Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Thursday, December 19, 2013

**Haramain #Between 5 OCEANS

"sesungguhnya kehidupan yang panjang ini, adalah guru hakikimu..” [quoted from my precious teacher in an ocean]

"Bagiku; saat ini setidaknya belum ada ruang yang mampu membuat aku selalu bisa dengan riang duduk menyembunyikan hariku berjam-jam selain di ruang ini. Ruang yang aku cemas bila aku meninggalkannya meski hanya sekedar untuk menikmati harum udara dikotaku, ruang yang di sana aku gantungkan cita-cita tertinggiku, untuk saat ini setidaknya. Ruang yang aku rindu duduk lebih lama disana. Bercakap-cakap lebih banyak. Menikmati rasa pusing dan menumpahkan semua rasa ingin tahuku. Meja belajar dan buku-bukuku, sungguh engkaulah kekasih waktuku."[notes diary whats up, 17 Desember 2013]
***
Jika ada benua yang melebihi 5 jumlah benua di dunia ini maka ingin sekali aku telusuri satu persatu setiap jengkalnya, tanpa ada sejengkal lorong pun yang aku lewatkan. Seperti saat engkau menelusuri setiap detail tentang -kepingan puzzle- yang aku sendiri belum mampu mengenali diriku sendiri sebaik dan sedetail itu. Semakin aku mengenali dan memperbanyak membacamu, semakin aku merasa menjadi kerdil dan sungguh betapa sedikitnya knowedge yang aku miliki. Semakin aku merasa kurang dan semakin aku harus lebih banyak belajar darimu dan juga dari kehidupan itu sendiri, seperti nasihatmu kepadaku di sebuah pagi yang minus kala itu bahwa "sesungguhnya kehidupan yang panjang ini, adalah guru hakikimu...”

Dear Haramainku, aku tahu kali ini aku sedang tidak membahas antara 2 BENUA seperti catatan yang pernah aku tulis untukmu sebelumnya. Kali ini aku ingin mencatat satu hal tentangmu, lebih jauh dan istimewa dari kata sederhana sekali pun. Sungguh ilmumu meliputi dan menjangkau melebihi 5 benua, maka bahasa apa lagi yang bisa aku tulis untuk menggambarkan betapa berharganya engkau tidak hanya untuk kehidupan ini, tetapi juga untuk gadis kecilmu, si pemilik kerudung berwajah senyum manis yang -aku tahu- ia begitu bangga dan menyayangimu, sama besarnya rasa sayangmu padanya. Maka terlebih -berharganya dirimu- bagiku. **Hoho -ngomong sama tembok- jangan coba-coba memasukkan dan melipat dirimu ke dalam kotak kardus untuk sampai di kotaku yaks, kalo nanti pingsan bahaya, bisa-bisa nangis dan tidak doyan makan aku. :D **CLING

Dear Haramain, catatan harianku.
Aku tahu ini hanya catatan harian, yang aku tidak tahu kapan, di mana dan bagaimana akan sampai kepada sang empunya kelak. Bahkan pemilik Van Kedisi di seberang jendela sana sekali pun juga belum aku ketahui kemana takdir Allah akan membawa kelanjutan kisahnya. Maka izinkan aku hanya mencatatnya saja di ruang ini. Semoga tidak ada setitik pun yang terlupakan dari rangkaian waktu yang membuat aku lebih banyak belajar menghargai kehidupanku setidaknya. Apa pun pada akhirnya nanti aku berserah diri pada Allah yang menguasai seluruh jiwa, apa pun kelak semoga yang terbaik menurut Allah saja in sha Allah.

Malam ini aku mau kisahkan padamu dear Haramainku, pagi tadi di kelas mata kuliah Psikology Perkembangan aku membacakan lirik lagu Maher Zein Ramadhan di kelas. Semua teman-teman kelasku yang berjumlah 60 orang lebih menyimakku dengan baik. Aku adalah satu-satunya mahasiwa asing internasional dikelasku. Hocam Tulinc yang membantu menerjemahkan lirik lagu tersebut kedalam bahasa Turki karena aku membacanya dalam bahasa Inggris. Aku tidak memiliki ide apa pun saat 2 minggu lalu Hocam memintaku memerankan sebagai tokoh remaja dalam theater kelas. Kau masih ingat bukan? Dulu sudah pernah aku sampaikan padamu. Perawakanku yang memang khas mungil Indonesia membuat teman-teman mengatakan bahwa aku berusia 17-19 tahun. **hoho, kecil sekali. Dan itu hal yang wajar, karena teman-teman Turkiku berperawakan besar-besar dan tinggi. xoxoxo, maka bersyukurlah menjadi orang Indonesia yang mungil dan imut. *uhuks :p

Dear Haramainku, 
Tidak ada yang lebih berharga selain memiliki guru-guru yang penyayang. Guru yang mampu mencintai murid-muridnya seperti air hujan yang dituang pada musim semi yang mekar. Musim semi yang engkau bisa melihat Sakura dua warna bermekaran di negeriku ini. Seperti itulah mekarnya memiliki guru yang berharga. Memiliki guru bahagianya tidak bisa aku bahasakan. Melebihi dan menjangkau 5 benua sekali pun. Seperti langit yang putihnya berarak dalam lintasan warna pelangi di ujung kotaku. Seperti langit yang kau lintasi ketinggiannya hari ini, lintasilah ketinggiannya. Raihlah semua warna langit yang tidak bisa aku hitung berapa jumlah awannya. Lintasilah dengan penuh riang gembira. Seperti sebuah bahasa gembira saat aku bisa menimpukimu dengan jutaan salju yang turun perlahan dikotaku. **tapi jangan menjerit di atas langit sana ya, aku khawatir nanti aku tak bisa mendengar suaramu. #GEJE. Lintasilah duniamu, seperti saat engkau ajarkan aku bagiamana melintasi ayat-ayat-Nya yang tidak terhitung dan tak terhingga itu. Lintasilah benuamu lebih tinggi, lebih jauh seperti saat engkau kisahkan padaku bagaimana pukulan sapu dan gagang jemuran yang aku tidak sanggup membayangkannya dan mampu engkau lintasi dengan tanpa titik koma. after hardship comes easy -saif adam-

Bersambung
***
#eh, ngantuks, besok subuh aku harus bangun lagi. Mengetik tugas-tugasku.Sukran untuk para guru-guruku atas cinta dan kasih sayang tulus untukku. Terimakasih untuk sebuah nasehat after hardship comes easy -saif adam-

ttd. Sakura RT
Turki, 19 Desember 2013

No comments: