Tidak semua rizki harus berbentuk materi. Syukurilah!!! "Aku sudah memulainya pagi-pagi." Serampung subuh bergegas menuju kampus Tomer, perjalanan dg otobus jauh dan melelahkan. Matahari pagi seperti muntah berat. Panas sekali meski subuh hidung sedikit mimisan. Sejenak mampir dan singgah di asrama lama. Ada keperluan. Dan itu menakjubkan. "Oh masya Allah." Allahu Akbar!!! Mudur asramaku berjilbab!!! Aa...a..kuu...seperti kejatuhan hujan mutiara zamrud. Beliau tersenyum saat aa...ku..uu seperti orang tergagap dari bangun tidur. Maha Puji Allah yang membolak-balikkan hati. "Oh masya Allah hocam." Seruku. Beliau tersenyum.
#bahan sertifikat tomer di kantor Tomer ternyata belum siap. Padahal aku sudah menghabiskan waktu separoh hariku untuk menempuhnya.
#bahan sertifikat tomer di kantor Tomer ternyata belum siap. Padahal aku sudah menghabiskan waktu separoh hariku untuk menempuhnya.
#Memutuskan ke kantor emniyet, kepolisian. Memperpanjang izin tinggal. Lama menunggu. "Oh...masak seharian waktuku hanya habis di jalan ya Allah." hatiku mulai berprasangka. "Astaghfgirullah." Di emniyet bertemu Ire, sahabatku dari Kazakstan. "evi annemden sana paket bir hediye verdi." - evi ada titipan sebuah paket hadiah dari ibuku untukmu. Kata ire. "Niye?" kenapa ire?" Jawabku. "Kamu tidak boleh menolak, ibuku yang membungkusnya sendiri khusus untukmu." Lalu ire pamit dahulu meninggalkan emniyet. Aku duduk dengan fikiran tidak kosentrasi. Pasalnya sudah masuk waktu shlt dan aku mash dlm no antrian yang panjang.
#seorang gadis Kirgistan memegang pundakku dari belakang. Berbisik "ajari aku bagaimana shalat sambil duduk, bukankah kamu tadi shalat sambil duduk?" Tanyaya padaku. Daguku berkerut. Gadis itu tidak memakai jilbab. Berjeans. "mungkin kita bisa mencari tempat di koridor. Saya bisa bersembunyi di tuvalet sementara kamu memakai jilbabku untuk shalat. aku akan pinjamkan ini." Jawabku.
#Hingga pukul lima aku menanti antrian. Dan akhirnya kantor tutup. Dokumen perpanjanganku pun belum siap sama sekali. Bahkan urutan no antrianku pun masih jauh. Oh...arrggh. "astaghfirullah." Nugul. nama gadis kirgistan itu. "memnun oldum evi." Katanya saat aku pamit naik bus. Dia mengantarku di durak otobus. "iallah kita jumpa di kampus dikesempatan." Tambahnya lagi sambil melambaikan tangannya. Senyumnya yang tulus. Otobus pukul 17:30 melaju. Aku melampaikan tangan balasan. "masya Allah. hatinya bersih sekali." Gumam hatiku.
#semua tak harus berbentuk materi...Syukurilah!!! terimakasih untuk pelajaran dan hadiah hari ini Allah. — di Ankara Emniyet Müdürlüğü.
No comments:
Post a Comment