Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Sunday, September 6, 2020

Komunikasi Produktif Hari ke-4; Semangat...Semangat....insya Allah Bisa!

 Semangat...Semangat....insya Allah Bisa!

Zona 1; Komunikasi Produktif 4

http://www.sundayobserver.lk/2017/12/17/junior/my-beautiful-home-garden

Hari sudah pagi, matahari beranjak geliat bangkit dari malamnya yang hening. Menyambut bening air embun dan kicau pipit yang ramai berkicau di dahan-dahan pokok pohon mangga. buah pohon mangga besar yang tumbuh tinggi di halaman rumah. Kilau sinar matahari menyusup dahan-dahan dan dedaunan pohon mangga, perlahan masuk mengetuk kaca jendela rumah.

"Hayoo pohon," suara adik dari balik jendela. Membuntuti anne dengan rutinitas membuka jendela rumah setiap pagi tiba.

"Assalamualaikum dunia. Lihatlah, matahari bersinar indah hari ini. Halo pohon, halo matahari, terimakasih ya sudah bersinar hangat pagi ini. Terimakasih ya Allah," kata anne mengajak bicara pada matahari.

Sementara adik matanya semerbak riang mengitari kilau cahaya yang memantul di pohon dan dedaunan hijau belimbing wuluh dan pohon mangga.

***

Anak-anak sudah mandi dengan tertib pagi ini. Ayah membantu anne memandikan dan menyiapkan anak-anak usai pulang dari shalat subuh di masjid. 

"Besok ayah berangkat dari rumah jam 08:00 pagi ya," kata suami di tengah perbincangan ringan tadi malam.

"Soo..." kata anne membiarkan kalimat tanpa melanjutan kalimat.

"Iya, ini maksudnya ayah ngasih tahu biar besok kamu bisa siap-siap lebih awal," kata suami lagi.

"Hmm, oke. Berarti ayah lepas dari shalat subuh di masjid bantu-bantu ane dulu ya siapkan anak-anak," kata anne 

"iyaa, tenang aja," jawab suami.

***

Ayah, belum sempat sarapan. Pamit meninggalkan kami bertiga di rumah, setelah menciumi Mbak Nana dan adik. Lalu mengambil beberapa potong perkedel kentang yang anne siapkan di meja makan.

"Ayah, belum sarapan," kata anne mengingatkan ayah. Di depan Ibu sudah menunggu di dalam mobil.

"Ayah sarapan perkedel aja," lalu pamit dengan anne setelah saling bersalaman sayang.

Anne belum sempat membawakan bekal air minum dan cemilan di jalan untuk ayah. 

Anak-anak sudah ramai melambai-lambaikan tangan di depan pintu. "Da...da...da...ayah...," kata Mbak Nana dan adek di teras rumah.

"Mbak Nana dan adek di rumah dulu ya, Ayah ada acara dulu hari ini. Main yang tertib sama anne ya," terdengar suara suami memberikan pesan kepada anak-anak sembari memakai sepatu.

"Ayah berangkat dulu ya, love you," kata suami melambaikan tangan dengan sepasang senyum. Menutup pintu pagar rumah.

Lalu, menghilanglah punggung kokoh ayah di balik pagar pintu rumah. Tanaman pagar ikut serta menghalangi punggung tubuh ayah.

Anak-anak kembali berlarian masuk ke rumah. Menghambur ke anne, meminta untuk dibacakan buku.

"Anne Mbak Nana, mau dibacakan buku," rengek Mbak Nana dengan menggotong sebuah buku ditangannya.

"Cain...cain..." suara adek tak mau kalah, minta dibacakan buku kisah 25 Nabi dan Rasul.

"Boleh...anne akan bacakan buku ini, tapi sekarang anne siapkan sarapan dulu buat Mbak Nana dan adek ya," kata anne menjawab mereka. 

Anne menyiapkan dua buah meja lesehan untuk adek dan Mbak Nana. Sebuah meja kayu bubuk lipat dengan gambar kereta karakter Thomas. Kereta itu berjalan di atas rel di sebuah hutan yang rimbun.  

Meja-meja kecil yang membuat anak-anak bersemangat mengaji Iqra` dan menikmati sarapan di pagi hari.

Anne menyiapkan dua porsi makan berupa nasi goreng orek telor. Masing-masing untuk Mbak Nana dan adik. Adik menyambut seporsi nasi goreng warna khas kecap itu dengan riang gembira. 

Setelah anne meletakkan di meja makannya, segera saja ia makan dengan sangat lahap.  Disusul dengan Mbak Nana.

"Adek sudah baca doa belum ya?" tanya anne pada adek yang sedang asyik menyendoki nasi goreng di wadahnya.

"Sudahlah anne," kata Mbak Nana membantu menjawab.

"Tadi Mbak Nana yang bimbing? Coba gimana bimbing adeknya?" kata Anne.

Mbak Nana segera melafadzkan doa sebelum makan.

Selanjutnya anne menanyakan ulang ke adek "adek sudah baca doa belum ya?"

"Sudah," kata adek sambil mengannguk-anggukkan kepala.

"Coba gimana baca doanya dek. Coba sini anne mau denger, gimana doanya," tanya anne pada adik dengan intonasi suara yan direndahkan.

Dengan cepat pula Mbak nana mengulang mengajarkan membaca doa sebelum makan kepada adik.

"Mbak Nana makannya yang tertib ya Nak, siapa saja yang hari ini makannya habis dan tertib, anne akan kasih hadiah satu cerita," kata Anne menawarkan hadiah menarik.

"Cerita ulat, vitamin dan kupu-kupu,"kata Mbak Nana pula.

"Bagaimaa kalau hari ini kita bercerita tentang seri metamotphosis yang berjudul 'ngiiing ngiiing...nyamuk terbang.

"Yang katak aja, yang katak anne," jawab mbak Nana menyambut dengan penuh senangat.

"Ooh oke, gimana yang katak?" kata Anne.

"Bisa meloncat," jawab Mbak Nana

"Puk kecipak kecipuk kecipak kecipuk..." suara anne menirukan bunyi suara yang ada di judul buku itu.

"Puk kecipak kecipuk yang kayak Mbak nana pas waktu itu ya anne." tanya Mbak Nana.

"Mbak Nana siap, siap untuk mendengar?" tanya anne.

"Yang waktu kayak Mbak Nana waktu itu, kakinya ke kanan dan kekiri kecipak kecipuk, yang waktu itu," mbak Nana belum menyelesaikan isi fikiannya.

"Oo...yang waktu itu berenang di sungai ya," jawab anne.

"iya," Mbk Nana mengangguk.

"Okee, tapi yang penting makannya saratnya harus..." Kata anne.

"banyak," jawab Mbak Nana

"banyak dan..." lanjut anne

"lahap," jawab Mbak Nana.

"Dan...ter...tib," kata anne.

"Serta makan mandiri ya, semangaat. insya Allah Mbak Nana bisa..." Kata anne memberikan semngat dan kata-kata positif.

"Adek, semangat, adek makannya lahap sekali," anne menyapa adek.

"Mbak Nana juga," kata Mbak Nana.

"Coba semangatnya gimna," tanya anne

"Semangat...semangat...." jawab Mbak Nana dengan tangan kanan yang dikepalkan.

"insya Allah bisa," kata anne.

"insya Allah bisa," kata Mbak nana dengan mengepalkan tangan kanannya dengans emangat.

Anne : "Adek gimna?" 

Adek : "semangat," 

Sementara keduanya makan dengan lahap, anne kembali meminta izin membereskan dapur. 

Setelah usai, kembali menuju anak-anak, dan masya Allah nasi goreng yang anne suguhkan kepada anne dan Mbak Nana habis bersih tidak tersisa.

"Masya Allah...adik hebat, makannya tertib, mandiri, dan lahap sekali," puji anne saat melihat wadah makan adek sudah bersih tak bersisa.

"Yahap..." kata adek.

"Alhamdulillah, bagaimana dengan Mbak Nana?" Anne kembali menoleh ke Mbak Nana.

"Masya Allah...barakallah, terimakasih Mbak sudah makan dengan tertib dan mandiri," anne memberikan penghargaan pula kepda Mbak Nana.

"Hadiahnya dibacain buku ya Anne," kata Mbka Nana.

"Okee siaap. Karena Mbak Nana dan adek sudah makan dengan tertib dan mandiri. anne akan kasih hadiah dengan membacakan sebuh buku," jawab anne dengan mata yang berbinar dan bahasa tubuh yang penuh semangat.

**

Demikianlah percakapan produktif hari ini bersama anak-anak. Menajaga intonasi, memilih kosa kata positif, keep information short and simple, memberikan pujian, dan menatap mata anak-anak adalah beberapa poin penting yang muncul pada temuan hari ini.

Anne memberikan bintang 5 untuk hari yang indah ini.

Rencana hari esok : Mengganti kalimat interogasi dengan kalimat observasi.

Untuk menyimak lengkap video percakapan anne dengan Mbak nana saat bercakap-cakap menggunakan pilihan kalimat positif akses di https://www.youtube.com/watch?v=K4U04UzlqkU

Evi Marlina
Depok, 6/9/'20
Pukul 21:44 WIB

Sumber Referensi

E-book Komunikasi Produktif Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #1 Institut Ibu Profesional

http://www.sundayobserver.lk/2017/12/17/junior/my-beautiful-home-garden

#hari ke-4
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia





  

No comments: