Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, August 14, 2020

Challenge of the Week #8 Tips Memilih Bahan Makanan

 Challenge of the Week #8 Tips Memilih Bahan Makanan Segar

Assalamualaykum, Mak semua. Bagaimana kabarnya Mak, alhamdulillah setelah dua minggu COTW OFF, akhirnya kesempatan kali ini kita bisa hadir lagi ya Mak. Pas banget dengan momen menyambut hari kemerdekaan Indonesia. 

Nah, kali ini temanya adalah tips memilih bahan makanan segar. Sebenarnya tidak memiliki ilmu khusus tentang memilih makanan segar. 

Namun, berdasarkan pada pengalaman menjalankan peran domestik, mau pun pengalam masa kecil ditambah dengan bacan-bacaan yang ada sebagai pengokoh, maka berikut saya coba tuang dalam catatan kecil di momen #COTW8 kali ini.

Ada pun bahan-bahan makanan yang saya tuliskan pada kesempatan kali ini adalah bahan-bahan makanan yang biasa saya konsumsi sehari-hari di rumah. Semoga bermanfaat ya Mak. 

1. Memilih Ikan Segar

Ya, ternyata tidak mudah mendapatkan ikan segar di pasaran/di tukang sayur. Meski sudah memesan agar disiapkan ikan segar, namun yang datang tetap bukan ikan yang masih sangat-sangat segar, huhu...

Kecuali kalau mau yang benar-benar segar adalah ikan lele yang masih hidup. Sebab kalau ikan selain lele, mesti nyaris sangat jarang sekali mendapatkan ikan yang betul-betul segar. 

Misalnya seperti pagi ini, meski saya sudah memesan ikan segar ke mang sayur, tetap saja bukan ikan yang sangat segar yang datang ke rumah. Dari mana saya bisa tahu? Meski bentuk tubuhnya masih utuh, namun ciri-ciri matanya tidak menandakan bahwa ikan tersebut benar-benar segar dan baru.

Hmm...lantas bagaimana kita bisa tahu bahwa ikan tersebut adalah segar atau tidak segar?

1. Mata Ikan

Tanda bahwa ikan masih segar adalah dari ciri keadaan matanya. Ikan yang masih segar memiliki warna mata yang bening, cerah, terang, jernih dan tidak berwarna merah. Permukaan mata kenyal dan menonjol utuh jika kita sentuh. 

Jika mata sudah tidak menonjol atau "nyungsep" ke dalam maka menandakan ikan ini sudah tidak segar lagi. Apalagi ditambah dengan warna matanya yang sudah berubah berwarna merah, ini pertanda bahwa ikan tersebut sudah tidak segar lagi.

2. Insang

Insang ikan yang masih segar berwarna merah dan bersih, sedangkan ikan yang sudah tidak segar memiliki warna insang yang kecoklatan. Semakin insang berwarna merah menandakan tingkat kesegaran ikan, dan ini semakin bagus. 

3. Perut

Ikan segar memiliki perut yang utuh, jika ditekan akan cepat kembali ke bentuk semula, sementara ikan yang sudah tidak segar lagi jika ditekan tidak langsung kembali kebentuk semula. Selain itu ikan yang sudah tidak segar lagi biasanya perutnya sudah tidak utuh/hancur.

4. Sisik Ikan

Sisik ikan yang masih segar masih menempel kuat pada tubuhnya, sehingga tidak akan mudah lepas. Sebaliknya ikan yang sudah tidak segar sisiknya lebih mudah lepas.

5. Bau amis

Ikan segar memiliki bau amis yang khas dan segar. Namun jika bau amisnya sangat tajam dan menyengat, bahkan cenderung berbau busuk maka menandakan bahwa ikan tersebut sudah tidak segar lagi.

6. Daging ikan 

Daging ikan segar memiliki tekstur kenyal dan padat, sementara daging yang tidak segar memiliki warna daging yang kusam, serta tekstur lunak/ lembek, berkerut dan berwarna keruh.

7. JIka kita membeli ikan segar dan tidak segera diolah maka segeralah simpan di dalam freezer untuk menjaga agar ikan tetap segar.

Bagaimana ciri bahwa ikan tersebut menggunakan formalin?

Mungkin kia sulit membedakan apakah ikan tersebut menggunakan formalin atau tidak, sebab ikan masih tampak segar. Maka kita bisa mengenalinya lewat bau. Ikan yang menggunakan formalin memiliki bau aneh seperti bahan kimia/obat. Selain itu, jika kita tegakkan ikan tersebut tidak luwes/tegang/kaku. Jika kita menemui ciri-ciri seperti ini maka bisa jadi ikan tersebut telah diberi formalin.

Bahayakah Mengkonsumi Ikan Formalin

Jika kita mengkonsumi ikan berformalin atau ikan busuk secara terus menerus dengan kadar yang tinggi maka bisa menyebabkan toksin/racun. Gejal-gejala tersebut bisa ditandai dengan pusing/muntah/diare/mual dst.

2. Memilih Daging Segar

Tepat sekali tema COTW kali ini ya Mak, dengan momen idul adha. Siang ini saya menyempatkan mengolah daging idul adha yang saya simpan di dalam freezer. Kebetulan dapat rizki daging kurban (alhamdulillah tahun ini, Ayah dapat rizki turut serta berkurban). Selain itu daging sapi tersebut kebetulan sengaja memang belum diolah jadi rendang, jadi hari ini saya berinisiatif mengolahnya menjadi rendang. 

Saya mengambil dua bungkus daging qurban. Mengapa? Iya kebetulan waktu penyerahan daging kurban ini berbeda. Yang satu bungkus saya terima di waktu yang sama usai penyembelihan daging qurban. Panitia membagikan daging qurban tidak lama setelah masa pemotongan usai. 

Ada pun kantong yang kedua merupakan daging yang diberikan dari yayasan tahfidz di rumah, yang diantar tidak diwaktu yang sama. Setelah saya amati, ternyata memang terdapat perbedaan warna. Meski pun secara umum kondisi daging masih bagus dan segar. 

Lantas, bagaimana memilih daging yang masih segar? Berikut beberapa secuil pengalaman dan hasil membaca dari berbagai informasi.

1. Berwarna merah segar

Daging segar memiliki warna merah cerah, tidak pucat dan kotor. Sementara daging yang sudah tidak segar memiliki warna kusam dan hitam kecoklatan

2. Aroma Daging

Daging sapi segar memiliki aroma yang masih segar, tidak beraroma busuk yang menyengat.

3. Berair

Daging yang tidak segar biasanya berair. Caranya adalah kita coba dengan memeras daging tersebut, apabila ia mengeluarkan air maka daging tersebut merupakan daging yang sudah tidak segar lagi. Namun, jika yang keluar adalah darah maka itu berarti daging tersebut masih segar.

4. Tekstur Daging

Daging segar memiliki tekstur daging yang kenyal ketika disentuh/tidak lembek. Jika kita menekan daging tersebut maka ia akan kembali seperti semula. Sementara daging yang sudah tidak segar teksturnya lembek, sehingga jika kita tekan tidak kembali kebentuk mula.

Tips Cara Memotong Daging Agar tidak alot

Nah, setelah kita mengenal bagaimana membedakan daging segar dan tidak segar, disini saya akan berbagi tips bagaimana memotong daging agar tidak alot saat dimakan. Yaitu dengan cara memotong daging dengan arah yang berlawanan dengan serat daging. Hal ini akan membuat daging lebih mudah dikunyah saat dimakan/tidak alot.

Daging yang sudah dibekukan dan kemudian dicairkan sebaiknya langsung dimasak, sebab daging yang sudah dibekukan dan dicairkan, kemudian dibekukan lagi beresiko tumbuhnya kuman atau bakteri. Ada pun lama penyimpanan di dalam freezer sebaiknya maksimal 6 bulan saja. (droz_ttv).

3. Memilih Telur

Nah, tak bisa dipungkiri ya Mak, bahwa telur merupakan konsumsi protein utama yang sangat murah meriah buat keluarga. 

Tak hanya harganya yang terjangkau, namun juga betapa mudah dan sederhananya mengolah telur ini, sehingga puteri saya yang berusia 4 tahun pun sedang gandrung-gandrungnya memasak telur.

Meski demikian, ada tips sederhana bagaimana cara memilih telur yang masih bagus. Beberapa tips berikut merupakan pengalaman masa kecil, karena masa kecil bertugas jagain warung orang tua di rumah. Jadi suka memperhatikan dan kadang mencium telur yang beraroma busuk, sehingga sedikit banyak dapat membedakan mana telur yang masih bagus dan telur yang busuk.

1. Mengocok Telur dengan Tangan

Yang saya maksud mengocok telur adalah dengan cara kita genggam dan lalu menggoyang-goyangkan telur. Ya, ilmu ini saya peroleh saat kecil saat diminta orang tua membanu menjaga warung. Terkadang saya menemukan telur yang sudah busuk, dan salah satu cirinya adalah ketika di kocok menimbulkan suara, maka yang biasa kita sebut dengan telur kopyor.

Telur yang masih bagus saat dikocok tidak menghasilkan suara atau rasa seperti reaksi rasa sensasi air. Sementara telur busuk, jika kita goyang-goyangkan telur ditangan akan terasa seperti terdapat air yang bergerak di dalam telor/mengeluarkan suara. Hal ini menandakan bahwa telur tersebut sudah busuk.

2. Menerawang Telur dengan cara di senter

Ya, ini adalah cara yang paling mudah untuk mengetahui kondisi telur. Gunakan senter untuk menerawang posisi kuning telur. Telur yang masih bagus dan segar jika kita terawang posisi kuning telur berada di bagian tengah. Sementara telur yang tidak segar posisi kuning telur tidak lagi berada di tengah.

3. Warna Kuning Telur

Telur yang masih segar memiliki warna kuning cerah serta tidak berbintik. Sementara telur yang busuk kondisi kuning telur berbentuk cair serta warna kuning telur juga tidak cerah/berbintik.

3. Memasukkan telur ke dalam air

Percobaan dua buah telur dimasukkan ke dalam air 
Keduanya tampak tenggelam merata, ini pertanda bahwa telur tersebut adalah segar

Hampir sama dengan cara mengecek kacang hijau yang masih segar, salah satu cara sederhana mengeceks apakah telur tersebut adalah telur segar yaitu dengan cara dimasukkan ke dalam air. Jika telur tersebut tenggelam ke dalam air, artinya telur tersebut adalah telur segar. Sementara jika mengapung maka itu berarti bukan telur segar. 

Saran Penyimpanan Telur

Telur yang belum diolah sebaiknya di simpan di dalam kulkas. Hal ini bertujuan agar kondisi telur tersebut lebih awet dan tahan lama, jika dibandingkan di ruangan biasa. Selain itu sebaiknya di simpan di bagian tengah/tidak pada pintu kulkas untuk menjaga kestabilan suhu ruangan (trans tv official).

4. Memilih Tomat Segar

Buah tomat merupakan buah andalan di rumah. Saking seringnya atau wajibanya stok tomat dirumah, membuat saya belajar by experiencing bagaimana memilih tomat yang masih segar.

1. Warna

Ketika memilih tomat sebaiknya membeli tomat yang warnanya tidak terlalu merah matang. Sebab warna yang terlalu pekat akan memudahkan tomat menjadi lebih cepat busuk.  Maka akan lebih baik memilih tomat dengan warna yang masih agak muda. 

Seperti contoh foto disamping. Adalah dua tomat dengan tingkat kesegaran yang berbeda. Secara penampakan fisik keduanya sama-sama segar yaa. Eits, namun ternyata keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Tomat sebelah kiri (warna agak terang) adalah tomat segar yang baru saja saya beli pagi itu (Minggu, 9 Agustus 2020), sementara tomat sebelah kanan (warna lebih pekat) adalah tomat sisa 1 pekan sebelumnya. 

Waaah...kok bisa gitu ya. Iya, karena disimpan di kulkas jadi tampak masih mulus dan segar. Padahal kalau kita sentuh kita akan bisa merasakan perbedaan rasa berat dan tekstur kulit permukaannya.

2.  Berat Tomat

Tomat yang masih segar akan terasa berat ketika diangkat. Kita bisa menimbang-nimbang dan merasakannya dengan tangan ketika memilih tomat. Tomat yang masih segar ini biasanya terasa lebih berat dibandingkan dengan tomat yang sudah tidak segar lagi.

3. Menekan Permukaan

Tomat yang segar permukaan kulitnya lebih kencang dan keras. Tekanlah bagian permukaan saat memilih tomat. Tomat yang sudah tidak segar biasanya lembek ketika kita pencet. Selain itu kita juga bisa melihat, bahwa tomat yang masih segar memiliki permukaan yang masih kencang. Sebaliknya yang tidak segar biasanya mulai mengerut.

4. Tangkai Tomat

Akan lebih baik lagi jika kita mmeilih tomat yang masih ada tangkainya. Hal ini menandakan bahwa biasanya tomat tersebut masih s egar, khususnya bila tangkia tersebut masih berwarna hijau.

5. Memilih Wortel Segar

Aha, tak ada bedanya dengan tomat. Wortel adalah menu jus dan cemilan favorit anak di rumah. Menikmati wortel tak ubahnya dengan menikmati sebutir apel. Anak-anak gemar sekali menggadoi wortel seperti makan mentimun. Biasanya wortel ini dapat dinikmati bersama dengan buah tomat dengan cara di jus.

Nah, karena anak-anak doyan wortel maka harus teliti juga dalam memilih wortel segar agar bisa lebih tahan lama ketika disimpan di dalam kulkas. Karena wortel yang tidak segar, akan mudah lebih busuk ketika kita tidak segera menyimpannya di dalam kulkas. Berikut beberapa tips ringan bagaimana memilih wortel yang masih segar.

1. Warna Wortel

Pilihlah wortel yang memiliki warna orange terang. Warna orange terang menandakan kayanya kandungan beta karoten pada wortel tersebut. Kandungan beta karoten ini memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh kita.

2. Kecerahan/kesegaran Wortel

Wortel yang segar memiliki warna yang tidak kusam dan layu. Wortel yang kusam dan berkerut menandakan bahwa wortel tersebut sudah tidak segar lagi. Wortel yang sudah tidak segar lagi sangat mudah busuk jika tidak segera kita simpan di dalam kulkas. 

3. Pangkal/Kepala Wortel

Wortel segar memiliki ciri pangkal/kepala wortel yang masih hijau dan kuat tangkainya. Jika keadaan pangkal kepala ini dalam keadaan bonyok/tampak layu kehitaman maka kondisi wortel biasanya sudah tidak segar lagi. 

Khususnya jika keadaannya sudah bonyok, sebaiknya tidak menggunakan/membeli wortel tersebut, karena akan sangat mudah busuk. 

JIka sudah busuk biasanya akan menyeluruh ke seluruh bagian wortel, sehingga tidak menyisakan sisa sedikit pun yang bisa dimanfaatkan. Dan pada akhirnya wortel yang semestinya ingin kita ambil manfaatnya tersebut pun terbuang sia-sia.

4. Ukuran Wortel

Dalam hal ukuran, saya lebih suka memilih wortel yang ukurannya besar. Mengapa? Karena wortel dengan ukuran yang sangat kecil, jika tidak segera di konsumsi atau di simpan dalam kulkas akan lebih cepat busuk. Hal ini berdasarkan pengalaman beberapa kali membeli wortel ukuran kecil yang sangat lebih mudah busuk dari pada wortel ukuran besar. Khususnya jika kita lupa memasukkannya ke dalam kulkas.

5. Akar Wortel

Perhatikanlah ujung akar wortel. Wortel yang segar memiliki ujung yang kuat, segar dan tidak layu/keriput. 

Sementara wortel yang keriput pada bagian akar/ujung wortel, berwarna agak gelap serta layu. Hal ini menandakan bahwa wortel tersebut sudah tidak segar lagi.


6. Memilih Mentimun Segar

Mentimun merupakan sayur cemilan yang tersedia di rumah. Anak-anak sangat menggemari sayur yang renyah satu ini. 

Alhamdulillah, anak-anak terbiasa menjadikan mentimun sebagai cemilan harian, tak ubahnya seperti menikmati potongan buah pepaya. 

Berikut merupakan tips sederhana bagaimana memilih mentimun yang masuh segar.

1. Warna Mentimun

Sebaiknya pilihlah mentimun yang berwarna hijau cerah, hindari memilih mentimun yang berwarna hijau tua/gelap. Mentimun yang berwarna terang memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan mentimun yang memiliki warna gelap/kusam. Mentimun yang lebih pekat juga terkadang rasa pahitnya sangat dominan. 

2. Ekor/Ujung Mentimun

Mentimun yang masih segar memiliki ujung mentimun yang masih padat dan segar. Sementara mentimun yang tidak segar memiliki ciri ujung yang keriput dan layu. Selain itu mentimun segar juga akan terasa padat dan keras ketika kita genggam. Mentimun yang sudah lama biasanya lembek dan loyo ketika kita genggam.


Foto di samping adalah foto 2 keadaan mentimun yang berbeda. Mentimun sebelah kiri meski terlihat segar namun ujung mentimun memperlihatkan keadaan yang mulai mengkerut/keriput atau layu. Warna juga sudah tidak secerah mentimun sebelah kanan. Mentimun kiri ini merupakan sisa stok yang masih ada di dalam lemari, saya membelinya 1 pekan yang lalu. 

Pemilihan mentimun yang baik akan memberikan manfaat jangka panjang yang baik selama masa penyimpanan, biasanya akan lebih awet dan kadar layu ujung mentimun juga tidak begitu parah.

Ada pun foto mentimun sebelah kanan merupakan mentimun segar yang baru saja di beli pagi kemaren. Keadaan mentimun masih padat dan keras ketika kita genggam.

Mengapa Penting Memilih Bahan Makanan Segar?

Tidak hanya rasa yang memiliki tekstur rasa yang lebih nikmat ketika bahan makanan tersebut adalah bahan segar. Namun juga kandungan gizi pada bahan makanan segar tentu saja memiliki kandungn gizi yang lebih baik dibandingkan dengan bahan yang sudah layu/hampir busuk. Bahkan ketika kita lebih memilih bahan makanan segar,dan segera menyimpannya di dalam kulkas sebelum digunakan, bahan makanan segar tersebut jauh lebih awet dan tidak mudah busuk. Hal ini pun akan menghemat kebutuhan dapur kita. So memutuskan untuk memilih bahan makanan segar merupakan salah satu upaya sederhana dalam ketahanan pangan bukan...:)

Tips Melibatkan Anak saat Aktifitas di Dapur

Momen mengenali dan membedakan bahan makanan segar atau tidak segar ini menjadi semacam momen ide emas bagi saya secara khusus. Sebab si sulung Mbak Nana dapat ikut terlibat aktif dalam kegiatan mengamati dan mengenali ciri-ciri apakah bahan makanan tersebut segar atau tidak segar. 

Bahkan ia ikut serta menemani Annenya ketika Annenya melakukan pengmatan sederhana, mengumpulkan data informasi dengan cara browsing bacaan.

Melibatkan anak dengan fun bisa kita lakukan dengan memberikan peran yang sesuai dengan perkembangan usia anak. Memberikan kepercayaan kepada mereka pada tanggung jawab sederhana yang kita berikan. Misalnya, tugas mereka adalah mencuci tomat atau memasukkan tomat ke dalam wadah. Maka berikanlah ruang anak untuk mengekplorasidan menuntaskan misi pentingnya tersebut dalam memindahkan buah tomat kewadahnya.

Ketika usai, anak-anak akan merasa puas dengan apa yang telah selesaikan tersbut. dengan begitu anak-anak akan lebih merasa dihargai, sehingga kita bisa meminimalkan tantrum dan drama dapur saat beraktifitas di dapur. 

Alhamdulillah, sekian tips-tips sederhana bagaimana memilih bahan makanan yang segar dan baik. Semoga bermanfaat ya Mak Juara. Wassalamualaykumwrwb.

Evi Marlina, 

Depok 14 Agustus 2020

#pekan8
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok


 

No comments: