Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Tuesday, March 9, 2021

Zona 7. Pendidikan Seksualitas untuk Anak (7)

Pendidikan Seksualitas untuk Anak sejak Dini (7)

Topik 2 Zona 7 Kelompok 7 (Batam, Bontara, Cianjur, Cirebon Raya)


sumber gambar : portalmadura.com

Ini adalah hari ke-2 presentasi dari kelompok 2. Topik kelompok dua kali ini berjudul Pendidikan Seksualitas untuk Anak Sejak Dini yang disajikan oleh teman-teman dari Batam, Bontara, Cianjur, Cirebon Raya.

Pembahsan dimulai dengan menyajikan contoh fenomena kekerasan seksualitas pada anak yang marak terjadi, sehingga hal ini menjadi PR tersendiri bagi orang tua untuk memberikan benteng bagi anak sedini mungkin, yakni salah satu upaya untuk melakukan hal tersebut dengan memberikan pendidikan seksualitas sedini mungkin serta memberikan rasa nyaman dan aman kepada anak.

Orang tua juga memiliki tugas untuk mengenalkan anak kepada keluarga inti di dalam rumah, seperti ayah, ibu, adik dst. 

Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam upaya memberikan pendidikan seksualitas sejak dini antara lain dapat dilakukan secara bertahap berdasarkan usia:

1. 0-2 tahun : Mengenalkan namanya, memberikan asi ekslusif, mengenal orang tuanya.

2. 3-6 tahun : Mengenalkan perbedaan laki-laki dan perempuan, silsilah keluarga (melalui foto-foto/pohon keluarga), mendekatkan anak kepada ayah dan ibu, lingkungan sekitar, serta memberikan penjelasan kepada anak siapa yang boleh dan tidak boleh memegang tubuhnya. 

Pentingnya mengenalkan keluarga besar kepada anak adalah memberikan pemahaman kepada anak bahwa keluarga tidak hanya terdiri dari keluarga inti (anak-anak memiliki kakek, nenek, paman, bibi, sepupu dst), anak-anak dapat melihat dan mendapatkan model dari orang-orang/keluarga di sekitarnya serta memberikan pengalaman keteladanan.

Bahasa Cinta & Kelekatan

Orang tua juga memberikan keteladanan dalam memberikan kasih sayang kepada anak; dengan memberikan panggilan sayang sesuai dengan jenis kelamin serta dengan menunjukkan kasih sayang dan kehangatan orang tua di dalam keluarga. 
Hal ini akan menjadi bekal dan model keteladanan kepada anak dari dalam rumah. 

Kehangatan orang tua di dalam rumah akan memberikan dampak dan manfaat kepada anak berupa kebahagiaan dan ketenangan pada anak. Sekaligus juga memberikan keteladanan berupa peran sebagai ayah atau ibu di dalam rumah. Anak-anak juga dapat belajar menyayangi keluarga dengan cara-cara yang sederhana kepada orang tua mereka.

Mengajarkan Anak untuk Mandiri dari Dalam Rumah: melatih tidur terpisah dari orang tua dan saudara.

Tujuan melatih tidur terpisah dengan orang tua dan saudara adalah untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang adanya privasi yang dimiliki oleh orang tua juga saudaranya. Hal ini juga selarasa sebagaimana yang diajarkan dalam Islam tentang pemisahan tidur anak, yang dimulai dilatih pada usia 7 tahun dan diipisahkan pada usia 10 tahun. 

Tujuan dengan dipisahkan tempat tidur anak sebagai upaya preventif orang tua agar anak-anak tidak melihat aurat orang tua/saudaranya.

Waspada terhadap orang sekitar: melatih anak dalam upaya melindungi dirinya dengan memberikan dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.

Orang tua menjadi teman curhat rahasia anak; Dengan membangun kelekatan dan bonding pada anak dengan cara-cara yang seru.

Amber ledergerber seorang guru SD di California "bila seseorang menyuruhmu menyimpan rahasia katakan pada Ayah dan Ibu."

Evi Marlina

Depok, 09032021

#harike7
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional








 

No comments: