30 menit yang lalu. Aku baru saja terseok dalam kantuk. Merebah sejenak di ranjang sofa ketika di sofa depanku teman Turki tetangga Kat blok kamarku sudah duduk memelas. "Oh Jam berapa sekarang." Sambutku memicingkan mata, sorot lampu kamar samar masuk mengenai retina mata. "10 menit lagi akan dimulai, tolonglah Hanifa. Aku sangat berharap kamu yang membaca Qur'an lagi malam ini." Kata teman Turki didepanku ini. "iya, aku segera kesana." Jawabku sambil terhuyung. Dengan menyeret kantuk aku paksakan kaki. Memsang jilbab langsungan. Seperti sebuah agenda rutin. Malam Jum'at teman-teman asrama membuat acara mendengarkan membaca Al-Qur'an. Nyaris setahun setengah tinggal di asrama, dan mereka seperti menjadi pendengar rutin yang setia. Biasanya serampung membaca Qur'an aku pamit kembali ke kamar.
***
Di musola.
Masih sepi. beberapa mahasiswa Asrama Gazy tengah shalat. Aku kembali merapat ke dinding. Ngantuk berat. Menyempatkan membaca materi kuliah sejenak di handphone. Lalu "Hanifa Kamu baca surat Al-Fatih ya." Suara dari teman Turki yang tadi membangunkanku. Aku menoleh mencari suara. "Kenapa kamu selalu minta surat Al-Fatih." Tanyaku padanya. "Hee...sebenarnya tidak apa-apa si." Dalam hatiku. Hanya saja aku tidak mau menjadi pengkultusan sebuah surat yang dihubungkan dengan sejarah penaklukan Konstant.
"surat itu sangat khusus." Jawabnya.
"Semua surat dalam Al-Qur'a'n itu khusus dan istimewa." Jawabku.
"Kamu mau baca yang mana?" Tanyanya. Aku tersenyum menatapnya. Biasanya teman Turki itu saklek. Tapi sekarang di asrama ini, semua menjadi begitu menyenangkan. Teman-teman yang baik dan mereka adalah keluarga terdekat.
Di dalam mimpi aku melihat, mencari ibu...
apa hubungannya..
Sakura RT Ankara, 27 Maret 2014 — di Gazi Kiz Ogrenci Yurdu.
No comments:
Post a Comment