Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, May 16, 2014

Sepotong Malam

Dengan terhuyung tangan kananku membawa gayung berisi sikat gigi dan seperangkatnya, sementara tangan kiriku menjinjing beberapa buku. Dengan capek dan mengantuk kuseret kaki ke ruang belajar. Pasti sudah ramai, fikirku. Sementara kerongkonganku terasa kering, haus sekali. Aku ingat, air mnum mineral sudah aku pindahkan di atas meja belajar. 

Sesorean ini menemani mengobrol keluarga temanku yang wisuda, salah satu dari keluarga mereka tak banyak bicara, seperti bingung mencari topik. Maka aku sibuk mencari topik apa saja agar suasana tidak kaku. Sampai mereka bilang,"kalau kamu pulang ke Indonesia, coba pakai jeans dan lepaskan penutup kepalamu." Kata ibu dari satu temanku yang lain. Meski kaget aku tetap menjawabnya dengan tetap berhati2. "Bibi, aku khawatir nanti ayah dan ibuku tidak mengenaliku. Sebab dari kecil aku sudah demikian." semoga jawaban ini tidak menyinggung. Sang paman, ayah temanku menyela. "Jangan dengarkan bibimu." Kami tertawa. 

Dan akhirnya, aku  pamit pada mereka. Sesampai asrama shlat, tilawah dan tertidur pulas. Hingga terbangun pukul 23:00 Turki dan ternyata haus sekali.

***
Di ruang belajar. Sepi...
Hanya ada 2 orang tengan menekuni leptopnya. Aku menuju kamar mandi. Gosok gigi. Meski mataku masih mengantuk sekali.

"Hanifa..apakah kamu di ruang belajar seharian ini?" sebuah suara memanggilku. Aku menoleh. Teman yang biasa duduk belajar di samping meja belajarku.
"Oh tidak, aku baru saja bangun." Jawabku.
"Apakah engkau tertidur dikamar belajar?" tanyanya lagi.
"Tidak..." Jawabku sambil tersenyum. Hee...dia rajin sekali membangunkanku, jika aku tertidur ketika membaca buku sambil duduk di ruang belajar.
"Hanifa, mengapa setiap melihatmu aku selalu penuh kegembiraan dan selalu mengundangku mampu tersenyum." Kata temanku lagi. Sementara aku masih sibuk membasuh muka.
Berhenti sejenak. "Sama engkau juga demikian" Jawabku sembari menyempatkan memandang wajahnya.
"setiapa kali melihatmu aku seperti mengambil energi positif." lanjutnya lagi.
"iya kalian juga demikian. Memberikan energi positif bagiku." Jawabku.

#Aku berlindung pada Mudari pujian yang meruntuhkan keimanan ya Rabb..

Sakura RT
Ankara, 15May2014 (23:45 Turki)
Setengah mengantuk di ruang belajar, melihat tumpukan buku. 





No comments: