Roti Panggang yang Hangat
Zona 4. Gaya Belajar & Stimulasi Belajar #13
Aktivitas Hari ini
Menyiapkan sarapan roti panggang yang ditaburi mentega dan coklat seres.
Proses Kreatifitas
Mbak Nana menyiapkan secara mandiri kebutuhan membuat roti panggang di pagi hari. Lalu mengolesi kepingan roti tersebut dengan mentega dan coklat seres.
"Mbak Nana mau buat roti panggang," begitu suaranya beberapakali terdengar menjelasakan kepada dirinya sendiri.
Anne sedang sibuk murajaah di sudut ruang tengah, sebab pagi ini ada ujian Qur`an.
IC (Intelectual Curiosity)
Mbak Nana sangat berminat dan antusias menyiapkan sarapan roti panggangnya. Ia tidak memanggil anne untuk meminta pertolongan. Ia bahkan menyiapkan beberapa keping roti. Menaburi setiap kepingan roti tersebut dengan mentega dan butiran coklat seres yang sudah melumer sebab terkena air kulkas.
Mbak Nana lalu membawa roti yang sudah dipanggang tersebut ke dapur. Menyiapkan kursi untuk berdiri saat proses memanggang. Bibik Isah membantu menemaninya saat ia mulai memanggang rotinya.
CI (Creative Imagination)
Saat roti panggang sudah siap. Mbak Nana meletakkan roti panggang tersebut di atas meja makan. Adik dan Anne duduk menyaksikan roti panggang yang terasa harum aromanya.
"Ini buat adek."
"Ini buat Anne."
Mbak Nana memabagikan bagian keping roti kepada Anne dan adek. "Makasih Mbak Nana, roti panggang Mbak Nana memang lezat," puji anne sembari menikmati hasil karya Mbak Nana.
Sambil meringis menahan sakit sebab satu jari manisnya terkena wajan Mbak Nana menikmati roti panggang tersebut.
"Anne lihat, Mbak Nana bikin bentuk ulet," Mbak Nana memperlihatkan potongan roti yang dia bentuk menjadi seperti ulet kepompong.
AD (Art of Discovery)
Mbak Nana mengoleskan mentega kepermukaan roti dengan penuh, tidak lupa pula dengan balutan coklat yang juga penuh menutupi permukaan. Sehingga setelah dipanggang terasa begitu lezat roti yang ia persiapkan. Adik bahkan menghabiskan satu potong sendiri.
NA (Noble of Attitude)
Mbak Nana menyiapkan roti panggang tak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga menyiapkan sepotong untuk adik, sepotong untuk anne dan Ayah. Semua ini ia lakukan atas inisiativ sendiri tanpa anne minta.
Ada kejadian juga saat proses memasak. Biasanya anne yang selau mendampingi, kali ini Mbak Nana di dampingi oleh Bik Isah sebab anne masih berkosentrasi memurajaah hafalan bersiap ujian pada pukul 09.00 pagi.
Pada saat memasak, jari manis bagian kanan Mbak Nana tak sengaja memgang panci. Sehingga merintih kesakitan, anne segera menyiramnya dengan air dingin, lalu mengolesi dengan bubut dan krim bayi.
Dengan manahan sakit Mbak Nana tetap dapat menghabiskan roti panggang yang ia siapkan, lalu bermain imajinasi membentuk roti menjadi ulet kepompong. Kemudian memperlihatkan kepada anne.
"Anne lihat, Mbak Nana bentuk rotinya jadi ulet kepompong," Anne melihat hasil karya Mbak Nana.
"Mbak Nana bisa bentuk jadi beruang juga lho...kita bentuk bintang lain yang bukan ulet ya." Kata anne memberinya alternatif.
"Kenapa nggk boleh ulet anne?" Mbak Nana bertanya mencari tahu.
"Sebab roti adalah makanan, nah ulet itu binatang yang kotor atau menjijikkan. Jadi tidak boleh dimakan oleh manusia."
Mbak Nana tampak diam sejenak, mencerna apa yang sedang anne coba jelaskan. meski tak lama lagi ia segera menghabiskan dua potong roti panggang.
Refleksi
Mbak Nana melakukan setiap proses kegiatan memasak dengan penuh gembira. Ia tampak sangat menikmati setiap kegiatan yang berkaitan dengan kreatifitas memasak.
Mbak Nana juga mendapatkan pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati ketika memasak kue di dapur, agar tangannya tidak menyentuh kuli pemanggang lagi.
Depok, 8.12.2020
No comments:
Post a Comment