Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Thursday, September 3, 2020

Challenge of the Week #11 Does Your Food Spark Joy?

Does Your Food Spark Joy?


Assalamualaykumwrwb.

Huwaaah, masya Allah kita sampai di COTW pekan ke #11 Maak, tabarakallah. Alhamdulillah, bersyukur sekali rasanya Allah masih beri kesempatan dan kemampuan untuk mengikuti COTW ini, apa yang dirasakan hingga pada pekan ini? 

Kegembiraan! 

Iya, alhamdulillah saya merasa gembira dan bersyukur sebab meski motivasi mulanya adalah sebagai pemantik untuk aktif blogging kembali. Namun dari pekan ke pekan setiap kali menulis COTW ini, seperti merasakan bahwa ketrampilan menulis juga terasah, bertambah pula ilmu-ilmu baru yang kadang mesti saya gali dahulu. 

Khususnya, seperti sub tema kali ini adalah tentang Food Photography dimana dalam hal ini, saya tidak memiliki basic ilmu khusus, kecuali hanya modal feeling "kayaknya buagus ini, cekrek" hehehe. Okelah, sebagai salah satu bagian dari proses belajar, maka saya coba juga akhirnya motret-motret masakan hampir tiap hari, wkwk.

Tapi, sebenarnya saya tak begitu menikmati tema food fotografi inilah...haha, bukan tak suka fotografi. Cumaa...karena biasanya kan saya enjoy melibatkan anak-anak dalam kegiatan tema-tema sebelumnya, nah kali ini karena temanya belajar moto makanan supaya kelihatan bagus dan spark gitu kan yaa,so idealnya bisa moto tanpa aral rintangan xixixi.

Etapiiii, apalah daya duo bocil khususnya si adek (18 months) belum mengerti, jadi setiap kali Anne nyiapkan properti buat moto ya nggk bisa fokus. Karena piringnya malah mau diambil adek, mejanya didudukin, telurnya dipungutin, cabenya dipotekin, plus piringnya pecah wadidaw...asliii, saya jadi nggk bisa fokus buat moto. Tapi malah fokus menenangkan adek dan berupaya agar adek tidak "mengacaukan" meja rias penganten makanan saya, hahaha...

Alhasil, jadilah seadanya ini foto-foto yang saya peroleh dengan tantangan yang lumayan kayak ombak, naik turun. Rasanya ini tantangan terempong yang saya rasakan.

Nah, ini adalah proses belajar memotret makanan bagi saya secara otodidak. Maka setelah kepoin akun-akun profesional food photographer, saya putuskan untuk belajar memotret otodidak selama satu pekan ini. 

Saya teringat pesan dosen pembimbing program pemberdayaan masyarakat masa kuliah S1, bahwa untuk kamera sederhana pun bisa mendapatkan foto yang bagus. Ini hanya soal ketrampilan mengasah kreatifitas. Jadi, bismillah nikmati proses belajar foodfotography mandiri.

Okee Mak, hayuuk selamat menikmati sajian menu masakan rumahan #ABQAfamily edisi yang difoto agak bagus dg behind of the scene yang wadidaw, hahaha.

Day 1 : Ahad, 30 Agustus 2020
Ungkep Kuning Ayam, Tahu, Tempe Kremes & Sambal Rendang


Jenis kamera : Samsung A7
Properti : Makanan utama, meja lesehan belajar ayah, alas makan warna minimalis, anyaman kerajinan tangan hasil prakarya Suku Anak Dalam berbahan rotan dan bambu, piring berbahan kayu, daun pisang. Buah pisang sbg pemanis.

Story Behind of the Scene

Pagi ini Anne goreng ayam, tempe dan tahu ungkep kuning. Semua menu ini sudah diungkep sehari yang lalu. Jadi tinggal menggoreng saja. Setelah siap, Anne menyiapkan daun pisang dan kebutuhan prosesi pemotretan. Menyusun menu di piring, dan mengumpulkan properti. Setelah mencari lokasi pemotretan akhirnya saya putuskan mengambil lokasi di halaman belakang dengan suasana kebun belakang. Sebab cahaya yang cukup terang juga sangat dibutuhkan dalam proses ini. 
Saya menyusunnya di atas meja belajar lesehan milik Ayah. Menutupinya dengan alas kain dengan warna abu-abu untuk menampilkan pesan minimalis, gayanya. wkwk, seru-seru. Tapiii, kenikmatan syedapnya memotret itu hanyaa sebentar saja, ahaha...sebab ayam-ayam yang sudah saya goreng dan susun rapi dengan cepat dipungutin anak-anak, hahaha. Bahkan sebelum sempat saya memotretnya, anak-anak tak tahan melihat ayam goreng gurih masakan annenya ini, wkwk.


Ya, jadinya begitu deh. Niat awal mau moto bagus biar fotonya keliatan SPARK gitu...tapi malah dah SPARK duluan dengan bangkitnya selera makan anak-anak lihat ayam goreng. Akhirnya kami makan di teras belakang, soo...beginilah penampakan aslinya menu masak ungkep kuning itu. Adek, malah minta duduk di meja, duh.


Ada pun sambal rendang ini adalah oleh-oleh dari Ibu mertua, sekalian saya fotoin aja buat kenang-kenangan. Udah dicolek duluan sama suami, jadinya agak belepotan mangkoknya. Hehe.

Day 2: Senin, 31 Agustus 2020
Balado Telor Ceplok & Balado Kentang 

Jenis kamera : Samsung A7
Properti : Makanan utama, meja lesehan belajar ayah, alas makan warna minimalis, anyaman kerajinan tangan hasil prakarya Suku Anak Dalam berbahan rotan dan bambu, piring berbahan kayu, daun pisang, bawang merah, bawang putih, cabai merah dan 1 butir telur sebagai accessoris.



Story Behind of the Scene


Kebetulan hampir dua pekan ini suami sudah kembali aktif mengajar. Hanya saja kegiatan belajar dikampus dilakukan dengan cara daring Work From Home (WFH), jadi Anne sesekali bisa meminjam HP suami yang kualitasnya diatas Hp anne, hehehe. 

Tapi eh tapiii, huhu...ternyata pas momen ayah sudah mau selesai jam mengajarnya. Jadi saya agak terburu-buru memotret makanan ini. Sebenarnya suami si diem saja lihat tingkah polah isterinya yang aneh, kerjaanya tiba-tiba motoin makanan saban hari, wkwk. Alhamdulillah sudah minta izin suami, bahwa pekan ini mau ikutan COTW Food Photography, jadi suami maklum deh dengan "keanehan" ini.

Agak lama juga saya tak puas pula dengan hasil jepretan, sementara suami sudah menunggu lauk buat makan siang #emottutupmuka. Ditambah lagi, dua menu balado favorit suami. Akhirnya, okelah sepertinya saya harus cukup berpuas hati dengan foto yang ada ini. Belum lagi tangan adek yang gak bisa melihat warna merah-merah menyala di atas meja yang rendah itu. Hampir saja diaduk-aduknya dengan tangannya balado-balado itu, haha.

Behind of the Scene
Menu for Kids: Semur Telor Tahu Kecap 


Ini kisahnya lumayan tragis. Saya sudah menyusun meja dan makanan untuk dipotret, apalah daya adek tak tahan melihat semur telor yang bundar berwarna manis kecap itu. Saat anne sedang fokus motret tangan mungilnya mungutin telor yang mau saya foto. 


Ulala...beberapa kali saya merengek agar adik mengembalikannya. Yang ada malah satu butir lagi yang masih tersisa juga dipungutnya dari piring. Hahaha...saya pun mengurungkan untuk memotret dngan berbagai angle. Huft, tarik nafas....hembuskan, istighfar. Wkwkwk...ini bener-bener tantangan Maaak. Kumenangiiis....hahaha.

Day 3: Selasa, 1 September 2020
Balado Tempe Orek

Jenis kamera : Samsung A7
Properti : Makanan utama, meja lesehan belajar ayah, alas makan warna minimalis, anyaman kerajinan tangan hasil prakarya Suku Anak Dalam berbahan rotan dan bambu, mangkok dari tanah liat. 

Story Behind of the Scene

Untuk hari ini, tak ada kesulitan yang berarti. Anak-anak cukup tenang, sebab mungkin menu yang di foto tidak menarik hati anak-anak. Hahaha...jadilah saya memotret menu balado orek tempe ini dengan perasaan yang flat. Wkwk.

Note : Foto dokumentasi hilang. Sudah coba cari di hp suami dan hp saya, nggk ketemu. Hiks...

Day 4: Rabu, 2 September 2020
Sambal Teribol

Jenis kamera : Samsung A7
Properti : Makanan utama, meja lesehan belajar ayah, alas makan warna minimalis, anyaman kerajinan tangan hasil prakarya Suku Anak Dalam berbahan rotan dan bambu, mangkok ayam jago yang khas, kain alas mangkok. 

Story Behind of the Scene

Hari ini spesial, meski suami sedang mengurus keperluan di luar rumah. Anak-anak bobok siang dengan sangat lelap sekali. Ya Allah...seperti hadiah dari Allah. Sebab hari ini saya bisa memotret dengan durasi waktu yang cukup lama. Anak-anak tidak terbangun sama sekali hingga saya merasa bosan sendiri. Bahkan saya tak puas dengan satu dua kali moto, sampai akhirnya bosan dan bingung sendiri mau pilih yang mana. Hahaha...

Hmm hikmah setelah beberapa hari memotret ditengah-tengah kegaduhan anak-anak bahwa hari ini saya belajar, bahwa memotret bersama anak justeru waktunya lebih efektif. Sebab saya cukup merasa bersyukur dengan jerih payah foto beberapa kali jepretan saja. Saat anak-anak sedikit lengah, klik, klik, klik. 

Day 5 : Kamis, 3 September 2020
Tumis Mie Telor Ayam


Jenis kamera : Samsung A7
Properti : Makanan utama, meja lesehan belajar ayah, alas makan warna minimalis, buku bacaan, piring plastik, sendok garpu.

Story Behind of the Scene

Proses pemotretan hari ini cukup tragis dan hectic. Anne sudah memilih lokasi di teras belakang seperti biasa. Menyiapkan properti kebutuhan memotret. Bersiap-siap. Adek dan Mbak Nana yang sedang asyik bermain berlari memburu anne. Lalu heboh meminta mie tumis yang akan saya potret. Saya pun akhirnya menyisihkan untuk anak-anak. 

Anne balik lagi ke dapur, mengambil piring untuk Mbak Nana. Kemudian PRANG! Terdengar suara piring pecah. Astaghfirullah, anne segera berlari menuju sumber suara. Dan ternyata kepingan piring pecah sudah mendarat cantik di sisi meja pemotretan. Adik mengangkat piring beling dari atas meja makan dan bermaksud meletakkannya ke meja pemotretan. Tarik nafas...huft, hembuskan....pfyuuh. Cuma mau motret kok gini amat yak, hahaha. 

Akhirnya, saya pun menunda memotret dan membereskan pecahan piring terlebih dahulu. Setelah semua reda, saya kembali memotret menu masakan. Alhamdulillah.

MISSION ACCOMPLISHED!


Alla kulli hal, alhamdulillah saya dapat menyelesaikan proses belajar memotret secara otodidak dalam pekan ini. Setidaknya dari proses ini saya belajar banyak hal tentang mengendalikan emosi dan menjaga emosi tetap stabil dalam proses pengambilan gambar. Menikmati setiap tantangan yang ada dengan tetap bersama anak-anak. 

Berikut beberapa tips umum yang saya lakukan dalam proses pengambilan gambar

1. Menyiapkan Properti Pemotretan : Properti pemotretan yang dibutuhkan mulai dari kamera, alat pelengkap seperti accesoris dst.

2. Pencahayaan : Memilih lokasi pengambilan foto dengan cahaya yang cukup. Tidak teralu gelap, dan tidak pula terlalu terang. Hindari memotret di bawah sinar lampu. Sebab pantulan lampu akan berbayang ke objek.

3. Gunakan layar jika diperlukan, dalam hal ini saya menggunakan alas meja.

4. Ambil foto dari sisi atas, atau samping untuk mendapatkan background sesuai kebutuhan.

5. Fokus pada objek makanan yang ditampilkan. Dalam hal ini saya menggunakan mode live focus.

6. Edit cahaya dengan menggunakan aplikasi Snapseed.

7. Berikan caption dan nama dengan menggunakan aplikasi canva.

8. Practice Makes Perfect. Ya kunci dari semua teori yang ada adalah melakukan latihan secara rutin. Dengan berlatih kita akan bisa menilai dan memiliki referensi pembanding dari waktu ke waktu.

Alhamdulillah, demikian yang bisa saya bagi ya Mak. Semoga yang sederhana ini ada manfaat yang bisa diambil. Jika pun tidak, semoga cerita saya cukup menghibur. Hehehe.

Wassalamualaykum wrwb.

Evi Marlina
Depok, 4/9/20

Semua foto dalam postingan ini adalah dokumen pribadi. 

#pekan11
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok

















 

No comments: