Challange
Of the Week #1 Bumbu Dapur
Assalamualaykumwrwb,
Hai, welcome di blog sakura romawi timur. Kali ini saya akan ajak kawan-kawan semua jelajah kebun pekarangan saya yang masih banyak lahan kosong, huehehe. Nggk kosong banget sebenarnya, sebab ada beberapa tumbuhan sayur yang tumbuh subur di pekarangan rumah. Namun kali ini sesuai dengan COTW #1 maka saya sharing perjlanan menanam bumbu dapur.
Alhamdulillah, seneng sih yak, sejak gabung dengan Ibu Profesional jadi rajin ngeblog, wkwk. Sudah
lama tidak aktif diblog, semenjak kehadiran Instagram tulisan saya lebih banyak
disana, meski tetap beda donk dengan blog yang tidak terbatas ruang buat kita
menumpahkan samudera kata.
Oke, ini adalah tulisan ringan sesuai dengan
judulnya yang seru dan khas ala ibu-ibu #Bumbudapur. Senang dapat challenge ini,
sebab memang suka juga menanam di rumah, meski yang gak pake teori ilmu
pertanian, wkwk. Modal senang nancepin apa saja sisa sayur dari dapur. Senang
pula dengan aktifitas mencabut rumput dan menyiramnya di sore hari. Kali ini
saya ingin berbagi beberapa bumbu dapur yang saya tanam baik di halaman rumah
depan mau pun halaman di belakang rumah.
Kunyit
Tanaman Kunyit di halaman Belakang
Kunyit
ini saya tanam tepat di halaman rumah depan dan belakang. Meski ditanam dengan
waktu yang sama, namun ternyata pertumbuhannya berbeda. Medianya hanya
menggunakan media tanah tanpa perlakuan khusus. Hanya modal menyirami setiap
sore.
Ada pun bibitnya adalah kunyit yang berasal dari bumbu dapur. Sudah lama saya
ingin sekali menanam kunyit, sebab saya menyukai daun kunyit sebagai bumbu
tambahan, khususnya ketika memasak tempe goreng tepung mau pun ayam woku yang khas lezat itu.
Alhamdulillah akhirnya kunyit itu tumbuh perlahan demi perlahan. Kunyit itu saya tanam sebagian pada saat bulan puasa, dan sebagian setelah lebaran. Dalam rangka mengisi waktu bermain bersama anak-anak.
Tanaman Kunyit di halama depan
Kencur
Kencur
ini pertumbuhannya pun berbeda-beda. Ada yang lebat dan ada yang baru mulai
bertunas, tampaknya untuk kencur ini membutuhkan tempat yang agak lembap atau
basah. Meski sejauh ini kencur-kencur itu menampakkan itikad baik untuk terus
bertumbuh, wkwk. Alla kulli hal, alhamdulillah.
3 Serai
Cerita serai ini agak pelik. Sebab cukup
sulit untuk mendapatkan bibit serai denga modal belanja serai dari tukang
sayur. Karena rata-rata bagian pangkalnya sudah di potong, sehingga tidak
menyisakan bagian akar. Padahal serai adalah bumbu andalan saya dalam berbagai menu masakan, khususnya untu bahan ayam woku, tomyam dan bahan jamu. Allhamdulillah, atas kasih sayang Allah tidak sengaja, ternyata si bibik mandapatkan serai yang
masih ada akarnya. Bibik menanamnya di belakang rumah tempat biasa saya menyebar biji cabai. Alhamdulillah, akhirnya dengan bantuan bibik serai itu kini mulai
menampakkan pertumbuhannya.
4 Jahe
Bibit
jahe ini belum menujukkan pertumbuhan yang signifikan, meski saya menanamnya di
waktu yang sama. Namun hingga saat ini tampak pertumbuhanya yang paling lambat
di bandingkan kunyit dan kencur. Jahe ini banyak memberi manfaat untuk kesehatan khususnya membantu dalam mengatasi masalah pencernaan. Jahe merupakan bahan andalan saya ketika membuat wedang jahe.
5 Cabe
Cabai
ini cukup panjang perjalanan tumbuhnya hingga muncul menjadi bibit kecil-kecil seperti ini. Saya
menyebar bijihnya pada pertengahan bulan puasa, karena melihat sisa-sisa cabai
yang mulai membusuk. Sayang membuangnya ke dalam tong sampah, saya mengambil
bijihnya dan menaburkannya dibawah pohon papaya, alhamdulillah senang rasanya
bijih-bijih itu ada yang tumbuh. Mudah-mudahan bertahan.
Alla
kulli hal, anak-anak senang sekali setiap kali saya mengajak mereka mengecek
tanaman ini di sore atau pagi hari. Mereka juga gembira sekali hatinya ketika saya beri kesempatan untuk membantu menyiraminya.
Acapkali saya mengajak tanaman ini
berbicara, memohon kepada Allah agar Allah menumbuhkan tanaman ini.
“Tanaman
kamu tumbuh ya, agar bisa bermanfaat buat kita. Ya Allah tumbuhkanlah tanaman
ini dengan kasih sayang Mu.”
وَٱلنَّجْمُ وَٱلشَّجَرُ يَسْجُدَانِ
"Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya."
(Q.S. Ar-Rahman : 6)
Demikianlah
anak-anak suka meniru ketika mengecek tanaman-tanaman ini. Ya, setidaknya
mereka belajar satu hal penting, bahwa tanaman ini Allah lah yang
sejatinya menumbuhkan.
Wassalamualaykumwrwb.
Evi Marlina
Depok, 19 Juni 2020
#pekan1
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok
Foto : Dokumen Pribadi
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok
No comments:
Post a Comment