Sebuah Hari yang Ajaib
Zona 1; Komunikasi Produktif #15
Oleh : Evi Marlina
(Mahasiswi IIP Kelas Bunda Sayang Batch#6)
(Mahasiswi IIP Kelas Bunda Sayang Batch#6)
Alhamdulillah, pada akhirnya kita telah sampai di penghujung Zona 1 Komunikasi Produktif. Ada banyak suka duka yang dilewati pada proses membangun kebiasaan berkomunikasi produktif beserta suka duka membangun konsistensi membuat laporan setiap harinya.
Dengan menuliskan jurnal terhadap catatan temuan dalam membersamai anak-anak, keluarga atau lingkungan saya dapat melakukan evaluasi terhadap apa-apa yang kurang, apa-apa yang perlu ditingkatkan, dana apa pula yang sudah baik dan mesti dipertahankan. Alhamdulillah...
Maka, dalam kesempatan di #komprod 15 ini saya memberikan jeda untuk menuliskan komunikasi terhadap diri sendiri setelah 15 hari berjibaku mengawali kelas Bunda Sayang ini dengan membangun dan menata komunikasi produktif bersama anak-anak.
Masih teringat beberapa minggu yang telah lalu saat pertama kali mengajukan izin kepada suami, bahwa saya bermaksud untuk melanjutkan di kelas Bunda Sayang ini, Mas Faris sempat ragu untuk memberikan izin.
Mengingat bahwa di waktu yang sama saya harus menambah dan melakukan setoran hafalan di kelas tahfidz setiap pekannya, belum lagi dengan kesibukan mengelola bisnis buku, kerajinan tangan, menyetorkan tilawah harian, amanah di organisasi, mengisi undangan webinar, pun agenda harian membersamai anak-anak di rumah.
Selain kegiatan yang saat ini juga masih berjalan di Ibu Profesional; kampung komunitas, rumbel menulis dan kipma depok.
Nyatanya, memang suami lebih memahami bahwa suami hanya tak ingin isterinya ini keteteran hingga berakibat pada "kebingungan" menjalankan peran mana yang prioritas mana yang tidak. Ehehe...
***
Pada kondisi tersebut saya tidak dengan serta merta memberikan respon dengan berkomentar atau memberikan alasan mengapa saya berteguh hati ingin meneruskan di kelas ini, namun menyimak dan mendengarkan apa-apa yang menjadi pertimbangan dan mungkin juga kekhawatiran suami bila saya menambah jam kegiatan.
Tak hanya itu, dengan terlebih dahulu menjadi pendengar juga memberikan jeda kepada diri sendiri. Merenungkan apa yang menjadi pertimbangan-pertimbangan suami. Merenungkan dengan fikiran yang lebih jernih dan matang.
Dengan fikiran yang jernih saya dapat menyusun skala prioritas sehingga satu sama lain dapat berjalan secara harmoni, beriringan dalam keseimbangan. Ya, melakukan sinergi satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. satu sama lain saling berkaitan dan dapat dipadu padankan.
Menghafal - beraktifitas bersama anak-anak - menuliskan - bermanfaat
Keajaiban Itu Pun Datang...
Setelah satu pekan mengendapkan proposal permohonan izin, saya kembali membuka percakapan ringan di satu waktu yang senggang.
"Ayah, alhamdulillah. Pekan ini anne dapat menyetorkan beberapa surat hafalan," saya membuka sebuah percakapan.
"Alhamdulillah..." jawab suami menyambut kabar dari isterinya.
"Alhamdulillah, akhirnya anne bisa ikuti tips dari ayah. Supaya lebih kuat hafalannya. Ajaib ya, kok bisa lebih cepet," kata saya lagi.
Dari sini, obrolan berkembang lebih banyak. Obrolan ringan yang menyenangkan hingga sampailah maksud dan tujuan yang ingin anne sampaikan.
"Insya Allah 3 hari lagi agenda kelas Bunda Sayang dimulai ayah. Nah, agendanya setelah anne pelajari berporos pada keluarga dan anak-anak. Tugasnya sederhana, anne hanya butuh untuk melakukan pengamatan terhadap penemuan-penemuan sesuai tema. Terus di tulis deh di blog. Seru kan yah,"
"Ya, nggk papa ikut," jawaban suami di hari yang indah itu.
Masya Allah...ajaib sekali bukan.
Ajaibnya kata-kata, ajaibnya pemilihan diksi dalam komunikasi. Lebih khusus kepada pasangan. Pemilihan diksi yang tepat, penjelasan yang terang, waktu yang tepat, bahasa tubuh memberikan pengaruh yang positif bagi penerima pesan.
Ya, pemilihan diksi yang positif merupakan kunci komunikasi terhadap diri sendiri. Pemillihan diksi ini memberikan pengaruh yang positif terhadap energi semangat yang dipancarkan.
Dengan demikian kita tak hanya berhasil membuat penerima pesan memahami maksud kita, namun lebih dari itu juga memberikan respon yang positif dan mendukung. Beberapa poin penting dalam berkomunikasi terhadap pasangan antara lain;
1. Clear and clarify
2. Choose the Right Time
3. Intensity of Eye contact
4. kaidah 7-38-55
5. I`am responsible for my communication results
Alhamdulillah, untuk 15 hari yang sangat produktif ini. Kran pintu izin ini memberikan efek yang positif terhadap saya untuk dapat menyelesaikan tantangan dengan hati yang riang gembira, ya I`am responsible for my communication results. Insya Allah satu waktu kelak ada manfaat dari apa yang saya lakukan hari ini, aamiin insya Allah.
Tantangan Hari Ini
Terus belajar memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam berkomunikasi secara produktif.
Berapa Bintangku Hari ini?
Alhamdulillah, anne memberikan apresiasi 5 bintang untuk hari ini. Ada rasa kepuasan sebab akhirnya dapat mengalahkan diri sendiri, melawan rasa kantuk dan malas untuk menulis. Ada rasa kepuasan sebab akhirnya dapat menuliskan catatan-catatan penting, dimana hal inilah yang telah lama saya nantikan. Menulis dengan detail poin-point penting pada tahapan perkembangan anak-anak.
Evi Marlina
Depok, 17/9/'20
Depok, 17/9/'20
Pukul 22:04 WIB
Referensi:
E-book Komunikasi Produktif Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #1 Institut Ibu Profesional
E-Book Materi Zona #1 Komunikasi Produktif, Tim Bunda Sayang Batch 6. Institut Ibu profesional, 2020.
Kudapaan Tim Bunsay 6 Institut Ibu Profesional 2020
#hari ke-15
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#bundasayangiipbatch6
No comments:
Post a Comment