Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Thursday, July 30, 2020

Challenge of the Week #7 Memasak Bersama Keluarga

Memasak Bersama Keluarga; Najma`s Family

Assalamualaykum Mak keren Depok. Alhamdulillah, kali ini kita memasuki pekan ke #7 COTW-Kampung Ibu Profesional Depok. 

Alhamdulillah, semenjak bergabung di KIP semakin bertambah keluarga yang berdomisili di kota yang sama. Khususnya dengan bergabung di Kampung Komunitas. 

Dan yang paling menyenangkan adalah membernya adalah kaum perempuan dan Ibu dengan semangat belajar yang sehaluan. Alhamdulillah, semoga semakin mengokohkan semangat langkah semangat kaki-kaki dan punggung kaum Ibu. 

Dan yang pasti, semakin bergembira menjalani fitrah perannya sebagai basis madrasah generasinya. Insha Allah.

Oke, pada pekan kali ini temanya semakin seru aja nih Mak. Tema yang ditujukan untuk membangun bonding yang kuat di dalam keluarga. Sehingga dengan bonding yang kuat tersebut, diharapkan akan mampu membangun sebuah tim keluarga yang sehat dan kuat pula, insha Allah. Ok, yuk ikuti keseruan acara memasak selama 1 pekan bersama keluarga.

Sabtu, 25 Juli 2020
Membuat Jus Tomato Lemon Peras bersama Adek

Kemaren siang panas Mbak Nana berangsur turun, meski tubuhnya masih lemah. Dan hanya berbaring di kamar. Padahal biasanya Mbak Nana bisa seharian bercerita kesana-kemari,  seperti tiada mengenal lelah. Kosakatanya buncah kesana-kemari. 

Lalu seharian kemaren hanya tiduran dan berbaring di kasur. Pun selera makannya berkurang. Sebab biasanya, makanan apa pun ia dengan semangat menyambutnya, meski tipikal yang sangat picky eater

Sedih? Iya sih, biasanya kita bertiga rutin berkreasi dan melakukan banyak hal bersama-sama di rumah. Jadi, kerasa sekali jika Mbak Nana atau Adik sakit, Anne suka merasa kesepian, huehe.

Beberapa kali menawarkan Mbak Nana makanan, namun Mbak Nana menggeleng lemah sembari tubuhnya tak hendak beranjak dari kasur. Namun, saat Anne coba tawari Jus Tomato Lemon peras Mbak Nana menyambut antusias. Ia menganggukkan kepalanya beberapakali. 

Akhirnya Anne mengajak adik untuk berkreasi jus tomato lemon peras. Kebetulan Ayah sedang menyiapkan materi untuk mengisi acara kajian malam hari. Jadi sekalian menyajikan juga untuk Ayah.

Jadilah saya ditemani oleh si adek di dapur. Adek membantu membawakan tomat dari kulkas ke dapur, untuk saya cuci dan blender (tanpa es batu).

Adek ikut ramai riwa-riwi kesana kemari mengikuti langkah Annenya. "Terimakasih ya Dek, sudah bantuin Anne bawakan buah tomatnya," sambut Anne saat ia menyerahkan buah tomat di dalam wadah kepada Anne. Wajahnya tampak puas dan bergembira.

Alhamdulillah, sore itu kami menikmati jus tomato lemon peras bersama-sama. 

Mbak Nana menghabiskan 1/2 porsi gelas sedang, alhamdulillah...senang sekali hati saya melihat Mbak kecil ini mau minum jus tomat. 

 
Anak-anak menikmati segelas jus tomato lemon peras

Malam harinya, agaknya selera Mbak Nana membaik. Ia menghabiskan separuh poresi nasi putih dan sepotong paha ayam goreng. Alhamdulillah ya Rabb. Panasnya pun berangsur menurun, perlahan kembali meraih buku dan memulai bercerita.

Ahad, 26 Juli 2020
Ahad Bersama Ayah; Full Day Ahad with Ayah

Ahad Full Day Bersama Ayah

Pagi ini, kami berjalan pagi di sekitaran komplek. Mbak Nana sudah mulai pulih, dan sudah kembali mengoceh sejak subuh. Pagi-pagi sekali Mbak Nana dan Rayyan sudah bangun tidur. Akhirnya Anne pun memutuskan untuk memandikan keduanya pagi-pagi. 

Usai berberes dan sarapan oat dan susu hangat kami berjalan menyusuri komplek sekitaran rumah bersama Ayah. Perjlanan kami berhenti dengan mampir sarapan di rumah Mbah Utie, huehehe. 

Sementara Mbak Nana dan Rayyan bermain di rumah Ibu, alhamdulillah dengan ditemani suami saya berbelanja sayur pagi ini. Menyusuri jalanan perkampungan dengan mengendarai motor. 

Ya, agenda hari Ahad ini full acara Ayah di rumah bersama keluarga.

Ayah menemani berbelanja di warung, kampung sebelah

Setiba di rumah, Mbak Nana dan Rayyan membantu mengeluarkan sayur belanjaan dari kantongnya. Mereka membantu mengeluarkan sayuran dari kantong, lalu menaruhnya ke dalam wadah, sembari belajar menyebutkan nama-nama sayuran. Hari ini kami akan memasak bersama. 


Taraaa...inilah Ahad kami memasak full family team.

Telur Dadar Manis karya Mbak Nana

Yaps, pertama kali Mbak Nana belajar menggoreng telur adalah saat usianya belum genap 4 tahun. Sejak kecil Mbak Nana sudah akrab dengan dapur, lebih tepatnya sejak usia 9 bulan ia biasa menemani Anne menyiapkan masakan di dapur. 

Hingga pada saat usianya yang ke 18 bulan ia gemar membantu Anne mengulek bawang putih, atau membantu menjemur baju. Mungkin karena kami hanya tinggal berdua selama di Ankara, dan dilihatnya Annenya melakukan aktivitas rumah. Hal ini membuat Mbak Nana mengamati kegiatan Anne dengan akrab.

Kemaren pagi, Mbak Nana meminta izin untuk membuat kreasi telur dadar manis. Seperti biasa, ia akan menambahkan telor dadarnya dengan sedikit gula, dan sedikit garam. Mbak Nana lebih menyukai telor yang rasanya manis. Tentu saja dengan saya dampingi Mbak Nana memasak 2 butir telor dadar untuk menu makan siang. 


Karena posisi kompornya tinggi, Mbak Nana menyiapkan sendiri kursi sebagai pijakan ia berdiri. Dengan demikian Mbak Nana bisa menggoreng telur. Saya bertugas mendampingi Mbak Nana. 


"Kan, kalo anak-anak masak harus di dampingi oleh orang dewasa kan Anne," kata Mbak Nana disela-sela kesibukan tangan kecilnya membalik telur. Alhamdulillah Mbak Nana sudah mengerti bahwa anak-anak jika memasak harus di dampingi oleh orang dewasa.

Alhamdulillah, akhirnya telur dadar Mbak Nana pun siap disajikan. "Wah, Anak Ayah buat kreasi apa?" Tanya Ayah yang sudah berdiri di sisi Mbak Nana. Mbak Nana tampak tersenyum puas, sebab telah menyiapkan menu masakan kesukaannya. Adik biasanya adalah penikmat utama telur dadar karya Mbak Nana.

Ikan Sarden Panggang Colek Sambal Terasi oleh Anne


Sebenarnya Anne mencari ikan salem saat belanja di warung sayur, namun karena yang ada hanya ikan sarden akhirnya Anne pun membeli 4 ekor kecil ikan sarden tersebut. 

Sesampai di rumah Anne mengolah bahan ikan tersebut dengan cara dimasak seperti masyarakat Turki mengolah ikan, yaitu dipanggang dengan cara dilumuri tepung jagung dengan sedikiiit minyak sayur.

 

Hasilnya tidak terlalu menggembirakan, karena semestinya dimasak dengan menggunakan teplon. Nah, berhubung Anne memasaknya hanya menggunakan wajan dan hasilnya pun taraaa. Alhamdulillah rasa ikan...haha, iyalaah. 

Mak bisa mencoba resep memasak ikan panggang ala masyarakat Turki ini. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal disarankan memakai teplon ya Mak, xixixi.

Resep Ikan Panggang Ala Masyarakat Turki

  
Bahan
Disarankan ikan kecil/ikan bilis 1/2kg
Tepung Maizena
Garam secukuppnya
Sedikit minyak sayur/zaitun

Cara Memasak
Cuci bersih ikan, lumuri ikan dengan tepung maizenna, taburi dengan garam. 
Lumuri teplon dengan sedikit minyak. Lalu susun ikan di atas teplon, panggang hingga matang dan kering. Balik ikan dan panggang yang sisi lainnya. Angkat dan siap disajikan.

Tempe Goreng oleh Ayah

Ini adalah hari spesial. Sebab full day Ayah di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Ayah mendapat tugas menggoreng tempe, yang sudah dilumuri dengan tepung goreng siap saji. Mbak Nana membantu mengambilkan tempe dari kulkas, sementara adik membantu mengambilkan sendok penyerok sambal giling.

Adek inisitiatif sendiri mengambilkan serokan cabe saat Anne sedang menggiling cabe
Mbak Nana membantu mengambilkan tempe dari kulkas

Sebenarnya Ayah memang suka turun tangan dan membantu pekerjaan dapur. Meski beberapa bulan terakhir alhamdulillah ada Bik Isah yang membantu meringankan pekerjaan rumah, namun Ayah dengan kebiasaannya masih gemar membantu pekerjaan Anne dengan membuat cemilan roti bakar, membuat minuman lemon, mencuci piring, memasak nasi atau memasak lauk tambahan buat anak-anak.

Hanya saja, karena COTW kali ini challangenya adalah memasak bersama keluarga, Anne jadi deg-degan nih apakah Ayah akan tiba-tiba turun ke dapur juga. Hahaha.

Qodarullanya, Bik Isah sedang izin libur. Jadi Ayah pun dengan senang hati turun ke dapur, dan membantu goreng tempe deh. 

Mbak Nana dan Adik menikmati goreng tempe karya Ayah

Huehehe...akhirnya sepiring tempe goreng masakan ayah pun melengkapi menu sajian Ahad pagi. Alhamdulillah, terimakasih Ayah.

Semangkuk Mie Telor Rebus Hangat oleh Ayah

Adek sedang rewel sekali, mungkin karena sudah mengantuk berat hingga hal kecil pun membuatnya nangis berguling-guling. Anne sedang berusaha menidurkan si adek di kamar. Mbak Nana masih asik belajar di luar dengan Ayah.

Tak lama kemudian, "Ayah masakin mie goreng ya." Suara Ayah dari balik pintu. "Ayah mau masak?" Tanya Anne sejurus kemudian. Sumringah tentu saja mendengar tawaran suami. "Ya, kan kita dah lama nggk makan mie." Kata suami kemudian.

Tercium wangilah aroma mie goreng dari dapur. Adek sudah tenang, namun melonjak dari kasur dan berlari ke ruang tengah. Kembali sibuk bermain kesana-kemari, batal tidur. 

Anne bangun, lalu ke dapur menemani Ayah yang sedang repot. 

"Lho Ayah nggk jadi buat mie goreng?" Tanya saya pada suami, melihat panci berisi mie telor rebus.

"Kamu sukanya mie rebus kan." Jawab suami.

"Huehe, alhamdulillah. Terimakasih Ayah."

Sebenarnya Ayah lebih suka mie goreng, sementara anne lebih suka mie telor rebus. Hanya saja saat suami menawarkan mie goreng, tak ingin menginterupsi kesukaan Ayah, anne pun menyetujui. Sebab memang kesukaan suami adalah mie goreng.

Anne tidak menyangka, Ayah akan memasakkan mie rebus kesukaan Anne. Akhirnya malam itu pun kami menikmati mie telor rebus hangat masakan Ayah. Alhamdulillah, Terimakasih Ayah.

Senin, 27 Juli 2020
Kukus Nugget oleh Ayah

Hari ini kami full menyelesaikan banyak keperluan, mulai dari urusan membuka rekening bank, lalu melanjutkan ke beberapa tempat membeli kebutuhan perabot rumah. Akhirnya, kami baru usai urusan dan sampai di rumah menjelang magrib. 


Sesampai di rumah Anne segera menyiapkan beberapa segelas jus tomato lemon peras (tanpa es batu), sebegai pelega dahaga, setelah seharian berkeliling menyelesaikan urusan rumah. Alhamdulillah hilanglah dahaga yang memenuhi kerongkongan.

Sesampai di rumah adik rewel seperti biasa. Akhirnya Ayah turun tangan ke dapur, menyiapkan lauk tambahan untuk makan malam. 

Ayah turun tangan membantu menyiapkan lauk tambahan, untuk makan malam

Ya, Ayah menyiapkan seporsi nugget ikan dimasak dengan cara dikukus. Akhirnya lauk menu karya Ayah pun menjadi menu lauk pauk tambahan untuk makan malam kami malam ini. Alhamdulillah, terimakasih Ayah.

Selasa, 28 Juli 2020
Roti Coklat Karya Mbak Nana

Hari ini Ayah full mengurus keperluan di luar rumah. Saya dan Anak-anak menghabiskan waktu di rumah dengan membacakan buku, berolah raga di halaman, membuat rekaman video olah raga Ram Sam Sam versi Mbak Nana. Setelah itu, Mbak Nana asik belajar di meja belajar barunya.
Mbak Nana sedang menyiapkan roti oles blue band ditabur seres

Tak lama kemudian, Mbak Nana sibuk menyiapkan sesuatu. Saya fikir sedang apa, ternyata sedang menemani Mbak Nana berkreasi. Ya, Mbak Nana berinisiatif sendiri tanpa saya minta. Ia menyiapkan menu cemilan siang, roti tawar ditabur coklat. Akhirnya saya dan adek pun ikut serta membantu Mbak Nana berkrasi membuat roti tawar ditabur coklat seres.

Roti oles blue band tabur seres karya Mbak Nana, 
untuk Anne, Adek dan Mbak Nana

Siang itu kami bertiga menikmati sepotong roti tawar oles blue band ditabur coklat seres hasil karya Mbak Nana. Alhamdulillah, terimakasih Mbak Nana.

Semangkuk Bakso Iga Oleh-oleh Ayah

Ayah tiba di rumah pukul 17.20 WIB. Kami menyambut Ayah dengan penuh suka cita. 

Dan waow Ayah membawa apa itu? Yaps, ternyata Ayah membawakan oleh-oleh sebungkus bakso iga. Masha Allah, girang betullah hati kami semua malam itu.

Akhirnya usai mandikan anak-anak kami menikmati seporsi bakso iga berempat, huehe. Alhamdulillah, terimakasih Ayah.

Rabu, 29 Juli 2020
Kreasi Jajanan Tradisonal, Klepon

Pagi ini Ayah yang gantian menyiapkan sarapan roti di oles blue band tabur seres. Mbak Nana dan Adik mengantri bergantian mendapat giliran mendapatkan karya Ayah. 

Pagi hari adalah waktu yang krusial bagi kami, waktu sarapan dan makan malam adalah momen berharga yang sangat ditunggu-tunggu Anak-anak. Khususnya selama Ayah WFH dan libur semester musim panas kampus. 

Maka, waktu pagi selama musim libur ini menjadi momen yang berharga dimana kami semua dapat sarapan dan bercerita seru setiap pagi.

***
Siang hari, Ayah ada agenda rapat di kantor. Tinggallah Anne dan Anak-anak di rumah. Mengisi waktu siang hari Anne mengajak Anak-anak berkreasi jajanan tradisional. Yaitu membuat klepon, kebetulan Mbak Nana menyukai jajanan klepon buatan Annenya, huehe. 

Mbak Nana dan Adik berpartisipasi dalam proses pembuatan klepon

Mbak Nana dan adik turun tangan membantu Annenya menyiapkan berbagai bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Mbak Nana bertugas mengambil tepung dari lemari, mengaduk pasta pandan dengan air, sementara adik membantu mengambilkan wadah adonan dari dapur.

Nah di dapur ini, Anne menyediakan rak khusus yang berisi beberapa peralatan makan dan minum yang bisa diakses oleh anak-anak secara mandiri. Juga bahannya yang tidak mudah pecah. Sehingga anak-anak dapat mengakses alat makan dan minumnya dg mandiri.

Nah, adek bertugas mengambilkan wadah adonan tepung yang sudah Anne letakkan di rak ini. Akhirnya siang ini pun kami berkreasi membuat jajanan pasar bersama.


Alhamdulillah, Mbak Nana menghabiskan banyak sekali butir kelepon. Ia makan dengan sangat lahap, mungkin juga karena lapar. Huehe...Yuk, kita buat klepon yang sangat mudah dan praktis ini. Berikut resepnya:

Resep Jajanan Klepon

Bahan yang dibutuhkan

1. Tepung Ketan 6 sdm
2. Tepung Tapioka 3 sm
3. 1 sdt garam
4. 1 butir gula merah, iris tipis
5. 1 sdt pasta pandan + 1 gelas air panas 
6. 1/4 kelapa muda parut
6. 750 ml air untuk merebus
7. 2 lembar daun pandan


Cara Memasak Klepon

     
      
1. Tuang 1 sdt pasta pandan kedalam mangkok yang berisi air, aduk rata
2. Tuang adonan tepung ketan, tapioka, dan garam ke dalam wadah. Aduk rata. Tuangkan air pasta pandan ke dalam adonan sedikit demi sedikit. Aduk dan adon hingga kalis.
3. Bentuk adonan menjadi bulatan, lalu pipihkan. Isi dengan irisan gula merah.
4. Di wadah yang berbeda, rebus 750ml air hingga mendidih. Masukkan daun pandan.
5. Setelah semua adonan siap, masukkan dan rebus ke dalam air yang telah mendidih. 
6. Masak klepon hingga mengapung. Angkat dan tiriskan.
7. Tunggu beberapa menit hingga agak dingin.
8. Setelah agak dingin, taburkan di kelapa parut yang telah dikukus. 
9. Klepon siap disajikan

Respon Ayah dengan Jajanan Klepon & Oleh-oleh dari Ayah

Malam hari usai Magrib Ayah tiba di rumah. Mbak Nana dan Adik berhamburan menyambut Ayah yang baru saja tiba. 

Mbak Nana tak kalah heboh, ramai bercerita bahwa ia baru saja membuat klepon hari ini.

"Ayah mau cobain nggk, Mbak Nana buat klepon," sambut Mbak Nana saat Ayah baru saja masuk rumah.

"Ayah ambil deh, kleponnya ada di atas meja," katanya lagi dengan semangat.

"Oke, Ayah shalat dulu ya. Setelah shalat Ayah cobain." Kata Ayah.

***

Jajanan Tradisional klepon hasil karya bersama anak-anak

"Emm, masha Allah lezatnya," kata Ayah memuji hasil karya Mbak Nana.

Sementara Mbak Nana yang dipuji Ayah, senyum-senyum girang.

"Ayah pun punya oleh-oleh juga ini," kata Ayah sejurus kemudian. Mengeluarkan beberapa bungkus makanan dari dalam kantong.

Anak-anak berlarian mengkerumuni Ayah.

Oleh-oleh dari Ayah, sepulang dari agenda rapat di kantor

Yeay, Ayah membawakan oleh-oleh malam itu, yaitu bakso bakar, susu kurma dan roti unyil. Alhamdulillah, kami pun menikmati makan malam bersama Ayah sembari mengobrolkan lanjutan topik obrolan pagi yang sempat kita perbincangkan sebelum Ayah berangkat rapat ke kantor, "Problem of Evil." 

Alhamdulillah, terimakasih Ayah.

Kamis, 30 Juli 2020
Makan Sahur Bersama Ayah

Pagi ini, Anne bangun dan menyiapkan makan sahur, menyambut hari Raya Idul Adha. Anne Tidak menambah makanan khusus, kecuali hanya menghangatkan nasi dan sebungkus bakso oleh-oleh dari Ayah semalam. 

Dimeja makan telah terhidang, oat, yogurt, dan kurma. Menu ini merupakan menu snatapan makan sahur, yang biasa kami konsumsi di bulan Ramadhan. Menu oat adalah menu yang baik untuk makan sahur, sebab sifatnya tidak seperti nasi yang lebih banyak mengandung gula. Sehingga kita menjadi lebih cepat lapar.


Makan sahur shaum kali ini Anne pun hanya menyajikan menu sahur seperti biasa. Tidak lama kemudian Ayah yang sudah bangun lebih awal juga bangun dan langsung ke dapur. Memanaskan susu kurma yang baru saja diambil Ayah dari freezer.

"Ayah lagi manaskan susu kurma? Anne dah ada manaskan susu cair." Kata Anne pada Ayah.

"Iya, ini susu kurma bagus buat sahur kamu. Kamu kan lagi menyusui, buat energi," Kata Ayah. 

Akhirnya, kami pun makan sahur bersama dengan menu Oat, kurma, susu segar + semangkuk bakso dan susu kurma dari Ayah.

Alhamdulillah terimakasih Ayah.

Ifthar Shaum Arafah Bersama Keluarga Besar Suami

Ibu mengundang kami semua untuk menyambut malam hari Raya Idul Adha dengan berkumpul di rumah Ibu. 

Betapa riang gembira hati anak-anak sebab dapat berkumpul ramai dan menyimak takbir di hari raya Qurban. Anak-anak bermain dan berlari-lari meramaikan rumah Ibu.

Tak lupa pula, sebagai pelengkap Anne membawakan menu berbuka puasa berupa mie bihun tumis dan nasi goreng kesukaan suami dan adik-adik. Sayangnya kurang banyak nich, huehehe.


Ada pun resep mie bihun tumis ini bisa di cek

Alhamdulillah, selamat merayakan hari raya idul adha 1441H, Juli 2020 bersama keluarga Mak sekalian. Barakallahufikum...


Evi Marlina
Depok, 30 Juli 2020

#pekan7
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok










































 

No comments: