Semalam aku benar-benar ambruk ya Allah. kemaren seharian menjadi juri lomba story telling SD-SMP se-provinsi Jambi. Kufikir acara hanya akan sampai hingga dzuhur menjelang, rupanya peertanya ramai betul. Acara baru selesai pukul 15.30 WIB. Setela rampung aku pamit karena harus mengejar pertemuan dengan dosen pukul 19.00. Sementara perjalanan ke sana lumayan jauh.
Sepanjang perjalanan aku ngantuk sekali ya Allah, aku belum pernah semengantuk ini. Ngantuk sekali dan sudah puluhan kali menguap di motor, astaghfirullah...
Bahkan aku tidak berkata sepatah kata pun sepanjang perjalanan membonceng cici. Fikiranku melayang-layang. Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini? Aku tidak tahu, tba-tiba saja fikiranku dipenuhi fikiran ini, terus menerus, tidak ada fikiran lain selain pertanyaan ini yang tiba-tiba mucul dalam fikiranku. Aneh sekali. Biasanya setiap memacu motor aku selalu bercerita banyak hal dengan cici, adikku itu. Mulai dari membuka usaha, menyettiing gallery, melihat segala peluang usaha yang bisa dibuka di kotaku, memperhatikan langit, memperhatikan pedagang kaki lima diseanjang perjalanan, atau terkadang juga lebih banyak mura;jaah sepanjang perjalanan. Terkadang dengan memanfaatkan waktu menuju ke rumah mr. Yanto bisa terulang 2-3 surat dalam sekali perjalanan.
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
itulah pertanyaan yang iring beriring di dalam fikiranku. Terus menerus dan tidak berhenti...
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Siapkah teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini?
Hingga akhirnya aku sampai di masjid Asrama Haji,
tempat aku dan cici bermagrib sebelum memulai diskusi dengan mr. Yanto...
Aku duduk dalam masjid itu, aku kenakan mukena, dan memanbah beberapa baris ayat...
Teman terbaik yang selalu menemani suka dukaku selama ini...
Hanyalah Allah dan hafalan surat-suratku yang masih kacau itu..
Hanya itu...
Tidak ada yang lain..
Bukan cici, bukan pula AL-ARDVICI, terlebih teman-teman mayaku...
Bukan...
Hanyalah Allah dan hafalan surat-suratku yang masih kacau itu..
Yang tidak pernah meninggalkan barang sedetak nafasaku kemana pun aku pergi...
Yang setia menemaniku mesti aku sering mengabaikannya
Yang setia menuntun baris-baris lidahku meski aku tertatih mencoba untuk mengingatnya
Yang setia mengingatkan, mencintai, membimbing, memperingatkan, menyemangati
dalam setiap kehidupanku...
Hanya itulah teman terbaikku,
2 kekasih terbaikku..
Ampuni aku ya Allah...
atas kelalainku selama ini...
Maafkan aku surat-suratku....
Atas kelalainku selama ini...
Maafkan...
Percayalah..
azzmku akan menjemputmu insya Allah
Bismillahi tawakkaltu alallah...
Lahaula wala quwwata illah billah...
No comments:
Post a Comment