Bismillahirrahmanirrakhiim…
Dengarlah duhai jiwa diri, malam ini aku kembali memperbaiki azzamku, bahwa kelak aku tidak akan pernah menelantarkan emak dan Bapak ketika hari tua mereka telah menjelang. Aku akan menjadi anak yang berbakti, tidak akan aku biarkan mereka bekerja keras membanting tulang seperti yang telah aku lakukan ketika mereka menyekolahkanku. Percayalah emak dan Bapak, aku berajanji dan berazzam, bahwa aku insya Allah Lulus S2 keluar negeri, sepulang dari sana aku akan Bangun Sekolah berbasis bahasa Inggris dan kewirausahaan, aku akan jadi pengusaha yang hafal al-qur’an, dan tidak akan aku biarkan emak dan bapak bekerja keras membanting tulang siang dan malam.
Emak biarlah sekarang ini orang banyak menertawakanku. Mengejekku karena aku lulusan terbaik yang belum juga bekerja di sekolah-sekolah terbaik, di perusahaan-perusahaan terbaik, atau belum juga melanjutkan studiku, atau belum juga membesar usahaku, atau belum juga bersegera menggenapi separuh agamaku. Biarlah emak, aku tidak perduli dengan ejekan dan tawa sinis itu. Aku tidak akan pernah perduli
akan ejekan dan kata-kata yang sering mengiris hati itu. Biarlah jatuh bangun berdarah-darah diriku saat ini emak, tapi percayalah, aku berjanji dan berazzam pada diriku sendiri. Itu tidak akan lama. Tidak akan lama emak. Percayalah padaku, aku akan berjuang dengan kerja dan kesungguhan terbaik. Percayalah emak, Allah Maha Mendengar, cepat atau lamabat semua pasti akan membaik. Semua pasti akan baik-baik saja. Sungguh, aku percaya Janji-Nya. Tidak pernah berkurang dan terlambat. Semua sudah ada takarannya.Maafkan aku emak, jika saat ini aku belum bisa membahagiakan emak secara materi, maafkan aku jika baru belajar memenuhi kebutuhanku sendiri, dan membantu adik ala kadarnya. Maafkan aku emak jika aku belum bisa mengantarkan emak ke tanah suci. Namun percayalah padaku, aku pasti jadi anak berbakti, aku tidak akan membiarkan emak dalam keadaan miskin kelak di hari tua, percayalah padaku emak. Aku kelak pasti kembali menjengukmu. Maafkan aku, jika saat ini aku masih sangat sibuk dengan semua aktifitasku, yang selalu penuh dari waktu ke waktu. Bukan aku tak berkenan pulang ke rumah, tapi sungguh, percayalah padaku, aku ingin pulang dengan membawa hadiah terbaik untukmu, sebuah buku memori perjuanganku, aku ingin memperlihatkan itu buat emak. Meski aku tahu bukan itu harapan besar emak dariku.
Emak, maafkan aku jika aku juga menolak untuk menjadi PNS atau bekerja di perusahaan, atau membuka usaha di kampung halaman, bukan aku tak mau gaji besar dan hidup yang enak, bukan itu emak. Namun aku ingin mempersembahkan diriku untuk agamaku, untuk Allah Tuhanku. Aku ingin menjadi manusia yang banyak memberikan manfaat, ingin menjadi sebaik-baik umat, menjadi teladan dalam kesederhanaan dan kerja keras. Aku ingin menjadi makhluk dan hamba Allah yang setidaknya bisa membuat orang lain bahagia dengan apa yang aku lakukan, meski itu sangat kecil nilainya.
Emak, maafkan aku yang sudah jarang sekali pulang ke kampung halaman. Bukan aku tak mau mak, aku tahu engkau merindukanku, terimakasih atas dering telpon yang selalu memanggil dan mengingatku setiap waktu, terimaksih atas keridhaan doa mu mengijinkan keputusanku untuk kembali belajar di negeri orang.
Emak maafkan aku, yang belum memenuhi permintaanmu agar aku segera menikah. Sungguh bukan maksudku menyakiti hatimu emak, namun Allah Maha Tahu atas segala rencana terbaiknya untuk kita semua. Percayalah padaku, bukan aku tak mau atas pilahan dan pemberianmu, sungguh percayalah padaku emak. Aku hanya ingin menjadi pribadi yang banyak memberikan manfaat dengan pendamping yang kelak juga menjadi teman yang mendukung aktifitas perjuanganku untuk Dinn-Nya. Dan aku juga belum tahu siapa itu.
Emak, maafkan aku bila aku belum mampu menjadi anak yang berbakti padamu. Namun percayalah padaku emak aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjadi anak yang BERBAKTI padamu. AKu berjanji emak, aku tidak akan menelantarkan emak dan Bapak. Percayalah padaku.
Duhai diri, bersunguh-sungguhlah dengan semua amanah yang ada di pundakmu. Bersunguh-sungguhlang mengejar impianmu. Bersungguh-sungguhlah duhai diri. Bismillah…ya Rabb, kuatkan aku agar terus berbuat untuk bermanfaat untuk umat. Jangan biarkan aku melangkah karena nafsuku, jangan biarkan aku melangkah karena ambisi yang bukan semata mencari ridha-Mu. Bimbing hamba ya Rabb..bimbing hamba ya Allah. Izinkanlah hamba untuk menjadi bagian dari keluarga di Jannah-Mu kelak. Ridhailah dan karuniakanlah kemudahan bai hamba menjadi salah satu ahli Qur’an. Bismillah…ya Allah. Ampuni atas dosa dan kelalainku selama ini. Bismillah…
***
Ya Allah pantaskah hamba yang banyak kekurangan ini berharap menjadi bagian dari keluarga di Jannah-Mu kelak.
No comments:
Post a Comment