Aku Bisa Makan Sendiri
Zona 2. Melatih Kemandirian Anak #3
Foto : Desain menu makanan untuk anak-anak dokumen pribadi
Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam proses menstimulus ketrampilan anak makan secara mandiri. Peran ini tak hanya terbatas pada upaya apa yang dilakukan agar anak mau makan. Tetapi juga yang tak kalah penting orang tua berperan membangun ketrampilan dan kebiasaan makan yang sehat pada anak. Makanan yang sehat tidak hanya tentang apa yang dimakan, namun juga bagaimana cara kita makan.
Disini peran kita sebagai orang tua menyediakan jenis makanan apa yang kita tawarkan kepada anak-anak, serta memilih waktu yang tepat kapan harus memberikan makan kepada anak. Juga menyediakan tempat dimana anak-anak merasa gembira. Adapun peran anak adalah memutuskan makanan apa yang ia pilih, apa yang akan dimakan terlebih dahulu dari pilihan-pilihan yang kita sediakan, juga sebara banyak yang akan ia makan (healthlinkbc.ca)
Dalam kesempatan ini, masih pada session 1 (session Mbak Nana) hari ke-3 ini saya memutuskan untuk menuliskan hasil pengamatan berupa ketrampilan makan secara mandiri setelah sebelumnya ketrampilan menyiapkan makan sendiri. Klik link berikut untuk kemandirian hari sebelumnya http://sakuraromawitimur.blogspot.com/2020/10/melatih-kemandirian-anak-hari-ke-2-aku.html#more Berikut merupakan catatan tentang bagaimana upaya saya untuk membiasakan sulung saya makan secara mandiri.
Session 1 hari ke-3
Ketrampilan : Aku Bisa Makan Sendiri
Siang ini, Mbak Nana dan adik bermain rumah-rumahan yang terbuat dari bahan kardus bekas dengan seru. Meski sebelumnya sempat terjadi riak pertempuran kecil sebab Mbak Nana menolak menerima adik untuk ikut serta bermain di dalam rumah kardus.
Berbagai upaya negosiasi telah anne lakukan, namun tidak juga membuahkan hasil. Hingga akhirnya adik tidak sengaja menarik pintu kardus. Robeklah pintu rumah kardus tersebut. Lalu muncullah ide bagaimana agar kardus tersebut dibaringkan. Dan taraaa...akhirnya rumah kardus menjadi lebih lebar. Adik pun dapat ikut bermain di dalam rumah kardus pada akhirnya.
Melihat keduanya bermain dengan rukun, anne segera mengambil kesempatan untuk menawarkan makan siang. Anne menyiapkan dua buah meja makan untuk keduanya. Menyusun meja-meja tersebut di sisi rumah kardus anak-anak. Mbak Nana setuju dan tertawa-tawa gembira menerima usul anne.
Anne segera menyiapkan menu siang berupa nasi putih, orek tempe kecap, dan sayur sop wortel. Mbak Nana menikmati makan siang di beranda rumah kardusnya bersama adik. Menyantap irisan tempe orek kecap dan potongan ayam sop. Adik tak kalah semangat dalam menyantap makanan.
Strong Why. Mengapa Melatih Makan dengan Mandiri?
Pada hari ke-3 ini saya memilih mengamati dan melatih ketrampilan makan secara mandiri Mbak Nana dalam menu utama. Ini adalah PR bagi saya, sebab Mbak Nana sudah cukup mandiri makan salad buah, menyiapkan menu roti, menikmati bakwan, menghabiskan segelas jus tomat dan wortel, segelas susu, semangkuk bubur kacang merah, makan potogan berbagai sayuran, menghabiskan sepotong paha ayam dst. Namun ketika dihidangkan dalam piring yang berisi nasi ditemani lauk pauk sayur lengkap, ditengah perjalanan drama acapkali hadir. Oleh sebab itu. pemilihan waktu yang tepat dan bagaimana cara kita menyajikan merupakan kunci yang sangat tepat.
Pada dasarnya kegiatan memberi makan buah hati dan kegiatan makan anak itu sendiri merupakan sebuah hubungan yang spesial antara orang tua dan anak. Dimana orang tua dapat menyalurkan rasa kasih sayang lewat makanan, juga anak dapat merasakan bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua kepadanya. Kegiatan menyiapkan makanan, menawarkan, mendampingi anak makan mengirimkan pesan yang kuat kepada anak betapa besarnya kasih sayang dan perhatian orang tua kepada buah hati.
Ketika anak-anak belajar makan secara mandiri memiliki peran yang sangat pentingbagi tahap perkembangan anak. Ketrampilan makan secara mandiri akan membantu mengembangkan kemandirian anak. Kemandirian ini akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan anak-anak ditahun-tahun berikutnya.
Strategi Untuk Melatih Kemandirian Makan Secara Mandiri
Berikut merupakan strategi yang bisa kita lakukan dalam usaha mencapai proses kemandirian Mbak Nana makan secara mandiri:
1. Makan dengan Cara Duduk Bersama Anak-anak
Orang tua adalah model bagi anak-anak. Tak ada jalan yang singkat untuk membangun sebuah kebiasaan yang baik kepada anak. Disini saya mengirimkan pesan secara kuat tentang membangun kebiasaan makan dengan cara duduk dengan tenang. Tidak berdiri, tidak juga sambil bermain, apalagi sembari berkeliling komplek.
2. Menawarkan Variasi Makanan Baru kepada Anak Berkali-kali
Tawarkan menu baru pada anak dalam beberapa kesempatan waktu. Pastikan anak-anak dapat menghabiskan salah satu diantaranya. Misalnya dalam seporsi piring terdapat nasi, lauk, dan sayur, pastikan ada salah satu makanan yang dapat dihabiskan anak-anak dengan baik.
Kemudian. tawarkan pada kesempatan berikutnya dengan menambahkan menu tambahan baru, misalnya salad. tawarkan pada anak-anak dengan menyelipkan satu atau dua sendok menu yang sebelumnya sudah dihidangkan.
Dalam hal ini, anak-anak membutuhkan waktu untuk mengenali warna, menyentuh tekstur makanan, mencium baunya sebelum merasakannya.
3. Memberi Waktu yang Cukup untuk Makan
Memberi waktu yang cukup kepada anak-anak untuk menyelesaikan makannya. Anak-anak membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan kita dalam menyelesaikan makanan. Oleh sebab itu, memberi waktu yang cukup akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menyelesaikan tugas makannya.
4. Memberi Penghargaan
Memberikan apresiasi kepada anak-anak sebab telah menyelesaikan tugas makannya dengan baik dan tertib. Penghargaan itu dapat berupa memberikan hadiah berupa kesempatan memilih bermain apa dst. Dsini saya memberikan penghargaan Mbak Nana dengan memberinya izin bermain hujan-hujanan.
5. Beri Kesempatan Anak Makan Secara Mandiri
Anak-anak membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan porsi makannya. Dsini Mbak Nana menghabiskan waktu hampir 30 menit untuk dapat menyelesaikan seporsi yang tidak cukup besar. Dengan memberikan kesempatan yang cukup, mengirimkan pesan bahwa ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dengan demikian akan terbangun rasa percaya diri pada sang anak.
6. Menciptakan Suasana yang Nyaman dan Mengurangi Gangguan Saat Makan
Semampu mungkin menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Menyimpan hp saat makan bersama anak-anak, mematikan yutub dan hal-hal yang bisa mengurangi kosentrasi anak dengan kegiatan makan.
7. Mendesain Menu Makan dengan Menarik
Ya, ini adalah salah strategi yang biasanya saya lakukan dalam kesempatan tertentu. Mendesain menu makanan anak-anak dengan desain yang menarik. Dengan desain yang menarik biasanya sukses membuat mereka menghabiskan setiap porsi yang saya berikan.
Sukses Apa Aku Hari Ini?
Alhamdulillah, Mbak Nana makan mandiri cukup lahap. Meski pun tidak menghabiskan seluruh porsi makannya. Mbak Nana menghabiskan orek tempe kecap, potongan ayam sop, dan separuh nasi.
Tantanganku Hari Ini
Awalnya Mbak Nana dapat makan dengan tenang dan gembira di rumah kardusnya. Namun kemudian saat langit terdengar rintik-rintik hujan perhatiannya pada piringnya terganggu. Dengan segera ia duduk dengan gelisah, dan berlari meninggalkan piringnya saat hujan mulai rrintik-rintik. "Anne Mbak Nana boleh main hujan?"
Rasaku Hari Ini
Alhamdulillah, merasa bahagia dan bersyukur. Juga merasa sangat gembira sebab Mbak Nana dapat menyelesaikan tugas makannya secara mandiri meski belum sempurna. Namun ia dapat menyelesaikan beberapa menu sayur dan lauk dengan baik.
Respon Ananda
Gembira dapat menyaksikan Mbak Nana dan Adik makan dengan lahap dan tenang tanpa pertempuran. Hehehe.
Evi Marlina
Depok, 03/10/2020
03/10/2020 15:52:17
#harike-3
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Referensi
https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/family-meals/learning-to-feed-themselves
https://www.healthlinkbc.ca/healthlinkbc-files/helping-your-1-3-year-old-child-eat-well
No comments:
Post a Comment