yang tergabung dalam sebuah jemaah tertentu menarik ke luar kamar saat aku tengah mengetik setumpuk tugas-tugas perkuliahan. Lalu memaksa untuk mengikuti acara mereka pada sebuah hari menjelang ujian. 

di koridor asrama "Hanifa kenapa kamu menghabiskan waktu dengan buku-bukumu, keluarlah untuk jalan-jalan bersama kami. Itu hakmu. Kamu sudah setahun di sini, lihat bahasa turkimu belum juga sepandai kami berbicara. JANGAN menolak." Ucap sang ketua jemaah yang badannya besar tinggi dengan suara yang juga meninggi tepat di depan wajahku.

Akhirnya, aku dengan sangat terpaksa menjadi sangat kesal "tamam O zaman, Endonezyaya git, indoneziaca oku! Okelah kalau begitu, pergilah sana kamu sekolah ke Indonesia, belajar sana bahasa Indonesia. Baru kamu tahu bahwa belajar bahasa itu bukan perkara sederhana. jika mau mengundang aku ke acara kalian, undang di libur Januari. Saat ini aku tidak bisa. Ozur dilerim." Jawabku dengan suara yang volumenya juga menjadi meninggi disertai kedua tangan menangkup di dada. "Bir daha ozur dilerim, sekali lagi maafkan aku."

"Kamu memang mahasiswa asing yang keras kepala." Katanya.

"Ya, undang saja buat manggang ayam, setelah tanggal 10, iallah dah." Ucapku sambil nelonyor meninggalkan koridor.

"tamam Hanifah, aku catat baik-baik ." Sahut mereka sambil melambaikan tangan beralan ke luar koridor Kat lantai kamar. 

#EdisiTeknikMenolak OT
#Hoho, maaph yaks makanya jangan suka maksa

#AfwanJiddan ya Allah aku sudah emosi



#Saatnya TIDUR rampung dua tugas makalahku, alhamdulillah...
Ankara, 20 Desember 2013

Thursday, December 19, 2013

Merayakan Kerja Keras #Negeri Cinta Batanghari 2


Pak Dede Martino pernah bilang, "Rayakanlah apa yang sudah engkau lakukan, meski hanya dengan bentuk sekedar -Bertepuk Tangan- gembirakanlah hati dan hasil kerja kerasmu." 


Alhamdulillah, satu hal yang aku juga mau rayakan, adalah atas akan TERBITNYA salah satu dari karyaku dalam seri NEGERI CINTA BATANGHARI 2 bersama teman2 seperjuangan di Flp Jambi thank you bang Berlian Santosa atas support dan bimbingan menulisnya selama ini. cc. teman2 FLP bang Tommy Pandiangan, bang Moehyie Din, mek do Yurna Jingga Sitara, dek Rinita IstiqomahAna Wahyuni Arib Karlina Khanza, dkk. Mari terus berkarya. #Selamat datang untuk karya-karyaku selanjutnya in sha Allah. Jangan dahulu bertepuk dada, kerja belum usai...it will be my the next BIG n GREAT starting POIN to JUMP HIGHER in sha Allah. Yes I know I will be an International Moslimah Novel Best Writer, in sha Allah...After Hardship comes easy iallah.


[Sakura Romawi Timur]
Turki, 13 Desember 2013

**Haramain #Between 5 OCEANS

"sesungguhnya kehidupan yang panjang ini, adalah guru hakikimu..” [quoted from my precious teacher in an ocean]

"Bagiku; saat ini setidaknya belum ada ruang yang mampu membuat aku selalu bisa dengan riang duduk menyembunyikan hariku berjam-jam selain di ruang ini. Ruang yang aku cemas bila aku meninggalkannya meski hanya sekedar untuk menikmati harum udara dikotaku, ruang yang di sana aku gantungkan cita-cita tertinggiku, untuk saat ini setidaknya. Ruang yang aku rindu duduk lebih lama disana. Bercakap-cakap lebih banyak. Menikmati rasa pusing dan menumpahkan semua rasa ingin tahuku. Meja belajar dan buku-bukuku, sungguh engkaulah kekasih waktuku."[notes diary whats up, 17 Desember 2013]
***
Jika ada benua yang melebihi 5 jumlah benua di dunia ini maka ingin sekali aku telusuri satu persatu setiap jengkalnya, tanpa ada sejengkal lorong pun yang aku lewatkan. Seperti saat engkau menelusuri setiap detail tentang -kepingan puzzle- yang aku sendiri belum mampu mengenali diriku sendiri sebaik dan sedetail itu. Semakin aku mengenali dan memperbanyak membacamu, semakin aku merasa menjadi kerdil dan sungguh betapa sedikitnya knowedge yang aku miliki. Semakin aku merasa kurang dan semakin aku harus lebih banyak belajar darimu dan juga dari kehidupan itu sendiri, seperti nasihatmu kepadaku di sebuah pagi yang minus kala itu bahwa "sesungguhnya kehidupan yang panjang ini, adalah guru hakikimu...”

Dear Haramainku, aku tahu kali ini aku sedang tidak membahas antara 2 BENUA seperti catatan yang pernah aku tulis untukmu sebelumnya. Kali ini aku ingin mencatat satu hal tentangmu, lebih jauh dan istimewa dari kata sederhana sekali pun. Sungguh ilmumu meliputi dan menjangkau melebihi 5 benua, maka bahasa apa lagi yang bisa aku tulis untuk menggambarkan betapa berharganya engkau tidak hanya untuk kehidupan ini, tetapi juga untuk gadis kecilmu, si pemilik kerudung berwajah senyum manis yang -aku tahu- ia begitu bangga dan menyayangimu, sama besarnya rasa sayangmu padanya. Maka terlebih -berharganya dirimu- bagiku. **Hoho -ngomong sama tembok- jangan coba-coba memasukkan dan melipat dirimu ke dalam kotak kardus untuk sampai di kotaku yaks, kalo nanti pingsan bahaya, bisa-bisa nangis dan tidak doyan makan aku. :D **CLING

Monday, December 16, 2013

Haramain **the way You make Me FEEL

"I Just LOVE the way you make me FEEL..."
[Maher Zein, Ramadhan]


-Dokumen Foto Pribadi Penulis-

Tahukah kamu orang yang sedang pusing? Orang yang sedang pusing adalah ketika ia berdiri di depan cermin dan lalu berbicara dengan dirinya sendiri seolah sedang menatap tembok konstantinopel yang kokohnya tidak ketulungan di dalam cermin itu. Lalu kau -sang tokoh yang sedang pusing- mengambil tangga atau mengulurkan tali tambang untuk menaiki tembok itu dan meraih puncaknya. Ketika sampai pada puncaknya, ternyata kau dapati di sana ada sepotong coklat berisi kacang khas turki yang lezat dan di sisi coklat kau lihat seekor kucing yang memiliki mata dua warna duduk bersandar di sisi tembok yang kokoh **nyummi coklat #seketikaAdegan terpotong #CUT coklatnya buat yang nyetir mobil #DramaSebabak [Status fesbuk saya, 15 Desember 2013]

***
Kemaren siang tepatnya saat aku menyandarkan 10 jariku pada nuts keypad notebuku, Ukhti Cuyku yang tinggal di Istanbul sono sibuk menggangguku di chat Skype. Rupa-rupanya dia ingin menunjukkan padaku seorang kekasih barunya. Kami pun menghabiskan waktu dengan bervideo skype ria. Aku mendengarkan ukhti cuy ku memperlihatkan kekasih barunya yang di panggil dengan GE itu. Gembira betul aku mendengar ia dengan riang memutar dan mencoba dekat jauh kekasihnya. Hihi...I LOPE U ukh cuy. Ahaha...aku tidak tahu, tapi aku mau kasih tahu ya duhai engkau Haramain tembokku nan Kokoh, aku terbiasa menghabiskan waktu di sela-sela waktuku dengan bercakap apa saja dengan Ukhti Cuy ku ini. Mulai dari hal-hal berat seperti masalah kuliah, dakwah **tsaah bahkan sampai masalah tetek mbengek yang tidak penting semacam gimana cara melakukan "enter" pada whats up. Seperti pagi ini saat aku mengirimkan "capture," ukhti cuyku seketika mengira apakah membeli Kamera baru. Ahahai...kami selalu bercakap-cakap meski itu hal yang tidak penting, sekedar mengabarkan bahwa aku makan apa, buka puasa pakai apa, dan hal-hal lain yang ah...sederhana dan gak penting banget dah. Tapi entahlah, pertanyaan-pertanyaan dan percakapan-percakapan kecil seperti inilah yang membuat aku menyayanginya. Yah...seperti kesetiannmu mendengarkan betapa ceriwisnya aku mengisahkan hariku yang tidak pernah habis dan tuntas-tuntas ini.

***
Seperti pagi ini, aku dengan bangga dan riang gembira serampung mengikuti konferens PERKEMBANGAN SASTRA ISLAM TURKI kemaren petang [15 Desember 2013, pukul 15:00 di Haci Bayram Konferens Salonu] dengan tanpa dosa aku membebani dirimu yang tengah mondar-mandir dengan bercerita bahwa aku akan mengikuti program Ebru Dersleri, sebuah pelatihan melukis dengan menggunakan media cat dan melukis di atas media air. Dan begitulah engkau dengan begitu sabar menjadi penyimak yang baik dalam setiap kata-kataku yang tidak pernah tuntas ini. Bahkan memberikan potongan-potongan Kue Coklat yang lezat yang katamu baru saja kau keluarkan dari Oven terbaikmu itu. **nyummi...meski terkadang aku dengan sangat nakal dan bandel menikmatinya dengan tertidur di sofa kamar asramaku, atau bersembunyi di bawah selimut. Hoho...sungguh catatan harianku yang menyenangkan. Khususnya tentang pelajaran yang sangat berharga bertopik catatan pagi itu saat aku membuka mata dan menghirup udara. Itu sebuah ilmu yang tidak bisa aku dapatkan dengan cuma-cuma. Sebuah pelajaran dari Guru Besar Salman Audah...

***
Bersambung...
Ankara, SAKURA RT, 16 desember 2013



Sunday, December 15, 2013

Shikwa wa Jawabi Shikwa**

Tegaklah, dan pikullah amanat ini atas pundakmu
Hembuskan panas nafasmu di atas kebon ini
Agar harum-haruman narwastu meliputi segala
Dan janganlah dipilih hidup bagai nyanyian ombak,
Hanya berbunyi ketika terhempas di pantai
Tetapi jadilah kamu air-bah, mengobah dunia
Dengan ‘amalmu. Kipaskan sayapmu di selruh ufuk
Sinarilah Zaman dengan Nur Imanmu
Kirimkan cahaya dengan kuat yakinmu
Patrikan segala dengan Nama Muhammad.
Kalau kembang tak mekar dalam kebon
“Belajarlah kembali menegakkan
Keberanian, kebenaran, dan keadilan;
Karena kamu ‘kan dipanggil lagi
Memimpin bangsa-bangsa di dunia ini.”
[Muhammad Iqbal, dalam "Shikwa wa Jawabi Shikwa"]

Pukul 00:05 waktu Turki...

Dear Haramain, kaifa khaluk...
Aku baru saja merampungkan rapat FLP Turkey bersama tim pengurus dua jam yang lalu. Kami tengah merancang sebuah project kejutan in sha Allah. 9 TIM INTI dari penggerak FLP Turkey. Bismillah in sha Allah. Meski sudah sangat mengantuk sebenarnya karena hari ini pulang sampai di asrama lumayan larut, pukul 19:50 tepat sampai di depan pintu.

Pukul 11:00 siang tadi meninggalkan asrama mengajar kelas adik-adik Indonesia belajar Bahasa Turki hingga pukul 19:00 Turki. Ankara semakin dingin saja rasanya, suhu semakin minus dan udara benar-benar membunuh tulang. Lumayan teler sekali, meski untuk hari ini agaenda lebih banyak belajar memasak. Hoho, membuat martabak, membuat sambal tempe kiriman dari Belanda dan membuat godok-godok pisang. Nyamm, alhamdulillah akhirnya menu Indonesia yang aku rindukan. Menyenangkan selalu bertemu adik-adik Indonesa. Meski hari ini tidak banyak yang bisa hadir karena persiapan ujian. Hanya beberapa peserta Putri. [ket foto: bersama adik-adikku, peserta belajar Bahasa turki Putri]

aku ngantuk sekali, tapi aku masih harus melanjutkan mengetik dan belajar
Hoaahemm...sudah dulu ya Haramain, Ankara, 15 Desember 2013

Friday, December 13, 2013

Sakura Romawi Timur #2

SAKURA ROMAWI TIMUR


Ankara, 13 Desember 2013 
SAKURA. Aku ingat bahwa aku sudah pernah menulis catatan tentang BAB SAKURA. Tulisan BAB berjudul SAKURA ini sudah lama aku tulis sebenarnya, tepatnya sejak 29 Maret 2013 lalu. Sudah lama sekali bukan. Dan baru pagi tadi ketika aku duduk dan menekuni catatan harianku di ruang kecil tempat biasa aku tumpahkan 120 warna pensilku. Tiba-tiba saja aku teringat dengan tulisan jadoel yang belum sempat aku selesaikan pada Maret '13 lalu. Itu sangat menggembirakan. Gembiranya seperti saat aku menghitung deret angka jumlah pesawat terbang yang melintas di langit Bhosporus dari atas puncak Rumeli Hisari Marmara. Riangnya seperti ketika aku menyentuhkan keningku sujud di lantai tembok Rumeli sebagai bentuk sukur yang tidak bisa lagi aku ekspresikan hanya dengan bersuara dan senyum dengan ke dua mata terpejam. Dan sekali lagi gembiranya seperti ketika aku menerima angka 110 dari pemilik langit di ujung sana. **Sekali lagi pemilik langit yang sangat menjengkelkan dan selalu mampu mengubah suasana hatiku. Hoho lekaslah engkau pulang kenegerimu itu.

Hari ini kita belajar menghitung angka ketika aku -Jeritkan- sebuah nama di atas puncak sebuah benteng. **Benteng, bukannya seharian ini ndekem di asrama. Qiqi, benteng sebuah ruang catatan harian yang aku beri nilai 120. Itu adalah angka yang istimewa. **hemmh...jadi sebenarnya apa angka 110 yang kau berikan kepadaku apakah itu juga kau pungut dari jalan-jalan? Yah, dari jalan mana saja dah termasuk Jalan yang kau beri nama sangat "sok kul," itu- karena sejatinya aku juga tidak tahu akhir jawaban dari semua pencarian jawaban ini. Termasuk jawaban mengapa aku memilih nama SAKURA ROMAWI TIMUR. Meski sebenarnya aku tidak memiliki jawaban secara khusus dan spesial. :p **apapun semoga baik in sha Allah.

***
SAKURA. Wikipedia bilang adalah ia yang tumbuh di negeri banjaran Himalaya, Bangladesh, dan pada beberapa negeri Asia seperti China, Jepang dan Korea Selatan. Maka aku tidak percaya rasanya pada warna PUTIH yang mekar kecil-kecil di sisi pagar asramaku pada Maret di awal kedatangan musim semi tahun lalu di Kotaku. Aku menangkap warna pada sekelompok perdu bunga kecil yang mampu menahan hatiku. Aku tidak percaya rasanya pada apa yang tertangkap oleh kedua lensa mataku. Masya Allah! "ini kan refleksi dari diriku." -Kecil mungil dan hidup dalam keselarasan- **uhuks uhuks uhuks. Hihihi...iya aku betul-betul jatuh cinta sejak pertama kali aku mengenal bunga yang bentuknya kecil dan sederhana itu, namun mampu mewakili seluruh bahasa hatiku. Ketika memandangnya di ruang bernama google gambar setahun yang lalu, aku seperti melihat diriku sendiri, yang seketika menjadi peri atau kau bilang "putri salju" **GEJE- dan sang peri yang menebarkan butiran-butiran 110 warna pada bunga yang mungil dan selalu mampu membuatku memimpikannya pada siang dan malam-malam panjangku.

the haramain **Ramadhan is you



"Jika kita mencintai guru, kita akan mencintai ilmu pengetahuan, jikakita mencintai ilmu pengetahuan, kita akan mencintai perbedaan, jika kita mencintai perbedaan kita akan mencintai kehidupan, jika kita mencintai kehidupan, maka kita bisa hidup secara selaras bersama-sama dalam kehidupan ini." [Prof. Dr. H. Hakan] disampaikan pada seminar "Reproduksi Remaja dan Perkembangan Manusia" di Ankara Universitesi [11 Desember 2013]

I just love the way you make me feel 
[Quoted from Ramadhan, Maher Zein]
***

Dear Haramain, ayolah segera menulis. Aku merindukan setiap kedalaman dan betapa pandainya engkau mengurai "definisi" dalam perenungan yang aku tidak mampu mencerna. Malam ini sebelum aku tidur aku mau tulis bahwa rasanya tidak ada yang bisa mewakili ayat sore pada pukul 17:33 waktu Turki, selain sebuah hadiah Ramadhan yang tidak bisa aku sampaikan padamu lewat bahasa seribu bintang di langit benua sana yang sinarnya seperti cahaya bulan dihatiku. Sejauh ini rasanya aku belum menemukan catatan harian yang mampu memahami dengan baik setiap detail tentang diriku. **hemm kau memang cerdas. Ayat ini sungguh mampu menjadi obat yang seketika menghilangkan duka yang berteduh beberapa jam dihatiku. Sebenarnya aku tidaklah sebegitu cengeng, tapi sore tadi aku sedang betul-betul melow. **mulai deh geje dan lebaynya #hoho maaph yaks pembaca. #kali ini gak ngomong sama tembok, soalnya temboknya dah bisa buka jendela **GEJE


ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ 
 وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

"Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar." (Q.S. Al-Fatir: 32)  
***
You lift me up high, You spread my wings

And fly me to the sky, I feel so alive
It’s like my soul thrives in your light
But how I wish you’d be
Here with me all year around
Chorus:
Ramadan Ramadan, Ramadanu ya habib
(Ramadan, Ramadan, Ramadan O beloved)
Ramadan Ramadan Laytaka dawman qareeb
(Ramadan, Ramadan, How I wish you were always near)
Love is everywhere, So much peace fills up the air
Ramadan month of the Quran
I feel it inside of me, strengthening my Iman
But how I wish you’d be, Here with me all year around
Chorus
I just love the way you make me feel
Every time you come around you breathe life into my soul
And I promise that, I’ll try throughout the year
To keep your spirit alive, In my heart it never dies
Oh Ramadan!

By. Maher Zein, Ramadhan

Kamar Asrama, 13 Desember 2013 
[tiba2 pusing, dah gak tahan]
Besok pagi aja disambung iallah
Sakura RT

Thursday, December 12, 2013

GALAU!! MUSLIMAH GAUN GANDA

Dear Allah...Sebenarnya tidak ada yang perlu diGALAUkan tentang masa depan. Karena ia akan tetap akan datang dengan sendirinya **ketika Allah mencukupkan usia sampai disana. Tapi sekali lagi, sebagai manusia yang memang bersifat "lemah dan banyak maunya" maka tidaklah mengapa aku mau tumpah-tumpahkan semuanya di sini. Aku tahu menjadi muslimah itu adalah dengan menjadi ibu bagi anak-anak dan mengabdi pada suami. Ya aku memahami konsep ini, meski memang aku belum jadi istri dan ibu dari anak-anak. Saya hanya sedang mencari teladan bahwa muslimah itu berperan sangat ganda, dan aku ingin mengambil peran GANDA yang BERAT itu. 

Aku hanya sedang berfikir dengan kondisi saat ini sepertinya masyarakat membutuhkan Profesor-profesor dan ilmuwan muslimah lebih banyak. Tadi setelah mengikuti seminar di kampus dimana aku bertemu dan mendengarkan profesor-profeso besar itu, fikiranku terbang tinggi bahwa **in sha Allah rasanya aku pun merasa layak menjadi seorang PROFESOR MUSLIMAH berjilbab LEBAR yang menguasi keilmuan bidang psikologi pendidikan, sepanjang mendengarkan pembicara fikiranku sibuk terbang rasanya aku ingin melanjutkan studi S3 di FINLANDIA, dan menjadi seorang profesor Muslimah. Rasanya aku berfikir mengapa tidak "muslimah yang berjilbab rapi" yang berada dan duduk di sana? Mengapa bukan Profesor MUSLIMAH yang JILBABnya menenangkan yang memberikan seminar. Bukankah akan lebih membuka kesempatan lebih luas jika aku menjadi Profesor Universitas di Luar Negeri **misalnya, atau Profesor terbaik di sebuah Universitas dengan muslim MINORITAS. Bukankah itu akan lebih terasa "MENGIBARKAN" GAUN KEBANGGAAN MUSLIMAH di negara muslim MINORITAS dengan POWER karena memiliki kekuatan MENGENDALIKAN. Atau menjadi Profesor Muslimah yang menjadi rujukan utama. **Kekuatan Naruto #CLING :D

Tuesday, December 10, 2013

haramain **WARNA itu adalah guruku

"Jika pun tidak, maka aku berdo'a agar Allah perkenankan aku bertemu 
dengan murid yang sungguh tekun dan bersungguh-sungguh itu..."

SIYAH sadece kıranlık ve boğulma değil 
HITAM -HANYA tentang KEGELAPAN, dan hılangnya NAFAS- TIDAK
ilmu dan pengetahuan adalah WARNA, Kesuksesan adalah WARNA 
[quoted from -BLACK- movie]
gedung sekolah madrasahku, di kampung halaman, singkut

Öğretmen, zor şeyleri kolaylaştırabilen kişidir
[seorang guru adalah seseorang yang mampu 
MENGUBAH sesuatu yang SULIT menjadi MUDAH] 
pepatah Turki

Kali ini aku sedang tidak becanda. Seperti yang biasa aku lakukan pada catatan harianku **haramain. Seumur hidupku, baru hari kemaren 9 Desember 2013 aku shalat TANPA niat yang dilafazkan sebagaimana yang selama ini aku lakukan. Cukup di dalam HATI dan tanpa disertai lafaz niat, baik dalam bahasa Arab mau pun bahasa lainnya. setelah sekian lama aku menghabiskan waktuku belajar di sekolah-sekolah agama, tapi baru kemaren sore aku -mengamalkan- penjelasan bapak Nuryakhman 12 tahun yang lalu, guru Fiqihku saat di Tsanawiyah -bahwa niat cukup di dalam hati, tidak harus berupa lafadz- Dan itu aku belajar darimu "guruku..the haramain" pada sebuah benua. Sukran jazakallah, "semoga Allah selalu menjaga kita..." Ini sebuah do'a tulusmu. Aamiin ya Rabbana, in sha Allah.

***
Kepada seorang guru...
di sebuah Benua yang langitnya Bercahaya

Aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa ada banyak guru HEBAT di dunia ini? Sungguh! Menjadi sukses itu sangat menggembirakan, akan tetapi pagi ini baru aku tahu makna sesungguhnya bahwa -akan tetapi mencetak murid-murid menjadi hebat dan sukses itu jauh LEBIH menggembirakan, meski itu -hanya seorang murid saja- dan itu adalah "engkau." Pada sebuah mimpi sang guru. Itu adalah sebaik-baik WARNA. Dan rasanya sulit aku mencerna, keadaanku yang terlahir dari perkampungan yang listriknya ngadat sepanjang tahun dan kini aku dapati diriku sendiri mendengarkan profesor-profesor terbaik menjelaskan ilmu yang aku telah dibuat jatuh cinta padanya "Education of Psychology," bagaimana peran guru dan orang tua dalam membangun diri sang anak "MENJADI." 

Aku tahu. Tidaklah aku perlu belajar mengarungi negeri yang jauhnya bermil-mil ini, meninggalkan tanah kelahiranku hanya untuk mendefinisikan bagaimana membangun kesuksesan murid dan anak, apa lagi mengajarkan materi akhlak. Di tanah air ada banyak guru yang mengajarkan materi pendidikan moral, akhlak atau pun karakter, tapi sekali lagi aku mencatat bahwa rasanya baru 2 minggu yang lalu aku belajar dan memahami definisi terbaik di sepanjang aku belajar dan menempuh berbagai jalan yang panjang, menanjak dan membuatku setidaknya mampu bertahan hingga pada detik ini. "Kelak ajarilah anak-anakmu Al-Qur'an, niscaya kebaikan apa pun akan menyertainya "[sebuah pesan]. Dan baru aku fahami pagi ini, di tempat yang aku harus percaya, bahwa aku telah benar-benar sampai dan berada di sini, Turkey. Dan itu aku belajar darimu. Guruku...

Sunday, December 8, 2013

a Novel **the Haramain -Oh Dear my teacher-

Oh Dear my teacher...

Dan salju telah turun di Kotaku...
Sebenarnya telah aku kisahkan indahnya bahasa salju kepadamu, Meski itu sangat singkat, tidak cukup untuk aku gambarkan keajaibannya. Dan pagi ini serampung subuh aku tidak tahan untuk tidak melukiskan indahnya kotaku padamu.
Dari balik jendela ini aku akan kisahkan dengan riang gembira
Meski tidak ada PR menerjemahkan kalimat khusus darimu, 
tapi akan aku tulis catatan khusus ini untukmu. 
*** 

Kemaren sore Sabtu, 7 Desember 2013 sekitar pukul 15:00 waktu Turki, langit di kotaku gelap dalam gerak awan yang tenang. Anginnya tidak membunuh. Aku bahkan sudah berkali-kali bolak balik berdiri di depan jendela di sisi pintu kamar, membuka gagang pembukanya dan mengulurkan wajahku ke luar jendela. Memastikan bahwa salju belum akan turun. Dan memang yang tumpah dari langit adalah air hujan yang sempurna. Dingin. "Hemm, belum juga bersalju rupanya." Meski firasatku mengatakan tampaknya tanda-tanda langit menunjukkan bahwa malam ini akan turun salju. Langit Ankara belum pernah segelap ini sebelumnya. Aku mengenal dengan sangat baik perak dan jingga langit di kotaku ini. Karena hampir setiap fajar pada pukul 03:00 dini hari sebelum berangkat ke musola asrama, selalu aku sempatkan menyimak langit dari sisi jendela yang berada tepat di samping pintu kamar asramaku. Dan begitu seterusnya, pun serampung shalat subuh, setiap pagi menjelang berangkat ke kampus, setiap malam sebelum menuju ke kamar belajar, sepulang dari makan malam di kantin dan seterusnya. Khususnya di sore hari saat matahari perlahan tenggelam dan berjalan dengan tekun, bersembunyi di balik gedung rektorat kampus Gazi University yang berada di ujung jendela asramaku ini. Itulah sebabnya aku begitu mencintai langit kota tempatku belajar ini, sampai pada akhirnya engkau mampu membuatku jatuh cinta dengan cahaya langit pada sebuah benua di ujung langit sana. Kau kisahkan aku tentang air yang mengalir dari sebuah telaga yang jernih itu dengan segala payung-payung mahkotanya. Ah...sudahlah, jangan buat aku menjadi begitu sangat pencemburu.