Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Wednesday, October 21, 2020

Pantulan Warna Zona 2. Surat Cinta untuk Anakku Mbak Nana & Adek Rayyan

Teruntuk Buah Hatiku 
Najma Abqariyyah & Rayyan Mohannad


Bismillahirrahmanirrakhim...

Assalamulaikum Mbak Nana dan Adik, anak-anak anne dan ayah yang sangat anne sayangi karena Allah. Pada kesempatan kali ini izinkanlah anne menulis sebuah catatan yang agak berbeda dari biasanya. Menulis sesuatu yang belum bisa kalian baca hari ini, namun semoga menjadi bekal kalian melarung waktu dan kerasnya hari-hari, menjadi bekal teman kalian saat hati gelisah, menjadi penguat hati hingga kalian mampu berdiri di atas pendirian yang teguh, keberanian dalam kebenaran, dan senantiasa rendah hati dalam kebajikan. 

Juga semoga apa yang anne tulis hari ini akan terus mengalir menjadi hujan doa dalam menemani perjalanan kalian bertumbuh hingga menuju remaja-dewasa-tua-hingga pada hari tak ada yang dapat menolong melainkan amal kebaikan kita di hadapan Allah SWT. 

Anak-anakku, Saat anne menulis ini; Mbak Nana berusia 4 tahun 7 bulan, adik berusia 21 bulan. Jika hari ini kalian belum bisa membaca, insya Allah satu waktu kalian akan mendapati tulisan anne ini ya Nak. Ada pun Anne menulis ini saat Mbak Nana dan adik sedang beristirahat nyenyak di malam hari. Anne telah cium-ciumin pipi kalian berulang kali, anne bentangkan selimut agar Mbak Nana dan adik tidak merasa dingin. Agar Mbak Nana dan adik dapat tidur dengan pulas, hingga akhirnya bisa bangun tidur dalam keadaan yang segar.

Mbak Nana, Mbak Nana adalah seorang Mbak yang mandiri sejak terlahir ke dunia. Uai persalinan sebelum sempat anne menyusuimu Mbak Nana harus masuk kke ruang NICU, dibaringkan di dalam bok inkubator dalam keadaan masih merah. Pada hari yang semestinya anne dapat langsung memelukmu. Namun taqdir Allah membawa cerita yang berbeda, bahkan anne tak sempat melihat wajahmu sebab kita berada di ruangan yang berbeda. Dalam beberapa hari lamanya. 

Begitupula saat anne telah diperbolehkan pulang ke rumah usai melahirkanmu, anne harus pulang sendiri ke rumah. Mbak Nana masih harus di rawat di ruang NICU. Saat itu pula ada rasa kesedihan yang menggumpal dalam dada anne, sebab belum bisa membawamu pulang dalam waktu yang sama. Namun demikian, anne menguatkan tekad bahwa inilah jalan yang terbaik, agar engkau tumbuh sehat, kuat paru-parumu...hingga kemudian kita bersama-sama mengarungi waktu. 

Ya, hampir 1 pekan kita tidak bersama. Anne menunggumu di rumah, mengirimkan asi perah ke rumah sakit, dan menyaksikanmmu bertambah sehat dari hari ke hari di dalam bok inkubator itu. Kamu cantik Nak, kuat dan mandiri. Sama halnya, saat kita melarung waktu di kota Ankara, saat anne mengandungmu. Bukankah kita juga mengarungi hari demi hari tanpa ayah dan keluarga dekat? Sebab anne dan ayah terpisah jarak bermil-mil tempat belajar.

Sejak dalam kandungan, bukankah kita sudah terbiasa melewati hari-hari yang penuh suka dan duka bersama-sama bukan? Mbak Nana ingat tidak, saat kita berdua saja mengarungi 7 jam perjalanan di dalam bis dari Ankara ke kota Istanbul menghadiri agenda presentasi anne dalam sebuah intl congress? Saat kita menembus malam dinginnya kota Ankara dan egoisnya kota Istanbul berdua saja? Saat kita mendorong sayuran belanja dan menanjaki jalanan yang curam di atas kereta dorong, berdua saja?

Sungguh bahkan sejak sebelum engkau lahir, taqdir telah menuliskan bahwa engkau bertumbuh dengan kemandirian Nak. Menemani annemu ini menuntaskan tugas belajar jauh dari keluarga, jauh dari tanah air. Hingga kakimu yang lemah tumbuh semakin kuat, lidahmu yang lembut tumbuh dengan jutaan bahasa, juga tubuhmu yang merah bayi bertumbuh menjadi seperti saat ini. Anne tidak pernah menyangka, akan secepat ini Mbak Nana menjadi besar. 

Mbak Nana, dari sejak kecil telah banyak membantu anne. Memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, menjemur baju dan mengangkat jemuran, menumbuk bawang putih, memmotek sayur mayur, pada usia yang tidak biasa. Sesungguhnya, hai anne kala itu sangatlah hujan saat melihatmu yang belum dua tahun itu bertumbuh berjauhan dari ayah, berlekas menjadi matang bahkan sebelum berusia 2 tahun. Namun, anne meyakini bahwa insya Allah ada kebaikan dan kekuatan yang akan membentuk jiwamu kelak di kemudian hari. Jauhnya jarak dengan ayah kala itu, bahkan tidak membuatmu asing terhadap ayah. Justeru Ayah menjadi orang yang paling engkau nantikan kedatangannya pada setiap libur musim dingin dan musim panas.

Mbak Nana, terimakasih Nak. Sudah menemani perjalanan anne merampungkan studi di negeri bersejarah. Toga kemenangan itu anne hadiahkan untuk Mbak Nana. Teruslah bertumbuh dalam kebesaran jiwa, keteguhan akhlak, kemandirian hidup, juga keteguhan dalam nilai-nilai kebenaran.

Terimakasih shalihah, sudah menjadi Mbak yang membacakan buku untuk adik. Menjadi Mbak yang gemar membantu pekerjaan rumah anne, menjadi Mbak yang bersemangat membantu memandikan adik, menyuapi adik, membonceng sepeda adek, mengajari adek huruf-huruf alfabet dan hijaiyah. Menjadi Mbak yang bertanggung jawab menghadiri kelas belajar TPA online secara rutin di masa pandemi. Teruslah bertumbuh Mbakku, gadis kecilku. Teruslah bertumbuh dalam kebajikan, dalam kegembiraan, dalam nilai-nilai yang Allah ridahi. Meneladani kemandirian sahabat Rasulullah, Asma Binti ABu Bakar; mulia, cerdas dan pantang menyerah.


Semoga Allah terus mendekapmu dalam rahmat dan kasih sayang Allah hingga kelak Allah mengumpulkan kita semua di jannah-Nya. Aamiin insya Allah.

Kepada anakku, Rayyan Mohannad...engkau hadir bak pelangi Nak. Tepat saat Anne, Mbak Nana dan Ayah merayakan kelulusan studi pasca sarjana Allah karuniakan rizki mengandungmu. Engkau adalah simbol kemenangan atas perjuangan panjang anne, simbol rasa syukur yang tiada terperi. Simbol rizki yang mengalir deras dari kasih sayang dan rahmat Allah. Semoga dengan ini engkau tumbuh menjadi jiwa yang dermawan, jiwa yang selalu bersegera menyambut kemenangan dan kejayaan agama ini dengan rasa syukur yang dalam. Dengan jiwa ksatria seorang pejuang. Seperti Muhammad Al fatih, seperti Mush`ab Bin Umair, seperti Salahuddin Al Ayyubi. Aamiin insya Allah.

Terimakasih Nak telah bertumbuh dengan begitu cepat. Senang pada petualangan dan mengeksplore hal-hal baru. Senang belajar dan mecoba sendiri dalam banyak hal; makan sendiri, mandi sendiri, mengambil minum sendiri, memakai baju sendiri, menulis sendiri, memakai sandal sendiri. Begitu cepat engkau tumbuh dan belajar dari Mbak Nana. Mencontoh Mbak Nana dalam kemandirian dalam banyak hal. Semoga Allah menjaga-Mu, bertumbuh dalam ketaatan dan bakti kepada Rabb dan Ayah Anne.

I love you Nak

Depok, 21 Oktober 2020
Evi Marlina
21/10/2020 6:33:54

No comments: