Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, July 24, 2020

Challenge of the Week #6 Pelepas Dahaga

Challange of the Week #6 Pelepas Dahaga
Jurnal Minuman Sehat untuk Keluarga for One Week Challange

Ahamdulillah, perjalanan kita telah sampai di COTW pekan ke-6. Alhamdulillah, semakin hari terasa pula semakin menikmati setiap prosesnya. Perlahan tak hanya sekedar memenuhi challange namun juga memberikan efek yang positif, membentuk pola hidup (makan dan kebiasaan) yang insha Allah semakin bertambah baik. 

Yang menggembirakan tak hanya itu, khususnya bagi saya secara pribadi adalah dapat pula kesempatan bonus menulis setiap pekannya, haha. 

Ya, menulis adalah terapi yang murah meriah untuk merileksasi diri dari padatnya aktivitas sejak pagi hingga petang. Setelah berjibaku dengan waktu, anak-anak, rumah, tugas-tugas, bisnis, diskusi dll. Tak hanya itu, menulis dan membaca merupakan cara saya untuk memberikan ruang pada "me time" after "we time." :D
Okee Mak, alhamdulillah alangkah semangatnya saya menyambut COTW #6 ini. Saya berharap Mak pun merasakan rasa semangat yang saya rasakan pula yaaa. Wah, sebab apa itu yang buat jadi semangat? Yaps, karena temanya yang buat rileks, "Pelepas Dahaga, Penambah Tenaga." Wuow, tema ini passs banget dengan hobi saya di rumah. Kebetulan juga suka bebikinan minuman segar, tak hanya khusus untuk di siang hari, namun lebih seringnya untuk dikonsumsi di siang dan malan hari khususnya. 

Okee, yuk Mak kita bincang-bincang sejenak beberapa resep minuman sehat yang beberapa diantaranya adalah minuman yang biasa saya buat untuk anak-anak dan suami, dan beberapa lainnya adalah mencoba resep lama dan resep "baru belajar." Wkwk.

Sabtu, 18 Juli 2020 
DEGAN (Cocos nucifera); air kelapa murni
Ajaibnya Cara Allah Mendatangkan Pertolongan

Sabtu, 18 Juli 2020. Saat tema COTW #6 ini diluncurkan, saya teringat si jangkung pohon kelapa. Ya, ya betul spontan saya teringat dengan dua buah pohon kelapa yang tumbuh menjulang tinggi di sudut rumah. 

Wah, pas banget nih bisa dimanfaatkan untuk mnuman keluarga di siang hari. Kebetulan anak-anak dan suami sangat menggemari air kelapa. Bahkan sebelum kami sekeluarga, menempati rumah ini setidaknya rutin 3x setiap pekannya kami mengkonsumsi air kelapa rutin. 

Alhamdulillah, di rumah yang kami tempati sekarang terdapat 2 pohon kelapa yang tumbuh riang jenaka di sudut pagar rumah. Tapi, beberapa menit kemudian saya teringat, bahwa dua pohon kelapa di pojokan itu sangat tinggi. Bagaimana pula saya bisa mengambil buahnya yang ramai dan ranum namun berada di pucuk pohon itu. Apa mesti minta bantuan tukang kebun komplek? 

Terus terang saja fikiran saya dipenuhi tanya bagaimana cara mengambil buah kelapa itu? Sebab biasanya buah itu dipanen pada masa-masa tertentu, bersamaan dengan jadwal memangkas dan merapikan pepohonan yang tumbuh di halaman rumah. Rasanya sayang jika tema COTW kali ini, tak bisa memanfaatkan buah kelapa ikut serta.

Okelah, sembari memikirkan cara saya melanjutkan berbagai aktifitas rumah. Memandikan anak, menyuapi, tilawah, menidurkan, dan tak lupa pula saya mengambil waktu untuk beristirahat di siang hari. 

Siang itu kebetulan, suami dan Mbak Nana sedang mengantarkan pulang keponakan yang bermain ke rumah. Alhasil saya beristirahat berdua dengan Rayyan. Dalam hati dan fikiran masih teringat dengan buah kelapa di samping rumah. "Ya Allah, bagaimana cara mengambil buah kelapa itu?" Dan saya pun tertidur lelap sekali, sambil ngelonin si adek.

Sekitar pukul 15.00 WIB saya terbangun, sebab sayup-sayup terdengar suara salam dari luar. Namun karena kondisi masih mengantuk sangat berat, saya tak beranjak bangun atau pun menjawab salam. Dalam keadaan setengah sadar tak lama kemudian terdengar pula suara suami dengan motornya yang baru saja tiba. Alhamdulillah lega pula hati saya. Saya pun kembali melanjutkan tidur.

Suami masuk rumah, kemudian memberitahu bahwa ada Mang Udin "Yang, ada Mang Udin lagi manjat pohon kelapa," kata Mas Faris.

Seketika saya melonjak bangun dari tidur, "Haa...Mang Udin manjat pohon kelapa?" tanya saya setengah tidak percaya.

"Bukan Mang Udin si yang manjat, dia bawa temannya. Sekalian aja Ayah minta dia petikin kelapa yang masih muda juga," jelas Mas Faris panjang lebar.

"Waah, kebetulan banget Ayah, alhamdulillah. Allah sungguh Maha Penolong," saya melonjak kegirangan. Berlari meningglkan suami yang berdiri tak mengerti.

Saya berlari ke luar rumah dan mendapati si Mang Udin sedang mengumpulkan kelapa yang berjatuhan. Sementara di atas pohon terdapat seorang lelaki muda yang sedang memetik dengan lincahnya.

"Wah alhamdulillah kebetulan banget nih Mang Udin," serbu saya kegirangan.

***
"Makasih banyak ya Bu," kata Mang Udin pamit bersama temannya. Setelah membantu mengupaskan sabut kelapa muda, agar mudah saya buka.

"Saya juga nih Mang Udin, makasih banyak," jawab saya.

"Sebenarnya saya sudah nyari kemana-mana Bu seharian ini, tapi kehabisan semua," kata si Mang Udin lagi.

Mang Udin pamit setelah mengucapkan terimakasih berkali-kali, juga meminta izin membawa 2 butir kelapa yang sudah tua. Sementara saya masih tak percaya, akan betapa ajaibnya bagaimana cara Allah mendatangkan pertolongan lewat cara yang tidak pernah saya sangka.

***
Ya, Mang Udin adalah seorang pedagang lontong pikul yang berkeliling komplek setiap pagi. Seorang perantau yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari nafkah dengan berjualan lontong dengan cara di pikul. 

Mbak Nana (4 thn) dan Rayyan (18 Bulan) 
girang menyambut buah kelapa

Kebetulan saya berlangganan lontong Mang Udin sudah cukup lama, sebab Mbak Nana suka makan lontong yang masih dibungkus janur. Suatu pagi, mungkin 2 atau 3 pekan yang lalu saat saya dan Mbak Nana sedang membeli lontongnya Mang Udin minta izin apakah boleh meminta janur. "Ambil aja Mang, kapan aja lagi butuh. Asal bisa manjatnya aja," jawab saya sambil ketawa.

Buah kelapa yang didatangkan Allah dengan cara yang tiada disangka-sangka

Mang Udin pamit. Ketika masuk rumah, saya ceritakan lagi ke suami bahwa si Mang Udin minta janur kelapa. "Ambil aja, sekalian aja sama buah kelapanya. Kapan aja dia mau," jawab suami dengan ringan. Haaa...terus terang saja saya melongo, sebab ternyata suami malah justeru memberikan izin tak hanya janurnya saja, bahkan buahnya kalo memang butuh.

Akhirnya, saya ceritakan pula pada suami tentang kejadian yang baru saja saya alami. Alangkah ajaibnya cara Allah mendatangkan pertolongan, dengan cara mengirimkan si Mang Udin yang membutuhkan janur kuning. 

Akhirnya 7 butir kelapa muda siap di santap, dua butir diantaranya untuk si Mang Udin. Semoga berkah jualannya Mang.

Alhamdulillah, terimakasih ya Allah. 

Akhirnya Sabtu sore, kami sekeluarga menikmati air kelapa murni yang segar. Masha Allah, tak hanya Ayah yang sangat lahap menyantap minuman ini, namun Mbak Nana dan adik pun tak kalah semangat. Mbak Nana menghabiskan 1 gelas air kelapa, masha Allah alhamdulillah.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Kelapa

Buah yang berbentuk seperti bola kaki dengan warna hijau kalem ini memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat sekali bagi manusia. 

Secara umum air buah ini mengandung 16 kalori, dan 4.1 gram gula. Bahkan air kelapa mengandung kalium yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minuma olahraga (hellosehat.com).

Buah yang dikenal dengan nama latin Cocos nucifera ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Antara lain dapat memenuhi asupan cairan yang tubuh. Kandungan elektrolit yang terdapat dalam air kelapa ini dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas yang tinggi. Selain itu air kelapa juga bermanfaat dapat membakar lemak perut dan mencegah batu ginjal dengan mengkonsumsinya secara rutin. 

Nah, betapa banyak manfaat yang bisa kita rasakan dari minuman yang disediakan di alam oleh Allah ini. Tanpa harus melalui proses pabrik atau pun laboratorium manusia. Allah sungguh Maha Besar.

Minggu, 19 Juli 2020
Tomato Lemon Peras

Hari ini, siang terasa sangat terik. Saya baru saja bangun dari meninabobokan Rayyan. Kilatan cahaya matahari menyelinap masuk lewat jendela ruang depan. Saya membuka lemari kulkas, mengecek persediaan. Akhir pekan, stok bahan makanan memang sudah sebagian besar habis. Jadwal Anne untuk belanja pagi atau sore hari. 

Memanfaatkan beberapa butir buah tomat 
yang masih tersisa dari dalam kulkas

Sementara menanti usai dzuhur tiba, Anne mengambil beberapa butir buah yang masih tersisa. Ya, apalgi jika bukan buah tomat dan lemon. Alhamdulillah, tomat merupakan buah wajib rumah. 

Tak hanya saya, namun seluruh keluarga sudah terbiasa dan akrab dengan buah satu ini.Buah tomat selain harganya terjangkau, lebih murah dari buah-buah yang ada di pasaran. Mungkin sebab tomat di Indonesia masih dalam kategori bumbu masak.

Rayyan menikmati buah tomat baik dengan cara di cemil mau pun di blender

Ya, selain bisa dimanfaatkan sebagai penyedap masakan, di rumah ini tomat berfungsi lebih dari sekedar bumbu masakan. Namun juga sebagai sayur tomat, lalapan, buah selayaknya menikmati sebutir apel, pun hingga yang tak bisa ditolak adalah diolah dengan cara di jus. 

Alhamdulillah, kebiasaan mengkonsumsi tomat ini terbentuk karena kebiasaan menyantap hidangan menu harian masyarakat Turki selama masa studi di Turki. Setelah kembali ke Indonesia, sedikit banyak pola makan dan bahan makanan yang saya olah banyak dipengaruhi oleh kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah tomat ini. Sudah seperti menikmati buah jeruk. Ya, murah meriah, pun jauh lebih segar dibandingkan buah yang dijual dipasaran. Betul kan...ehehe. 

Oke, yuk intip bagaimana cara praktis membuat jus tomat saus lemon peras ini. Beneran rasanya sangat seger banget, apalagi dinikmatinya di siang bolong. 

Masha Allah, tak hanya anak-anak yang akan menghujanimu pujian betapa "buatan Anne lezat," melainkan suami pun tak henti-hentinya mengatakan bahwa "masha Allah, seger banget."

Resep Tomato Lemon Peras

Bahan yang dibutuhkan; 4 butir tomat, 1/2 butir lemon, 3 sdm gula pasir, es batu secukupnya, air putih 1 gelas. 

Cara membuat: Cuci bersih tomat, potong-potong. Blender tomat, masukkan gula pasir, es batu secukupnya, air putih. Setelah siap tuang di gelas lalu tambahkan dengan perasan buah lemon secukupnya. 

Note : Beri perasan lemon secukupnya, jangan terlalu banyak. Sebab jika terlalu banyak, rasa lemon yang masam akan mendominasi. Jika ingin manis ditambahkan SKM (Susu Kental Manis). Namun dsini saya tidak memakain SKM.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Tomat (Solanum lycopersicum)

Tomato Lemon Peras Siap dinikmati

Siapa yang tak mengenal manfaat buah berkulit indah yang satu ini. Buah tomat dengan warna khas merah berkilauan ini memiliki kandungan nutrisi yang teramat kaya. 95% tomat terdiri dari kandungan air, sementara 5% lainnya terdiri atas karbohidrat, serat, vitamin dan mineral. Tomat kaya akan kandungan vitamin C, merupakan antioksidan yang  sangat bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Selain itu juga berperan dalam pembentukan kolagen, yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan kulit dan sendi. Membantu meningkatkan imunitas dan penyerapan zat besi (https://www.klikdokter.com/)

Tomato Lemon Peras

Ada pun manfaat mengkonsumsi buah tomat ini antara lain yaitu: kandungan serat, kalium dan vitamin C dapat menunjang kesehatan jantung. Selain itu tomat dengan kandungan air dan serat yang tinggi dapat membantu melancarkan saluran pencernaan. Manfaat lainnya menjaga kesehatan mata dan membuat kulit lebih sehat.

Senin, 20 Juli 2020
Es Kacang Merah

Kacang Merah yang telah di rendam semalaman

Ya, ini adalah percobaan minuman resep baru bagi saya untuk yang pertamakalinya. Ide ini terinspirasi dari adik saya yang pernah berbisnis es kacang merah. Meski tidak menanyakan resep secara langsung dengan adik saya di kampung halaman. Saya mencoba mencari resep cara meracik kacang merah ini untuk dijadikan es kacang merah. 

Hmm, ternyata caranya sangat mudah dan praktis sekali. Hampir mirip cara membuat bubur kacang hijau. Bedanya hanya kacang merah didinginkan untuk kemudian di beri sedikit es batu secukupnya. Atau jika tidak ingin minum dalam keadaan didinginkan dahulu, bisa langsung dikonsumsi dalam keadaan hangat. Jadi bubur kacang merah deh, hehehe.

Mbak Nana dan Rayyan
menikmati olahan minuman kacang merah

Bagaimana respon anak-anak? Adik menyambut antusias sekali kreasi kacang merah ini. Setelah matang dan tidak panas, ia segera menyantap dengan sangat lahap. Adik memang sangat doyan aneka kacang-kacangan ini, termasuk kacang hijau. 

Berbeda responnya dengan Mbak Nana, ia sudah menolak untuk mencicipi sebelum saya siapkan pporsi untuknya. "Mbak Nana nggk mau
 kacang merah ah Anne," katanya menolak. Hadeeh, padahal maksud Anne buat minuman kacang merah ini ya untuk anak-anak. Karena memang kacang merah ini sangat lezat menurut saya, haha.

Saya pun berusaha membujuk-bujuknya untuk mencicipi kacang merah. Hingga akhirnya saat adik sedang menikmati es kacang merah di teras rumah, Mbak Nana pun minta dibuatkan untuknya. Yeay, berhasil. Akhirnya siang itu kami menikmati es kacang merah yang lezat kompak bertiga.

Bahan yang dibutuhkan; 600 ml air putih, 1/2 kg kacang merah, 4 butir gula merah, 2 sdm gula pasir, 4 sdm tapung maizena, 1 sdt garam, 1 ruas jari kayu manis, 1 bungkus santan kara, dan 1 helai daun pandan dan SKM (Susu Kental Manis) coklat secukupnya sebagai saus.

Cara membuat: rendam kacang merah semalaman agar lunak, pada pagiharinya rebus kacang merah dengan 600ml air/secukupnya hingga empuk, masukkan kayu manis pada air rebusan, masukkan gula merah yang telah di iris agar mudah larut, masukkan tepung maizenna dan aduk rata hingga mengental. Tambahkan daun pandan agar menghasilkan aroma wangi.

Di wadah yang berbeda, tuang santan kara di mangkuk dan beri sedikit air putih matang. Santan kara ini dugunakan sebagai saus. 

Cara Menyajikan

Es Kacang Merah siap disantap

Diamkan kacang merah yang sudah matang hingga tidak panas lagi. Siapkan mangkuk sebagai wadah. Berikan beberapa butir es batu/secukupnya di mangkok (untuk anak-anak beri 1 butir saja), tuang kacang merah yang telah direbus sesuai porsi, tambahkan beberapa sendok santan dan SKM Coklat. Es Kacang Merah siap disantap.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) bagi Kesehatan

Kacang merah memiliki khasiat yang luar biasa, tak hanya untuk kesehatan namun juga bagi kecantikan. Kacang merah kaya akan karbohidrat, protein, serat, kalsium, dan vitamin B9 atau asam folat. Selain itu juga mengandung zat besi, potasium, magnesium mangan, tembaga, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, dan lainnya (https://doktersehat.com/).

Kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Kacang merah dapat menurunkan kadar kolesterol (LDL) jahat dalam tubuh dan meningkatkan kadar kolestrol baik (HDL). Kacang merah dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga membantu jantung tetap sehat.
Rayyan dan Mbak Nana,
menikmati olahan minuman es kacang merah

Kacang merah merupakan cemilan yang sangat baik khususnya untuk ibu hamil. Kandungan zat gizi penting dalam kacang merah seperti zat besi, serat dan protein sangat dibutuhkan bagi Ibu hamil. Selain itu kandungan asam folat yang terdapat dalam kacang merah, sangat bermanfaat bagi perkembangan kongnitif pada janin.

Selasa, 21 Juli 2020
Air Kelapa, Jeruk Manis


Hari ini ayah tidak ada di rumah. Ayah ada agenda rapat rutinan di kantor penerbit. Okelah untuk mengisi waktu siang dengan anak-anak akhirnya anne pun mengajak Mbak Nana dan Rayyan membuat kreasi es degan Jeruk manis. Kebetulan, masih ada 3 butir kelapa yang belum dibuka.

Sebenarnya sekarang waktunya anak-anak istirahat, namun tampaknya adek dan dan Mbak Nana masih tak henda beranjak tidur. Baiklah, akhirnya Anne pun menawarkan membuat kreasi minuman segar. Hitung-hitung menyelam sambil minum air, sekalian dengan program COTW maksudnya, ehehe. 

Anne mengajak anak-anak membantu menyiapkan bahan, mulai dari memindahkan kelapa-kelapa dari samping dapur ke belakang rumah, mencuci buah jeruk, dan menyiapkan wadah. Selalu saja anak-anak menyambut dengan riang gembira apa-apa yang mereka kerjakan bersama annenya. Okelah, lumayan dapat bantu ringankan tugas Anne membawa bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Resep Air Kelapa Jeruk Manis

Bahan yang dibutuhkan; 3 butir kelapa, 10 butir buah jeruk cuci bersih, es batu secukupnya.

Cara membuat: Buka kelapa dan tuang airnya ke dalam wadah, kerok daging kelapa dengan menggunakan sendok, jika daging sudah agak tua potong dadu kecil-kecil, peras jeruk dengan saringan.

Cara Penyajian: Tuang beberapa butir es batu ke dalam gelas (untuk dewasa, anak-anak sebaiknya tanpa es batu). Masukkan daging kelapa kerok, tambahkan air kelapa, terakhir tuang perasan jeruk manis ke dalam gelas. Air kelapa jeruk manis siap di santap.

Rabu, 22 Juli 2020
Air Mentimun, Sirup ABC

Sore ini Ayah dan Mbak Nana bermain ke rumah Ibu. Jadi saya tinggal berdua dengan Rayyan di rumah. Yaah rumah jadi sepi sih kalau nggak ada Mbak Nana, hehehe. Ya, sebab saya terbiasa mengajak Mbak Nana melakukan banyak kegiatan. Termasuk kegiatan memasak atau berkreasi ini dan itu. 

Dalam rangka mengisi waktu sore, saya mengajak Rayyan berkreasi memanfaatkan sisa bahan yang masih tersedia di dapur. "Dek kita buat kreasi yuk," ucap saya mengajak Rayyan. Rayyan menyambut dengan mata yang berbinar. Agaknya dia senang sekali, sambil berjalana membuntuti saya menyiapkan bahan-bahan. Hmm...tersedia mentimun segar, buat apa yaa.

Rayyan menyantap segelas air mentimun

Oke, akhirnya saya putuskan membuat air mentimun sirup ABC. Kebetulan ada beberapa botol sirup yang belum habis. Akhirnya di penghujung sore itu, saya menikmati air mentimun dan sirup marjan bersama Adik. Alhamdulillah, Rayyan senang sekali sebab dia dapat menggadoi mentimun yang krenyes-krenyes.

Resep Air Mentimun (Cucumis sativus), Sirup ABC

Bahan yang dibutuhkan

4 buah mentimun muda kupas dan cuci bersih, 1/2 butir lemon, 1/4 gelas sedang sirup ABC (disarankan yang warna hijau lemon) dan 750 ml air putih yang telah dimasak. *Disini saya menggunakan sirup yang seadanya di rumah, rasa sirsak. 

Cara membuat

Parut lembut timun yang telah di kupas, masukkan ke dalam air matang yang telah disiapkan, tambahkan 1/2 perasan jeruk lemon, masukkan 1/4 gelas/secukupnya sirup ABC. Air mentimun siap dihidangkan.

Kandungan Gizi dan Manfaat Mentimun bagi Kesehatan


Mentimun memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan mentimun yang terdiri dari 95% air ini dapat membantu mengurangi dehidrasi pada tubuh, serta meghilangkan racun yang terdapat di dalam tubuh.

Selain itu, mentimun juga mengandung banyak serat, kalium dan magnesium, dimana semua kandungan ini sehingga sangat efektif dalam membantu menurunkan tekanan darah. Mentimun juga bahkan sangat bagus digunakan sebagai masker wajah, dengan cara ditumbuk halus. Mentimun memberikan efek dapat membantu menenangkan kulit, sehingga sangat baik untuk kulit kering.

Mentimun juga dapat membantu mengurangi lingkaran hitam dimata. Dengan cara taruh irisan mentimun dan letakkan di mata dengan cara menutup mata degan irisan mentimun. Lakukan setiap hari 8-10 menit untuk mendapatkan hasil yang optimal. Nah cara yang paling mudah dan sederhana untuk menjaga kulit agar cerah dan bersinar adalah dengan mengkonsumi air yang ditambah dengan irisan mentimun seperti resep yang telah saya berikan disini (https://www.liputan6.com/). Selamat mencoba :)

Kamis, 23 Juli 2020
Jamu Homemade @annenajma
Melestarikan Warisan Kekayaan Budaya dan Kearifan Lokal 


Hari ini, saya membuat minuman hangat untuk anak-anak dan suami. Yaitu, minuman tradisional yang biasa saya buat untuk di rumah, jamu tradisional, huehe. Alhamdulillah, dari dahulu saya doyan sekali mengkonsumi jamu rumahan. 

Setiap pulang ke kampung halaman Mbak sulung rajin sekali membuatkan jamu homemade tambahan jamu pabrikan. Si Mbak telaten sekali membuatkan jamu seduhan ini. Lalu mengajarkan kepada saya, bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk meracik jamu tradisonal ini, serta bagaimana cara mengolahnya secara sederhana.

Jauh sebelum masa pandemi, saya seringkali membuat jamu ini. Dahulu, selama masih tinggal bersama Ibu mertua, saya senang membuat jamu ini. Tidak menyangka, respon keluarga suami menyambut baik serta suka juga dengan jamu tradisional. Karena, secara rasa memang jauh lebih murni dan segar.

Bagaimana respon anak-anak? 
Rayyan menikmati jamu tradisional. Ia mengira bahwa jamu ini sama dengan teh, "teh, teh, teh," begitu ujarnya berulang kali. Huehehe...teh yang agak sedikit pahit ya Dek. Meski menikmatinya dengan agak meringis, habis juga seperempat gelas besar itu olehnya. 

Sementara respon Mbak Nana, ndak seperti biasanya. Mbak Nana tidak begitu suka jamu, kecuali hanya sekedar mencicip saja. Ia lebih menyukai buah yang dijus.

Lalu bagaimana respon suami? Hehe, alhamdulillah Mas Faris selalu menyukai jamu rumahan ini. "Masha Allah, segar," kata Mas Faris usai menyeruput jamu hangat. Kalau saya sendiri, hmm...emang doyan banget. Karena selain, lezat segar dan sehat, jamu juga dapat menghilangkan bau keringat badan. Wkw.

Resep Jamu Tradisional 


Bahan yang dibutuhkan; 2 ons kunyit, 2 ons jahe, 2 ons kencur, 1 butir temulawak, 2 helai serai, 2 ruas jari kayu manis, cengkeh secukupnya, 2 bks asam jawa, 4 butir gula merah.

Cara membuat: Cuci bersih semua bahan. Iris tipis semua bahan kunyit, jahe, kencur dan temulawak. Siapkan air 800 ml, masukkan bahan ke dalam panci. Masukkan gula merah, serai, kayu manis dan cengkeh secara bersamaan. Rebus hingga matang. Jamu tradisional homemade siap disajikan.

Manfaat Jamu bagi Kesehatan


Kemaren malam, sepulang dari rumah Ibu badan Mbak Nana tiba-tiba panas sekali, demam. Mungkin karena kecapean main di siang hari, lalu malam hari ikut serta Ayah menjenguk Mbah Putri. 

Pagi hari saya menyediakan sup ayam hangat sebagai menu sarapan. Menyuapinya cukup banyak sup ayam hangat ini. Memberinya minum air putih sebanyak mungkin, memberi parasetamol, vitamin C lalu ia pun kembali tidur pulas hingga menjelang dzuhur. 

Kejadian ini pulalah yang menjadi sumber ide saya untuk menyiapkan jamu. Jamu menjadi pilihan utama untuk menambah daya tahan tubuh. 
Meski tidak banyak yang dapat ia minum, karena Mbak Nana tidak begitu suka, namun jamu ini cukup memberikan khasiat dan efek yang bagus. Alhamdulillah, ba`da dzuhur perlahan panas Mbak Nana perlahan turun dan aktif bermain di dalam rumah. Kembali aktif membaca buku serta bercerita kesana kemari sepanjang sore hingga malam. Alhamdulillah.

Ya, memang bukan hal asing lagi, bahwa jamu tradisional ini memiliki khasiat yang sangat besar. Misalnya seperti kunyit, kandungan curcumin terdapat dalam kunyit yang bersifat antioksidan. Kunyit juga dapat membantu meredakan nyeri haid, radang gusi dan beberapa penyakit lainnya. 

Kemudian kandungan temulawak berdasarkan hasil penelitian, temulawak mengandung xantorrhizol yang memiliki efek antibakteri, antiradang, antioksidan serta dapat menghambat pertumbuhan sel kanker (https://www.alodokter.com/). Dan yang paling populer adalah bahwa Temulawak ini dapat meningkatkan nafsu makan.

Ada pun Jahe, dengan baunya yang khas wangi ini dapat membantu meredakan dan mencegah mual bagi ibu yang tengah  hamil. 

Kemudian kandungan kencur (Kaempferia galanga), ini memiliki khasiat yang sangat baik sebagai daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Kencur berkhaait meredakan berbagai macam gangguan depresi, cemas dan stress.

Demikian pula, dengan rempah lainnya yang saya gunakan sebagai bahan pelengkap dalam proses pembuatan jamu ini, seperti serai, cengkeh, kayu manis, dan asam Jawa.

Penutup

Alhamdulillah, ada banyak hikmah dan nikmat yang terserak di bumi ini. Hanya saja, tangan-tangan manusialah yang acapkali telah banyak membuat kerusakan.Mengeduk keuntungan sebesarnya tanpa memperhatikan hak-hak lingkungan. 

Semoga dengan adanya aksi nyata yang dilakukan oleh tim KIP Depok melalui program #COTW ini menjadi salah satu upaya kampanye ketahanan pangan dengan mengoptimalkan lingkungan sebagai lahan budidaya  tanaman bagi keluarga. Aamiin, insha Allah.


Evi Marlina
Depok, 24 Juli 2020

#pekan6
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok

Sumber Referensi










No comments: