Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, June 19, 2020

Challange Of the Week #1 Bumbu Dapur

Challange Of the Week #1 Bumbu Dapur


Assalamualaykumwrwb,

Hai, welcome di blog sakura romawi timur. Kali ini saya akan ajak kawan-kawan semua jelajah kebun pekarangan saya yang masih banyak lahan kosong, huehehe. Nggk kosong banget sebenarnya, sebab ada beberapa tumbuhan sayur yang tumbuh subur di pekarangan rumah. Namun kali ini sesuai dengan COTW #1 maka saya sharing perjlanan menanam bumbu dapur.

Alhamdulillah, seneng sih yak, sejak gabung dengan Ibu Profesional jadi rajin ngeblog, wkwk. Sudah lama tidak aktif diblog, semenjak kehadiran Instagram tulisan saya lebih banyak disana, meski tetap beda donk dengan blog yang tidak terbatas ruang buat kita menumpahkan samudera kata.

Oke, ini adalah tulisan ringan sesuai dengan judulnya yang seru dan khas ala ibu-ibu #Bumbudapur. Senang dapat challenge ini, sebab memang suka juga menanam di rumah, meski yang gak pake teori ilmu pertanian, wkwk. Modal senang nancepin apa saja sisa sayur dari dapur. Senang pula dengan aktifitas mencabut rumput dan menyiramnya di sore hari. Kali ini saya ingin berbagi beberapa bumbu dapur yang saya tanam baik di halaman rumah depan mau pun halaman di belakang rumah.

Kunyit


Tanaman Kunyit di halaman Belakang


Kunyit ini saya tanam tepat di halaman rumah depan dan belakang. Meski ditanam dengan waktu yang sama, namun ternyata pertumbuhannya berbeda. Medianya hanya menggunakan media tanah tanpa perlakuan khusus. Hanya modal menyirami setiap sore. 

Ada pun bibitnya adalah kunyit yang berasal dari bumbu dapur. Sudah lama saya ingin sekali menanam kunyit, sebab saya menyukai daun kunyit sebagai bumbu tambahan, khususnya ketika memasak tempe goreng tepung mau pun ayam woku yang khas lezat itu. 

Alhamdulillah akhirnya kunyit itu tumbuh perlahan demi perlahan. Kunyit itu saya tanam sebagian pada saat bulan puasa, dan sebagian setelah lebaran. Dalam rangka mengisi waktu bermain bersama anak-anak.


Tanaman Kunyit di halama depan


Kencur


Kencur ini pertumbuhannya pun berbeda-beda. Ada yang lebat dan ada yang baru mulai bertunas, tampaknya untuk kencur ini membutuhkan tempat yang agak lembap atau basah. Meski sejauh ini kencur-kencur itu menampakkan itikad baik untuk terus bertumbuh, wkwk. Alla kulli hal, alhamdulillah.

3    Serai


Cerita serai ini agak pelik. Sebab cukup sulit untuk mendapatkan bibit serai denga modal belanja serai dari tukang sayur. Karena rata-rata bagian pangkalnya sudah di potong, sehingga tidak menyisakan bagian akar. Padahal serai adalah bumbu andalan saya dalam berbagai menu masakan, khususnya untu bahan ayam woku, tomyam dan bahan jamu. Allhamdulillah, atas kasih sayang Allah tidak sengaja, ternyata si bibik mandapatkan serai yang masih ada akarnya. Bibik menanamnya di belakang rumah tempat biasa saya menyebar biji cabai. Alhamdulillah, akhirnya dengan bantuan bibik serai itu kini mulai menampakkan pertumbuhannya.

4    Jahe


Bibit jahe ini belum menujukkan pertumbuhan yang signifikan, meski saya menanamnya di waktu yang sama. Namun hingga saat ini tampak pertumbuhanya yang paling lambat di bandingkan kunyit dan kencur. Jahe ini banyak memberi manfaat untuk kesehatan khususnya membantu dalam mengatasi masalah pencernaan. Jahe merupakan bahan andalan saya ketika membuat wedang jahe.

5    Cabe


Cabai ini cukup panjang perjalanan tumbuhnya hingga muncul menjadi bibit kecil-kecil seperti ini. Saya menyebar bijihnya pada pertengahan bulan puasa, karena melihat sisa-sisa cabai yang mulai membusuk. Sayang membuangnya ke dalam tong sampah, saya mengambil bijihnya dan menaburkannya dibawah pohon papaya, alhamdulillah senang rasanya bijih-bijih itu ada yang tumbuh. Mudah-mudahan bertahan.

Alla kulli hal, anak-anak senang sekali setiap kali saya mengajak mereka mengecek tanaman ini di sore atau pagi hari. Mereka juga gembira sekali hatinya ketika saya beri kesempatan untuk membantu menyiraminya.

Acapkali saya mengajak tanaman ini berbicara, memohon kepada Allah agar Allah menumbuhkan tanaman ini.


“Tanaman kamu tumbuh ya, agar bisa bermanfaat buat kita. Ya Allah tumbuhkanlah tanaman ini dengan kasih sayang Mu.”

وَٱلنَّجْمُ وَٱلشَّجَرُ يَسْجُدَانِ


"Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya." 

(Q.S. Ar-Rahman : 6)


Demikianlah anak-anak suka meniru ketika mengecek tanaman-tanaman ini. Ya, setidaknya mereka belajar satu hal penting, bahwa tanaman ini Allah lah yang sejatinya menumbuhkan.

Wassalamualaykumwrwb.

Evi Marlina
Depok, 19 Juni 2020


Foto : Dokumen Pribadi



#pekan1
#challangeoftheweek
#ketahanankeluarga
#ketahananpangan
#kampungkipdepok
#ibuprofesionaldepok






No comments: