Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, October 9, 2020

Melatih Kemandirian Anak Hari Ke-9; Aku Bisa Mengasuh Adik (2)

  Aku Bisa Mengasuh Adik (2)
Zona 2. Melatih Kemandirian Anak #9

Pendahuluan

Hubungan antara kakak dan adik memiliki peran yang besar terhadap perkembangan anak. Hubungan ini memberikan kontribusi terhadap perkembangan ini sosial, emosional, moral dan kognitif anak. Secara khusus bahkan saudara kandung memiliki peran yang penting dalam perkembangan bagaimana anak memahami fikiran orang lain, perasaan orang lain, emosi, ucapan dan perilaku orang lain (Howe, 2014).

Perkembangan pemahaman anak terhadap perilaku saudaranya dalam aspek ini dapat kita amati dari bagaimana kakak mengajak bermain adik, menggoda, membentak, membujuk, bermain pura-pura, atau dengan pemakaian bahasa emosional selama percakapan. Dari semua perilaku ini kita bisa melihat betapa besarnya pengaruh sibling bagi perkembangan anak.

Session 3 hari ke-9
Ketrampilan : Aku Bisa Mengasuh Adik (2)

Ini adalah session ke-3 dari peta perencanaan saya terhadap pengamatan melatih kemandirian anak. Pada session ke-3 ini saya kembali mengamati perkembangan melatih kemandirian Mbak Nana selama 4 hari. 

Bermula di pagi hari, saat anak-anak jadwal mandi pagi. Mbak Nana kekeuh sekali ingin memandikan adik. Mbak Nana melarang anne untuk menyabuni adik. "Anne biar Mbak Nana aja yang mandikan adek," kata Mbak Nana saat anne hendak menyabuni adik.

Mbak Nana sedang senang-senangnya menjaga adik. Tak hanya soal menyuapi adik, membacakan buku adik, pun bahkan beberapa hari terakhir ini ia sangat gencar memandikan adik. dalam kondisi tertentu terkadang anne kurang sabar menunggu, namun beberapa hari ini terus melatih diri memberikan kepercayaan kepada Mbak Nana untuk belajar memandikan adik. 

"Anne, Mbak Nana sekarang sudah bisa kok mandi sendiri. Mbak Nana sudah trampil. Mbak Nana mau mandikan adik," begitu negosiasi yang dilakukan Mbak Nana untuk mencapai tujuannya.

Usai memandikan adik, sarapan, membaca buku dan berlajut pada agenda bermain. Nah, konflik acapkali muncul pada kegiatan bermain. Mbak Nana bisa anteng dengan kegiatan menyuapi dan memandikan adik, namun acapkali tiba waktu bermain dengan adiknya tiba, Mbak Nana melarang adik memegang dan mengambil mainanya. Nah, ketrampilan sosial bermain bersama ini yang perlu saya latih dengan lebih konsisten.

Usai mandi, sarapan dan agenda lainnya. Anne duduk di depan leptop, mengerjakan beberapa pekerjaan. Mbak Nana bermain sepeda di ruang tengah, ia membonceng adek berputar-putar di dalam rumah. Beberapa kali Mbak Nana membetulkan tangan adik agar berpegangan erat ke Mbak Nana. Alhamdulillah, Mbak Nana dan adik bermain sepeda dengan akur. Anne bergembira sekali melihatnya.

Strong Why. Mengapa Melatih untuk Mengasuh Adik?

Tujuan utama mengapa melatih Mbak nana mengasuh adik adalah untuk mempromosikan melatih ketrampilan sosial dan emosional Mbak Nana. Perkembangan sosial dan emosional yang positif sangat berkaitan erat dengan hubungan yang sehat pada saudara kandungnya. 

Dengan memberikan stimulus hubungan yang harmonis dengan adik dapat melatih sosial emosional yang matang pada Mbak Nana dalam memahami orang lain (yang  bukan dirinya). Ketrampilan sosial ini akan menumbuhkan kepercayaan dalam diri Mbak Nana, bahwa ia sudah mampu mengasuh adiknya. 

Mengasuh adik juga membangun kepercayaan anne pada Mbak Nana, melatih Mbak Nana untuk belajar bertanggung jawab. Dengan belajar bertanggung jawab Mbak Nana akan belajar percaya diri bahwa ia berani dan mampu menyelesaikan masalah. Kepercayaan yang muncul dari dalam diri inilah yang akan melahirkan kemandirian pada anak.

Strategi Untuk Melatih Kemandirian Mengasuh Adik

Beberapa hal yang saya lakukan dalam proses melatih kemandirian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendorong Mbak Nana untuk bermain bersama adik.
 
Memberikan pengertian dengan menyampaikan maksud kepada Mbak Nana. Menatap matanya dengan mengajaknya berbicara dengan tenang. "Mbak Nana, adik boleh main sepeda bareng Mbak Nana ndak ya, kalo main bareng adik jadi tambah seru lho."

"Adik boleh kok main sepedanya Mbak Nana, tapi duduk diboncengan ya," jawab Mbak Nana.

"Anne boleh minta tolong Mbak Nana jagain adik dulu ya, anne boleh mengetik 15 menit ya,"

2. Menyampaikan Pesan bahwa betapa Adik sangat Sayang dan Ingin Bermain bersamanya.

Dengan menyampaikan pesan, bahwa sang adik sangat ingin bermain bersamanya memberikan pesan bahwa ia sangat berharga bagi adiknya. Hal ini akan menimbulkan perasaan dihargai, juga rasa percaya diri yang tumbuh pada diri Mbak Nana.

3. Tidak Memaksa dan Berlebihan dalam Meminta Anak untuk Bermain Bersama

Mengajak Mbak Nana untuk bermain bersama adik ketika mood sudah membaik. Tidak memaksanya untuk menerima kehadiran adiknya. Memberi pengertian dan mengingatkannya pada asiknya bermain bersama seperti saat mereka menyimak cerita yang pernah saya bacakan saat bersama-sama. 

4. Memberikan Teladan

Ya, dengan cara memberikan ketaladanan kebersamaan anne dan ayah. Anak-anak akan melihat bahwa kedua orang tuanya pun melakukan banyak hal dengan bekerja sama; makan bersama, olah raga bersama, membaca buku bersama, mengaji bersama, berdiskusi bersama dst. 

Sukses Apa Aku Hari Ini? Hari ini Mbak Nana bermain sepeda bersama adik. Adik duduk diboncengan sepeda. Mbak Nana mengajaknya berputar-putar di ruang tengah. Adik tampak sangat bergembira sekali. Alhamdulillah, tidak ada pertengkaran pada momen bermain sepeda ini. Adik dan Mbak Nana bermain riang gembira dengan tertawa-tawa.

Rasaku Hari Ini: Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur dan gembira sekali hari ini. Sebab, anak-anak dapat bermain sepeda dengan akur tanpa drama.


Respon Ananda; tertawa dan riang gembira.

Evi Marlina
Depok, 09/10/2020
09/10/2020 6:13:26

#harike-9 
#tantangan15hari 
#zona2kemandirian 
#pantaibentangpetualang 
#institutibuprofesional 
#petualangbahagia

Referensi  

http://www.child-encyclopedia.com/peer-relations/according-experts/sibling-relations-and-their-impact-childrens-development (Diakses dari internet pada 9/10/2020)

No comments: