Rindu sekali sore ini. Banyak catatan yang belum sempat aku pindahkan diblog. Alhamdulillah ada whats up yang biasa aku menyiman catatan-catatan kecil luapan hatiku. Sewaktu-waktu bisa aku pindahkan disini. Magrib ini entah magrib untuk yang keberapa kalinya, aku rindu pada Emak dan seorang ibu. Entahlah...aku betul-betul ingin memeluk keduanya, meski tidak akan meluapkan semua isi hatiku.
Pertemuan beberapa hari lalu dengan pak BJ. Habibie yang berkunjung ke Turki, kota Ankara (**Wisma KBRI) benar-benar menjadi bensin dan membakar semangat belajarku. Ini bukan kasus untuk yang pertama kalinya membahasakan "energi" semangat dalam belajar. Berbahasa itu mudah, tapi sungguh belajar itu perih dan manis. Ibu...
Entah apa yang aku rasakan hingga aku begitu ingin sangat mengenalmu. Entahlah...banyak hal yang ingin aku belajar darimu. Aku rindu semuanya, aku rindu emak, rindu Ustdzah dan aku betul-betul tidak berani menelpon mereka, sama halnya dengan ketidak beranianku menambahkan Ibu dalam deret pertemanan meski itu hanya dalam dunia maya. Hee...entahlah. Aku betul-betul ingin memeluk emak, ibu dan Ustdzahku. Ingin belajar lebih banyak tentang kehidupan.
Duhai diriku
Duhai diriku
Bersungguh-sungguhlah dalam belajar meski pahit
ini tidak lebih pahit dari kisah para sahabat Rasul pada masanya
bersungguh-sungguhlah dalam belajar meski itu berat
ini tidak lebih berat dari beratnya kisah belajar Pak Habibie
Bersungguh-sungguhlah meski sulit
Ini sungguh tidak lebih sulit dari ujian untuk seorang "Ibu" yang aku rindukan disana
bersungguh-sungguhlah meski melelahkan
ini sungguh tidak lebih melelahkan dari derap ujian sang pemilik negeri sebuah benua
Haramainku, catatan harianku, energiku...
Duhai diriku bersungguh-sungguhlah, Kuat dan bismillah
istiqomah, Allahu Akbar
Ankara, 24 Februari 2014
No comments:
Post a Comment