Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Tuesday, November 10, 2015

to my dear Husband #Son Bahar 2015

nothing says "home" like the arms of my husband (anonim)

08 Februari 2015 (hari pernikahan)

alhamdulillah, hari ini 10 November 2015  genap 9 bulan 2 hari perjalanan pernikahan kita Masku. Segala puji hanya milik Allah atas karunia Nya yang terbentang tanpa limit. Mencurahkan ikatan rasa kasih sayang yang terhunjam dalam lubuk hati-hati kita. Seiring dengan usia kehamilan yang Allah amanahkan kepada rahimku, 17 minggu 3 hari. Tidak terasa waktu sedemikian cepat berganti bagaikan sang musafir yang menempuh perjalanan dari satu negeri ke negeri yang lain. 

Banyak kisah yang tersusun dalam ruang waktu yang kita singgahi. Semoga Allah menghimpunnya dalam keridhaan dan ampunan Nya. Kegembiraan, suka, duka mengiringi setiap bait hela waktu perjalanan. Aku memohon kepada Allah, semoga kita tidak akan pernah mengenal kata lelah menjadi hamba Nya yang paling haus untuk selalu bersyukur. 

Suamiku, yang telah bersabar atas masa-masa yang sulit. Lembaran waktu yang Allah titipkan kepada kita di musim panas kota Turki. Engkau yang rela belajar memasak dengan susah payah ketika aku dalam keadaan lemah dan sakit. Membuatkan menu kesukaanku dengan penuh kehati-hatian dan kasih sayang. Betapa semua itu selalu membuatku tidak pernah behenti merindukanmu.

Engkau yang dengan setia menyimak semua kegelisahan dan cerita yang tak berujung. Suamiku, yang tidak pernah memaksaku untuk menyetorkan hafalan, menyetorkan bacaan tilawah, membaca sirah, memperdalam bacaan agama, membaca tafsir dan banyak hadits dll...sungguh ia tidak pernah memaksaku untuk melakukan itu. Tidak pula ia memaksaku untuk memasak yang sulit berupa ini dan itu, tidak memintaku menyetrika, mengepel rumah, mencuci baju dan banyak hal lainnya. Namun, sikapnya yang memahamiku sedemikian rupa penuh kasih sayang membuatku menyimpan cinta yang sedemikian dalam. Membuatku bertahan di dapur berjam-jam untuk belajar memasak menu kesukaannya, membuatku semakin haus dan merindukan ilmu pengetahuan, membuatku semakin menyimpan rasa bahwa aku sungguh "jatuh cinta" pada sosok yang padat ilmu itu. 

Kala menekuni banyak kisah sahabat Rasul nan gemilang dengan ilmu teringatlah pada sosok suami, kala menyelami sosok sahabat yang bercahaya teringatlah pada sosok suami. Ia (suamiku) seumpama lautan ilmu yang aku bisa berenang mendapatkan segala jawab yang aku pinta. Sungguh segala puji hanya bagi Allah. Hamba berlindung pada Mu dari sifat yang berlebihan ya Allah. 

Dear suamiku, ya Ustadz Faris Jihady, al-hafidz. Semoga Allah merahmati semua kebaikanmu, mengangkat derajatmu pada kemuliaan yang haqiqi di sisi Allah. Terimakasih telah menjadi suami atas anak-anak kita kelak insha Allah. Terimakasih telah menjadi pemimpin bagi kehidupan dunia dan dienku. Ampuni dan ridhailah segala khilaf yang mungkin lebih banyak kau jumpai dari pada kebaikanku. Ridhailah aku menjadi tulang rusuk di dunia dan diakhiratmu. "Semoga Allah mengukuhkan cinta kita di atas manhaj Al-Qur'an." (serangkai doa Mas Faris dalam Tafsir pernikahan). Aamiin ya Rabb.

Berkahilah dan lindungilah keluarga kami dengan keridhaan Mu ya Allah. 
Aamiin..

I love you Mascim...❤
Ankara, 10 November 2015

No comments: