Rasanya enggan untuk bangkit segera. Setelah aku tambahkan sebuah selimut untuk kedua kalinya. Perubahan suhu benar-benar drastis kali ini. 11 derajat Celcius. Dingin sekali. 2 hari lalu matahari masih bersinar hangat. Semalam pulang larut. Sampai di apartemen mb Wuri sekitar pukul 01:00 waktu Turki. Mengantar teman ke terminal Asti yang pulang ke Istanbul. Dan rasanya berat betul pagi ini untuk bangun, meski akhirnya memaksakan diri membuka hape dan mengecek puluhan pesan whats up yang masuk. Kebetulan lagi gak shalat. syukurlah.
===
Entahlah, semalam untuk yang kedua kalinya aku bermimpi bertemu Bapak dan Ibu. Kemaren malam juga begitu. Padahal lebaran lalu baru saja telpon-telponan. Mungkinkah mereka sedang rindu padaku, sedang membayangkan sedang apa aku, atau sedang memikirkan siapa jodohku, wkwk...hehe begitulah, setiap kali bercerita panjang lebar dalam telpon, selalu berujung pada tema pertanyaan yang sama. Dan aku pun hanya memiliki jawaban yang sama, "insya Allah dalam waktu dekat dan yang terbaik dari Allah, do'anya ya mak..." Hihi...insya Allah.
Dulu masa kedatanganku di awal Oktober musim gugur tidak sedrastis ini dinginnya. Oktober matahari memancar hangat dan aku tidak perlu menggigil dalam ruangan. Tapi kali ini September cuaca sudah menggigit. Rasanya enggan menyentuh air. Dan jangan bilang bakalan kagak mandi lagi yaks, wkwkwk. Teringat kalau musim salju, dinginnya mencapai minus dan bisa ogah-ogahan menyeret langkah kalau tidak ingat ada tugas bahasa Turki yang menggunung.
Saat ini 05 September 2013, inysa Allah 7 Oktober 2013 tepat satu tahun aku menimba ilmu di Turkey. Maha Besar Allah yang telah mengkaruniakan kesempatan ini. Boleh aku buka catatan harianku di blog ini pada tahun-tahun lalu, saat aku merintih-rintih meminta pada Allah untuk bisa belajar di sini. Aku tulis semua catatan hati dan hingar bingar suara hatiku. subhanallah. Tidak ada yang sulit bagi Allah. Allah hanya ingin kita belajar bersabar dan mendekat lebih banyak. Dan memang begitu seharusnya.
====
Sejak kemaren muraja'ah hafalan. Mengulang bacaan surat-surat dan berusaha memahami.kembali surat Ar-rahman yang terhafal sejak masa tsanawiyah lalu rasanya mengingatkan kembali tentang betapa sibuknya Allah setiap pagi dan petang. Setiap waktu hambanya minta ini dan itu. Betapa Allah berada dalam kesibukan. masya Allah. Lalu Allah akan berikan perhatian yang demikian penuh kepada kita. subhanallah, betapa sayang dan cintanya Allah kepada kita. 2 ayat dalam Q.S. Ar-rahman yang bermakna 2 itu sangat membuatku tenang. Allah akan berikan perhatian sepenuh-penuh perhatian.
Malu sekali. Rasanya dulu saya berjanji akan menambah hafalan sebelum keberangkatan di Turkey. Namun kenyataannya hafalanku makin berkurang dan tidak karuan. Ya Rabbana...Ampuni hamba ya Allah. Mungkin diri ini butuh istirahat dulu. Meski dalam hal menulis tidak bisa kutahan tangan untuk tidak mengungkapkannya. Sudah kebiasaan sejak kecil menulis di buku harian. Rasanya kalau belum ditumpahkan ada yang mengganjal dan belum plong. Entahlah...auk ah gelep. Ntar aja dah lanjut nulis #@&*%$#!P
#sumber Foto : Ankara gugel
No comments:
Post a Comment