Hari ini aku menanti hingga 5 jam lamanya. Dari pagi hingga menjelang ashar. Setelah kemaren seharian mngurus mata kuliah, mngurus pengiriman bank dan perpindahan asrama hingga larut malam seorang diri.
Sore ini tepat pada menit akhir yang melelahkan, dan aku sudah lupa apa itu definisi "Lelah dan menanti" sebuah mobil berhenti tepat di depanku saat aku menuruni anak tangga di depan fakultas. Sebuah kaca mobil terbuka dan "evi, kime bekliyorsun? Hocayi bulustunmu?" - evi kamu menunggu siapa? apa sudah bertemu hoca [pimpinan jurusan]- aku mengangkat kepalaku dan "masya Allah hoca salahuddin?" aku berteriak riang. "hocam, mina hoca gelmedi" Hocam mine tidak hadir hari ini hocam." Jawabku. "Geliyorum, geliyorum." Kata beliau...saya akan datang, saya akan datang. Tunggu saya di ruangan." Jawab hoca salahudin. "Alhamdulillah" Riang hatiku. Segera berlari ke Ruangan beliau.
#Hoca Salahuddin, beliaulah pimpinan Fakultas atau jurusan di fakultasku, aku lupa tepatnya. Orang yang dahulu pernah kuceritakan di dinding fesbuk. Beliaulah yang membantu semua urusan pengambilan mata kuliah. Mengeprintkan, memilihkan mata kuliah yang cocok, menelponkan bagian administrasi dan selalu mengatakan "merak etme." Jangan khawatir. Dan yang kemaren sore mengatakan "Besok hari Selasa datanglah padaku, iallah saya yg akan menandatangi semua dokumen mata kuliahmu."
Kamu belajarlah sungguh-sungguh, belajar lebih banyak dan lebih cepat" Tambah hoca aslan yang ruangannya berada satu koridor. [saya lupa nama tepatnya]
#alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Mu Allah. Yah saya percaya. Hoca Salahuddin tidak akan membohongi janjinya. Beliau akan menjadi ayah pertamaku di kampus ini insya Allah...
#Selamat Belajar teman2. Rasakanlah setiap detik perjuangan... — di Ankara Universitesi cebeci kampusu.
No comments:
Post a Comment