Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Tuesday, October 8, 2013

cathar Oktober -Hadiah Milad dari Bang Berlian CS Kang Abik-

~ Kang Abik & Request Sang Penulis Sakura Romawi Timur; 
Antara Malu dan Semangat Sang Pejuang

Oleh : Berlian Sentosa [Ketua FLP Wilayah Jambi]


Rombongan besar beberapa bus yang disediakan panpel Munas ke 3 FLP di Bali baru saja ‘mendarat’ di Hotel Santi Denpasar. Kami baru saja menempuh perjalanan jarak pendek dari Hotel Green Villas di Kuta, menuju Denpasar. Perjalanan mungkin sekitar 45 menit itu ga kerasa karena heboh para penulis bersua dari seanteor dunia (yang dunia luar cuma dari Arabsaudi dan HK).

Kami baru saja turun dari bus, dan sebuah mobil khusus membawa petinggi BPP FLP Pusat juga menurunkan penumpangnya. Aha, ada kang Abik cs rupanya.

Berhubung permintaan adik yang satu ini, jauh dari Turki segala, Evi marlina, maka tak ayal tanpa perlu banyak mukadimah dan kata sambutan serta petatah petitih apalagi seloko, saya yang sudah masang muka tembok meminta kepada beliau (lebih tepatnya memohon-lebay.com) agar mengabulkan permintaan salah satu warga dunia ini. Warga FLP lain banyak yang berfoto ria dengan Kang Abik dan dedngkot FLP lainnya. Waktu itu para penulis yang ada selain beliau adalah: Gol A Gong, Benny Arnas, BangAswi, Taufan E Prast, kang Irfan Hidayatullah dan Moehyidin. Kebayangkan, meminta tolong kang Abik di depan para jemaah penulis senior ini, yang rada terheran-heran dengan permintaanku.

“Kang Abik, tolong ini amanah dari seseorang. Ia meminta tulisannya di foto.” Kataku kalem pasang muka memelas.


Kang Abik yang lagi diserbu para penggemar FLP lain, memasang wajah serius. “Siapa, mas Ian?”

“Ini, Kang. Teman kami dari FLP Jambi. Evi, namanya. Sekarang lagi kuliah di Turki. Dia pengen banget namanya tertulis di kertas dan kertas tersebut ikut di foto bersama kang Abik.” Untung saja doi ga nambahin, “Eh, kenapa ga sekalian boneka atau pulpennya di foto bareng saya.”

“Oh, ya.” Ujar Kang Abik sambil tersenyum penuh makna. Makna yang dalam sedalam pantai Jerman di pinggir bandara Ngurah Rai.

“Iya, Kang. Biar ada namanya terukir yang digenggam kang Abik. Biar ketularan jadi penulis hebat nantinya.”

Saya ga sadar entah mata berkunang-kunang, eh Kang Abik tersenyum sambil merapalkan..mantra? hmm, bukan. Tepatnya semacam doa. Aamiin.

Tadinya saya ingin maju mengibarkan bendera. Sehubungan bendera sudah terpasang maka, saya pun maju mendekati beliau sambil menyerahkan tulisan yang terukir nama Evi Marlina itu. #niat bangetyasayanya.

Evi...evi… walaupun abangmu ini malu juga tapi ya sudahlah nasi sudah menjadi bakso nan lezat, mari kita santap. Kang Abik sudah mendoakanmu. Kami juga. Dan disaksikan para penulis senior lainnya. Mas Gong saja senyamsenyum segala. Dan kadung basah, maka saya pun ikutan foto sama beliau sambil gantian megang tulisan yang tertera nama Evi, yang dibuat mendadak saat itu juga dari sobekan kertas.


Selamat, kami nantikan naskah-naskah hebatmu, ya dik Evi Marlina Al-ardvici Kreatif.

***

Buat Bang Berlian Santosa [Ketua Umum FLP wilayah Jambi] makasih banyak bang, hee..teman2 FLP Jambi di larang cemburu yee *uhukz jadi hadiah milad, alhamdulillah ternyata saya habis milad :p. sukran kang Habiburrahman El Shirazy atas do'anya. in sha Allah, in sha Allah, in sha Allah..

No comments: