Sebenarnya aku sedang bersemangat penuh untuk segera menulis sebuah bab penting berjudul "Bir Lisan Bir DIl" -satu Lisan satu Bahasa- sebuah atasozu [pepatah Bahasa Turki] yang baru saja aku dapatkan dari Irem, teman yang baru saja aku kenal beberapa jam yang lalu, saat aku tengah duduk di lorong koridor depan kamar belajar menerima telepon dari Ibu angkat Turkiku, sekaligus rehat sejenak dari tumpukan buku-buku kuliah berbahasa Turki yang memabukkan itu.
Tapi urung untuk menuliskan bab penting saat tak sengaja iseng mengetik sebuah judul di mesin pencarian dan menelusuri sebuah blog. Sebenarnya sore tadi aku sudah baca blog itu, meski hanya sekilas pandang. Blognya sederhana. Tidak seperti blogku yang ramai, warna-warni dan tidak menentu. Isi blog yang aku baca sore tadi itu bagus sekali, representasi dari dalamnya pemahaman si penulis. Refleksi sebuah perenungan yang dalam dan tajam karena kefahaman yang syumul.
Sekali lagi tentu saja tidak seperti blogku yang isinya tidak jelas. Aku ulangi sekali lagi blog itu penuh perenungan yang dalam tentang bagaimana seharusnya penghambaan manusia kepada Tuhannya. Tidak seperti blogku. Yang isinya hanya tentang curhat. Kayak buku diari saja. Ah masak gara-gara blog itu aku jadi ingin bersemedi di gua hira, lalu menutup pintunya dari dalam agar tidak dilihat orang dari luar sana. Agar aku bisa bercakap dan curhat sepuas hati dengan sang Pemilik Hati "ya Allah, mengapa aku harus bertemu blog itu."
**Dilarang bertanya blog yang mana.
catatan serampung tepar membaca buku kuliah
Sekali lagi tentu saja tidak seperti blogku yang isinya tidak jelas. Aku ulangi sekali lagi blog itu penuh perenungan yang dalam tentang bagaimana seharusnya penghambaan manusia kepada Tuhannya. Tidak seperti blogku. Yang isinya hanya tentang curhat. Kayak buku diari saja. Ah masak gara-gara blog itu aku jadi ingin bersemedi di gua hira, lalu menutup pintunya dari dalam agar tidak dilihat orang dari luar sana. Agar aku bisa bercakap dan curhat sepuas hati dengan sang Pemilik Hati "ya Allah, mengapa aku harus bertemu blog itu."
**Dilarang bertanya blog yang mana.
catatan serampung tepar membaca buku kuliah
No comments:
Post a Comment