Beberapa hari ini kota Riyadh diguyur hujan cukup deras. Hingga banjir yang membuat jalan-jalan tergenang air. Mobil tertahan pada beberapa lokasi jalan. Alhamdulillah, syukurlah kemaren sore suami mengabarkan keadaan sudah mulai mereda, matahari mulai bersinar kemilauan meski sisa-sisa genangan air masih menyisakan aromanya. Jalanan kota Riyadh terlihat lengang, namun langit mulai memendarkan cahaya putih kebiruan.
"Itu kota ayahmu Nak." Negeri seribu jejak kerasulan. Suaraku sore itu menceritakan apa saja yang dikabarkan suami pada si kecil. Sentuhan-sentuhan gerakan kecil dan lembut terasa demikian girang di dalam rahimku. Mungkin ia merasakan hal yang sama seperti yang tengah kami rasakan.
"Kota Ankara mulai memasuki musim dingin Masku. Langit mulai gelap dan udara bertambah lembab dan tajam." Aku mengabarkan cuaca kota Ankara kepada suami.
Ada hal yang menarik pada peristiwa alam setiap memasuki musim dingin, siang yang menjadi demikian singkat dan pendek, sebaliknya malam menjadi bertambah panjang. Peristiwa alam yang penuh misteri, menyimpan rahasia kebesaran sang Maha Pencipta yang Agung. Kultur masyarakatpun berbeda setiap kali musim dingin tiba, berduyun-duyun mereka mengenakan baju tebal berbahan kulit atau pun wol, kafe-kafe pedagang teh hangat dan manisan bertambah ramai dan semakin padat merapat. Hasil panen musim panas berupa cabai, terung, buah yang dikeringkan menjadi menu utama setiap musim dingin tiba.
Turki dan Riyadh, adalah dua negeri asing yang bersemayam di dalam hatiku. Padanya terdapat milyaran keajaiban yang menyimpan jejak sejarah dan lembaran-lembaran episode. Ada banyak hal menarik yang menjadi catatan khusus pada dua kota bersejarah ini, khususnya pada perbedaan tradisi dan karakteristik masyarakatnya. Karakter yang khas dari masing-masing keduanya. Dan... akan selalu menarik untuk dikaji, belajar dari sumber-sumber mata air sejarah. Tidak akan pernah habis dan kering. **to be continued..
Catatan Evi Marlina
cc. Masku @farisjihady
Ket foto : KSU dan Daun musim gugur kota Ankara (koleksi pribadi)
No comments:
Post a Comment