Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Saturday, December 7, 2013

seperti salju di penghujung tahun

Kamar asrama sedang sepi. Teman-temanku sedang berlibur di akhir pekan. Biasanya aku pun begitu. Menghabiskan libur pekanku dengan menginap di rumah salah seorang keluarga indonesia, bu Dewi. Tapi semenjak kesibukan kuliah aku jarang sekali bisa menginap lagi, terkecuali mengisi kelas belajar Bahasa Turki di rumah beliau yang diadakan 2 minggu sekali. Sebenarnya aku tidak tahan ingin meninggalkan asrama hari ini, sebab di luar sana sedang turun salju, setelah beberapa lamanya menanti kedatangan bola putih itu. Tapi urung untuk melakukan "kegilaan no 70" mengingat kondisi tubuhku tidak memungkinkan. Aku tidak mau melakuakn tindakan GILA untuk yang kedua kalinya, meski dengan memakai jaket tebal sekali pun. Tidak untuk kali ini, hidungku sudah tersumbat sejak pagi subuh, sulit bernafas dan sudah "mengupil" yang berwarna merah hemoglobin lengkap. Hoho *ihhh jorrrok :p. Hehe, maaph pembaca. Memang kenyataannya hidungku -mengupil darah- alhamdulillah ini bukan kategori parah. Karena biasanya lebih parah dari ini. Bukan upil darah, tapi "ingus darah" *huek, qiqi #CUTsensorr [keterangan foto: saat berlibur salju tahun lalu, di Erciyes, pusat sky terbesar di turkidan sekali lagi ini bukan potospop apalagi sotosop, dasarrr memang engkau sangat menyebalkan] **ngomong sama kaca


Hatiku riang sekali malam ini. Tumpah! Semua tumpah. Tumpahnya seperti salju malam ini yang turun deras dari semesta langit kota Ankara Turkey. Tidak bisa aku bahasakan lautan kata yang ingin aku tumpah atas hari ini. Kota Ankara langitnya merah keorangen, salju perlahan turun dan aku tidak perlu takut atau cemas atas bahasa dinginnya. Selalu menyenangkan duduk di sisi jendela kamar dan mengulurkan tangan ke luar jendela, menangkap remahan salju yang turun dan menyelinap masuk kedalam kamar jendela. Ingin sekali aku membuat bola-bola salju dan kemudian melemparkannya ke sisi jendelamu di seberang sana. Melemparimu dengan bola-bola salju dan menimpukimu dengan seember salju yang menggunung di taman samping asrama. Tapi sekali lagi sayang pemilik jendela di seberang sana belum pulang. Masih tertutup jendelanya.Lampunya belum menyala. Aku tidak bisa melemparkannya. Lekaslah engkau pulang. Nanti saljunya kena kucing kasihan. Bisa beku kedinginan si Van Kedisi yang lucu itu. Aku sungguh sayang sekali dengan kucing itu. Seperti aku menyayangi si kucingku Bocil alm. Pun kalau terkena jendela tetangga juga kasihan. Nanti tambah burem. Dan aku tak mau membuat jendela tetanggamu itu bertambah burem. Sekarang kau percaya bukan, indahnya saat turun hujan salju. Langit bersemu berwarna merah muda, seperti warna jilbabku itu. Aku bahkan sudah lupa dengan suhu tubuhku yang sebenarnya "demam panas" dan selalu ingin menyeret tubuhku berbaring dan bersembunyi di bawah selimut. 

Kau tentu sudah tahu, aku sudah ceritakan padamu beberapa jam lalu bukan? Hari ini resmi surat kepengurusan FLP Turki dikirimkan dari FLP pusat ke emailku. Alhamdulillah bersyukur sekali. Bismillah siap berkarya lebih banyak, lebih besar dan lebih bermanfaat in sha Allah. Sebenernya banyak sekali PR menulis yang belum aku tuntaskan, pun PR pembuatan buku bersama teman-teman MITI yang deadlinenya tinggal beberapa pekan. Sembari menanti keputusan novel kisah senami yang masih menanti keputusan dalam waktu yang lumayan lama. Bah berasa menanti jodoh saja. OOPs hemm bukannya katamu kagak ada istilah jodoh, hoho iya ya yang ada istilah pangeran dalam versiku sih. Emmh, tapi sayangnya "kamu" tidak suka warna PINK. Kau tahu bunga sakura, itu berwarna pink, cantiknya tidak terbahasakan, yang putih juga ada [suatu saat in sha Allah akan aku bahas secara khusus tentang indahnya bunga sakura ini, hingga aku memilih nama penaku dengan nama "sakura"]. Dan kedua warna putih dan pink itu sama cantiknya. Aku menyukai warna keduanya, putih dan pink, merah muda itu. Tapi tidaklah begitu penting tentang apakah engkau suka warna pink atau tidak, karena yang terpenting bagiku engkau sayang kucing, dan itu lebih penting untukku. Karena aku mencintai binatang satu ini. Kalau aku mau bilang ini seperti istilah "mahal" pada kata ghoolii yang kamu jelsakan padaku itu. katamu tapi kan ya. Emang memang begitu artinya? tau ah gelep. Van kedisiku sayang, baik-baiklah kamu duduk di jendela sana ya. Hari turun salju begini, dingin sekali pasti di luar sana. **sekali lagi, lekaslah engkau pulang duhai pemilik jendela di sebuah benua. Pulang kemana sih neng, dari tadi nyuruh pulang mulu. Tauk tuh **Geje :P

warna pink itu seperti warna kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Merona seperti semu kemerahan jika hidungku kepanasan atau salju turun. kedua pipi dan hidungku akan berubah kemerahan kayak bunga sakura yang berwarna pink. Emmh tamam, baiklah aku tidak akan memaksamu untuk menyukai warna pink, tapi izinkanlah aku tetap mencintai warna itu, seperti aku mencintai langit kota Ankara, seperti aku mencintai kucing yang duduk di sisi jendela kamarmu itu, seperti aku menyayangi hujan dan seperti aku mencintai semua kisahmu tentang negeri yang bercahaya itu, negeri yang langitnya menggantun-gantung di dinding hatiku. [aku suka sekali warna pink, meski kenyataannya sekarang aku menahan diri mengurangi baju gamis berwarna pink, semenjak aku jatuh cinta dengan jilba-jilbab ekstra lebar hadiah pemberian dari teman-teman muslim Somalia itu, entahlah, sekarang aku merasa lebih nyaman mengenakan jilbab yang lebar ini. Dan bila suatu saat nanti aku bercadar bagaimana, toew weew wes :p]-biarlah qada dan qadar saja yang membawaku kemana kelak. Apa pun semoga baik in sha Allah.

Malam ini aku akan melanjutkan mengetik tugas paperku. Alhamdlulillah sedikit lagi in sha Allah malam ini tuntas. Banyak yang harus dilakukan dalam bulan ini. Aku mau list biar tidak lupa. Tapi tiba-tiba saja mendadak rasanya kangen sekali dengan Jambi ya Allah, aku rindu kota Jambi. Aku rindu kampung halaman. Aku rindu kota jambi yang sungainya melingkar setiap sedut rumah panggung di kampung melayu sana. Aku rindu bertemu adik-adikku di kampus UNJA, aku rindu bertemu adik-adikku yang mengabdi di pedalaman. Dan sekali lagi aku juga rindu dengan pemilik jendela sebuah benua "yang dengan baik hati mau mengajariku bahasa asing terbaik, yang rela menjadi tempat aku menumpahkan lautan kata semua hariku dan sekali lagi yang tidak berhenti mengejekku, meski itu sangat menyebalkan" **emm eh...toeng, geje pangkat langit :D

Hoho, maaf pembaca aku belum makan malam. Sudah laper jadi ngelantur kemana-mana, hujan salju ini membuatku tidak tahan untuk tidak menuliskannya di catatan harianku ini. Rasanya jadi membayangkan kalau usiaku sampai pada usia 60 tahun, cucu-cucuku akan membaca catatanku ini. Anak-anakku akan membaca catatan harian ibunya yang aneh-aneh ini. Hehe, sepertinya akan lucu dan menyenangkan sekali. Setidaknya jika aku meninggal dunia kelak, minimal ada catatan yang bisa diambil manfaatnya bagi anak-anakku yang semoga Allah beri anak yang banyak, pendawa 7. Aamin insha Allah. Yang terbaik saja menurut Allah. **lagian menikah saja belum kok mikir anak. Emangnya gak boleh gitu. Lagian ini juga kan mung catatan harian. Jadi ya biar saja aku tulis semuanya di sini. Tuning...apa pun semoga baik in sha Allah.

 Amanah bulan ini
-merampungkan paper childhood education
-makalah psikologi dan konseling 
 [analisis buku, filem dan pengamatan]
-merampungkan membaca materi psikologi perkembangan
-merampungkan membaca psikologi dan konseling
-merampungkan naskah analisis sosial kota Ankara 
 [pembuatan buku MITI Luar Negeri]
-naskah pembuatan buku kisah FLP Turki
-naskah novel rumah tulip
-persiapan ujian semester 30-1 Januari
-menanti keputusan naskah novel senami
-mengikuti beberapa agenda seminar di kota Ankara

Sebenarnya aku ingin sekali ikut konferens Al-Qur'an itu. Tapi ini dulu deh. Ya wes ya, aku mau makan. **menunduk menutup mata, membayangkan kalau sang "haramain" ku mengikuti konferens dan menjadi salah satu peserta yang menyampaikan makalahnya itu tentu akan keren sekali #TarikNafasDalem. Lapar sekali rasanya. uda plong uda keluar semua unek-unek hatiku. Apa pun semoga baik in sha Allah. Barakallah atas turunnya surat keputusan resmi kepengurusan FLP TURKEY hari ini, 07 DESEMBER 2013 tepat saat malam turun salju di awal pada penghujung tahun. Naumatu hanii'ah ya ghoolii- apaan sih artinya, kagak ngarti aku dah. Awas aja nanti. **CatatanGeje :D

Ankara, 7 Desember 2013 
[pada sebuah turun salju]

No comments: