Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Monday, April 28, 2014

Edisi Geje suka2

Judulnya ndak mutu ya sodara-sodara. qiqi...sore ini saya betul-betul sangat tepar sekali, rada stress dan ingin menulis dengan geje tanpa bahasa yang sastra, hoho. Ini hari ke-tiga berlangsungnya program RTMGobest. Program ini benar-benar menyita energi dan perhatian saya, heuheu. Sampe ndak tersentuh program dan grup-grup yang lain. Huwaa...amanah ini benar-bener membuat pundak saya kayak ada gunung mahameru. Haha lebayy sodara-sodara. 

Terusan mohon maaf pisan apabila ada pesen-pesen fesbuk yang ndak terbalas. Haqiqi...mohon maaf pesennya yang masuk kebetulan banyak sekali. makanya mbak rangkum di blog kalau ada pertanyaan beasiswa, curhat2, atau apa #SokSibuk :D lewat twitter aja yang mudah klo mau tanya2 yaa di @eviexist jadi enak, teman2 yang lain bisa ngecek dan ikut baca. Wokkeh. Nanti klo pas ol dan ndak riweh2 mb retweet, #eh 

Sore ini badan saya rasanya bener-bener ambruk. Dan lemess sekali. tepar dan energi saya rasanya kayak mau habis. xixi bukannya ogut puasa yaaks :D Hadeeh tepok jidat. Sudah dulu ya ini curhat saya sore ini. Mau melanjutkan mengetik deadline 2 hari lagi. Tiks tokss...tuks tukss. Udah dulu yaa. semangatss Ganbatte Kudasai! clingss

Sunday, April 27, 2014

Tentang Kontemplasi

Tentang Kontemplasi

Dan duduklah dsni, dibawah langit cita-citaku...
Rupanya tulip masih bermekaran dengan segar, diatas kelopaknya masih ada air, sepertinya sisa hujan atau embun semalam. Ini taman yang tenang, aku bisa mendengar suara kicau bul-bul kota pun suara nadiku. Emm, tapi aku tidak tahu apakah itu suara burung bul-bul. 

Yang pasti aku bisikkan padamu, ini taman yang tenang, aku bisa duduk menyerap semua sinar mentari yang berenergi, menyerap segar tulip kotaku, dan berkontemplasi..Tentang semua cita dan tentu saja, kisah penting bersama buku harianku, Haramainku..

Sakura RT, pada sebuah taman 27 April 2014
 — di Golbası.

buat adik2ku Pejuang YTB Schoolar


Assalamulaikum..

Adik-adik dan rekan-rekanku pejuang beasiswa Turki apa kabar kalian disana? Semoga baik insha Allah. Kakak turut gembira dan ikut berbesar hati atas kesungguhan usaha kalian. Kerja yang tiada lelah dan hentinya. Tidak apa-apa belum tembus interview, in sha Allah, Allah sedang siapkan yang lebih baik dan membuat kita akan lebih kuat dan lebih kokoh daya juangnya in sha Allah. kakak juga sangat terharu gembira membaca pesan-pesan kalian yang tetap semangat dan akan terus berusaha mencoba ditempat yang lain. 

Ini menandakan kematangan berfikir, kelapangan dan kebesaran jiwa. Kita semua tentu patut gembira dan bersyukur lebih banyak memiliki generasi-generasi pejuang seperti kalian yang terus optimist dan terus menjaga semangat diri meski dalam keadaan tersulit dan pahit sekali pun. 

Kalian sudah berusaha dengan keras. Kakak dari sini turut merasakan bagaimana kalian berjuang, membuat referensi, mencari dosen, mentranslit, mengumpulkan data, menguplod, koneksi yang lama dan lain-lain pun kesungguhan untuk terus mencoba, serta disela-sela kepadatan itu masih menyempatkan dan dengan riang gembira saling membantu dan meringankan bahu membahu dengan teman-teman kalian dalam proses aplikasi pendaftaran. kerja sama yang sangat mengharukan. Masha Allah! Tterus semangat ya..kegagalan memang pahit rasanya (meski sebenarnya tidak ada istilah gagal - yang ada adalah proses berlatih yang semakin terasah), dengan semakin terlatih "menelan yang pahit itu" maka insha Allah kita akan semakin terlatih menghadapi yang pahit dan trampil mencari solusi. Dan akansemakin pandai bersyukur ketika gembira. Tidak apa-apa, walau bagaimana pun kalian sudah berjuang, berdoa dan menjalani prosesnya dengan kesungguhan. in sha Allah yakinlah Allah akan gantikan usaha dan kerja keras itu dengan buah yang lebih manis.Terus semangat ya. Bagi yang akan menjalani proses interview, semangat! ^^

Salam untuk kalian di tanah air
Ganbatte Kudasai
K Evi (Sakura Romawi Timur)

Wassalam
Ankara, 27 April 2014  

Thursday, April 10, 2014

Kita dan tentang "Dakwah Ini" #Kita Bukan GENERASI 1-2 HARI

Apakah ada kabar kecurangan dari tanah air? 
Berapa dibayar rakyat Jambi kita?


Jika mereka dibayar 100/500 ribu persuara. Maka kitalah yang akan menebusnya dengan "kerja keras" yang tidak akan pernah ada mati, berhenti dan putusnya . Kita bukan generasi 2-3 hari saja. Kemenangan tangguh itu dari berlatih puluhan tahun lamanya. Hitungan waktu yang panjang. Pedih menantang siang dan malam. Kita bukan generasi cabai, dengan harga suara 100 atau 500 ribu. Kita generasi yang membeli keringat dengan kerja keras. Membeli malam dengan menahan kantuk, membeli terik dengan kaki terseok. Kita adalah generasi yang membeli hati dengan doa, dengan lail, dengan kasih sayang, dengan kesungguhan, dengan cinta,  darah dan air mata. Kita bukan generasi perengek, meraung suara dengan lembaran rupiah yang hanya bernilai jam dan menit. Bukan! Dan tidak akan pernah!


Kita sudah terbiasa dengan kerja keras. Berjalan dari satu tahun ke tahun, dari satu abad ke abad, dari satu masa ke masa. Menantang zaman, menelan hantaman, menahan perih duka gelombang gunjingan. Bahkan dalam perih jeruji penjara sekali pun. Adakah kerja keras kita yang tidak membuahkan hasil? Adakah kerja keras kita yang tidak terbayar? Adakah kerja keras kita yang tidak terjawab? TIDAK!!! Demi Rabb!!! Kemenangan itu bukan tentang menghitung tingginya grafik, bukan tentang popularitas. 

Indonesia butuh MODEL! Untuk membangun negeri ini. Jangan takut. tenanglah. Terus sajalah kita berkarya dan bekerja. Indonesia membutuhkan MODEL! Indonesia membutuhkan MODEL! Dan PASTIKAN kita (PKS) adalah generasi yang akan menjadi dan mencetak generasi MODEL MASA DEPAN, bagi bangsa ini. 


Lillah!! 
KOBARKAN SEMANGAT INDONESIA
Evi Marlina, Turki 10 April 2014 (CKH dalam Refleksi Summer)

Surat Kabar dari Tanah Air http://sakuraromawitimur.blogspot.com.tr/2014/04/surat-dari-tanah-air.html




Surat dari tanah air...

Saya masih gemetar, belum bisa bicara apa-apa atas kabar yang sampai padaku pagi ini. 
Tepat seusai aku merampungkan tilawah pagi ini. Kabar ini sampai padaku.

=========
aswrwb. 
Evi, adikku nan hebat.

Ini berita dari tanah airmu yang kau cintai itu. Baru saja usai pemilu. Saya ikut di bagian tabulasi data DPC telanaipura bersama rekan-rekan lainnya. Ada ustadz rozak yang hadir, pak apri, ada juga dikunjungi oleh ustd hernowo dan sebagainya. Kami lelah,kami capek. Itu ya. Tapi kerja ini tentu untuk dakwah,bukan? Kejayaan kita. Jikga pesimis, ingin kukatakan kepadamu, Evi: berhentilah jadi orang Indonesia. Dan buruan minggat dari sini. Kau tahu evi, kecurangan di tingkat TPS begitu menggila. Saksi dibayar, petugas KPPS dibayar dan dimobilisasi oleh partai tertentu, H-1 warga disiram 50 – 100rb perkeapala, bahkan ada yang menghabiskan 4 M dari partai penguasa utk membayar 500rb/kepala yang menyoblos mereka. Miris. Itu pasti. Lihat wajah-wajah ustadz yang lelah, para kader yang letih menunggu form C-1 hingga di telanai saja kami menunggu hingga jam 2 dinihari baru pulang sedangkan beberapa TPS sengaja dilama-lamain oleh KPPSnya. Mereka bersengkongkol utk menguasasi negeri ini ,dengan cara apapun.

Kita yg kempanye damai dan santun, meberikan pelatihan dan bantuan kesehatan gratis jauh sebelum pemilu dll, itu musnah. Selesai disiram duit dalam satu hari oleh caleg dan partai sampah! Itulah warga kita yang bodoh politik, mau apalagi. Mereka ga butuh program tapi duit. Sudah ada sindikat besar utk menggagalkan pks utk maju 3 besar. Bahkan antara mereka sendiri kakak beradik berbeda partai, sudah menyogok rakyat di satu tps sampe bertengkar habis( didaerah legok). Bulshit demokrasi, bulshit program suci. Tapi yakinlah, kita tidak mau mencederai ini dg ikut2an spt mereka. Masyrakat, oknum dan petugas sudah bobrok. Pantaslah lonjakan suara di satu tps sangat tdk signifikan. Coba, seorang caleg bau kencur(lebih kompoten ustad rozak dll) bisa mendongkrak suara puluhan hingga ratusan suara/tps versus caleg kita yang Cuma 1-2 suara per tps.

Kami lelah, tapi kami bekerja. Allahlah yang membalas ini semua. Tadi malam bahkan partai yg tdk dianggap di pemilu ini tapi saat dibutuhkan mrk datang ke kita: soerang warga minta anaknya di rughyah tengah malam. Dan kau tahu evi, ustadz rozak yang letih, belum makan, pikiran dan emosi yang luar biasa campur aduk, musti meluncur di pekat malam menuju rumah warga yang kerasukan itu utk ‘berbincang’ dengan orang yang terkena kemasukan jin itu. Tapi lihat ustadz kita masih bisa tersenyum. Kami capek, letih, telah berjuang, berdemo, berorasi, berkampanye, direct selling, senyum keadilan, pksvaganza, door to door, tapi kami di tanah airmu ini tidak akan memprotes Tuhan. Ini takdir kita. Dan semua kita kembalkan kepada-Nya. 

Evi, kelak ketika kembali ke tanah air, aku ingin memastikan dirimu: teteplah mencintai negerimu. Apapun yang terjadi. Jadilah satu orang penggerak perubahan itu. Sebab kita akan terus melayani! 

Salam kobarkan semngat Indonesia. 
Ian 
10 April 2014

Wednesday, April 9, 2014

kami dan tentang Dakwah ini

Saya termasuk yang awam dalam pergerakan politik. Tidak begitu faham, meski mengikuti perkembangan satu dua tiga. Bukan tidak mau belajar, akan tetapi kecenderungan saya dalam dunia akademik memang lebih banyak. Kali ini saya ingin bicara tentang partai. PKS. Saya tidak punya alasan khusus mengapa saya memilih partai ini. jatuh cinta dan seadanya mencintainya. Dengan sendirinya, tanpa ada paksaan dari siapa pun. Sederhana. Meski saya bukan pengurus partai, bukan pula yang faham secara mendalam seluk beluknya. Hati saya jatuh begitu saja, seperti seorang anak kecil yang menangis melihat balon. Saya mencintainya secara sederhana.

**Bersambung...(need istrhat)

Generasi "PENYERANG"

Sore ini duduk dengan lemas di atas kasur asrama. Meriang. Alhamdulillah 3 mata kuliah ujian midterm telah tuntas, semoga hasilnya baik in sha Allah. Masih tersisa satu untuk hari Jumat in sha Allah. Energiku menyambut ujian midterm benar-benar terkuras ya Rahman. Tidur sudah tidak lagi beraturan sejak beberapa minggu yang lalu, tertidur di semua tempat. 2-3 Jam dalam sehari. Meski aku merasa masih belum cukup maksimal. Semester ini waktuku habis dengan menghabiskan waktu ke Perpus METU, mencari referensi buku. Alhamdulillah satu perpustakaan Online bertambah, sehingga aku bisa mengurangi aktifitas perjalananku di METU. Rasanya aku membutuhkan waktu 9-10 hari dalam seminggu. tidak cukup sepertinya 7 hari dalam seminggu. Ya Rahmaan...terasa sekali I need more teacher to learn much. I need...Terasa diri semakin kecil, semakin kurang dan semakin sedikit sekali ilmu ini. 

Teringat pesan Pak Dede (dosen pembimbing hampir semua lomba menulis yang aku ikuti dan program SAD) -ketika masih kuliah S1. Beliau bilang padaku, jadilah pribadi yang menciptakan "kejuaraan" sebelum kejuaraan itu sendiri di mulai. Jadilah pribadi "Penyerang" pribadi yang terus berani berselancar bahkan di atas ketidak pastian sekali pun. Jadilah pribadi "pencipta" sang creator. Berfikir lebih banyak, lebih cepat, lebih produktif bahkan dalam tidurmu sekalipun. Dalam mimpimu sekali pun. Jadilah pribadi yang tidak terkalahkan. Tidak terkalahkan karena engkau secara terus menerus berlatih, belajar dan bekerja. Jangan pernah berhenti. Jika pun berhenti, berhentilah sejenak, jangan lama-lama. 

Khair. Serampung ujian, ada dua agenda besar yang menjadi catatan target "project sebelum pulang." Bismillah, in sha Allah. Kalau sudah demikian, ingin aku ciptakan ribuan generasi tangguh masa depan! In sha Allah! Ganbatte Kudasai - 

Sakura Romawi Timur, Ankara 09April2014 (Summer)



Memaknai kontribusi "kecil"

Memaknai kontribusi "kecil"
==================

Alhamdulillah, kemaren sore (6April2014) telah saya tunaikan memenuhi "hak" saya sebagai warga indonesia. Meskipun suara saya kecil dan mungkin hanya menambah satu angka suara saja, mudah2an yang kecil ini memberikan manfaat meski pun tidak memberikan dampak dan pengaruh yang besar bagi perubahan dan kemajuan negeriku. In sha Allah semoga suara yang kecil ini bisa memberi perubahan dan perubahan paling kecil dan "minimal" adalah perubahan pada diri pribadi saya sendiri. Jika saat ini saya belum bisa memimpin dan berkontribusi "besar" bagi Indonesia, semoga suara saya yang kecil dan hanya satu ini ada 'bekas' jejaknya kelak disuatu hari, dengan gembira saya bisa bercerita kepada generasi setelah saya.

Bagi saya memaknai "kontribusi" itu sederhana, Kontribusi sekecil apa pun semoga baik dan semoga kelak ada manfaatnya, jika bukan hari ini semoga besok buat anak cucu saya ada berbekas catatan kecil, bahwa eyang putrinya "telah menunaikan hak suaranya sebagai bentuk kontribusi yang mungkin memang tidaklah seberapa." Dalam hidup saya meyakini hal sederhana, perubahan yang gemilang adalah sekumpulan dari kontribusi-kontribusi kecil yang dilakukan secara riang gembira, dalam bingkai terus berbaik sangka, dan secara terus menerus...meski itu sifatnya kecil dan sedikit. 

Terimakasih Indonesia. Aku bangga terlahir sebagai bangsa Indonesia.

Selamat Berkontribusi buat rekan2 di Indonesia, 
9 April 2014

Turki 07April2014 
Salam CintaKerjaHarmoni
Sakura Romawi Timur — —
 — senang sekali .