Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Friday, June 12, 2015

Bab Keutamaan Membaca Al-Qur’an

13:44 Waktu Turki. 12/06/2015
Resume Kajian Rhiyadhus Shalihin kajian skype 
@muslimah Jepang


Bab Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Oleh. Ust. Faris Jihady, Lc


Ditulis ulang oleh: Evi Marlina

Ramadhan menjadi istimewa karena adanya puasa dan Al-Qur’an. Sahabat Al-Quran adalah orang yang tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban membaca Al-Qur’an akan tetapi menjadikannya sebagai teman dalam segala aspek.


Sebaik-baik umat Muhammad adalah mereka yang membaca Al-Qur’an dan mengajarkannya. 
(al-hadits).



Orang yang membaca AL-Qur’an kemudian dia mahir maka pada hari kiamat dia akan datang dan masuk dalam kelompok para malaıkat. Dan orang –orang yang membaca Al-Qur'an namun tidak mahir (tertatih-tatih) dia memperoleh dua kebaikan (keutamaan).

1. Orang yang membaca Al-Quran dengan mahir, maka balasan pada hari kiamat dia akan bersama dengan para malaikat dan mendapatkan kedudukan yang istimewa. Ash-shafarah adalah malaikat (yang turun ke langit dan ke bumi). Kiromil baroroh orang yang berakhlakuk karimah dan berpenampilan baik.

2. Membaca Al-Qur’an dan terbata-bata. Dia mendapatkan dua pahala. Pahala membaca dan pahala usahanya dalam membaca.

Kedekatan kıta dengan Al-Quran bukanlah semata-mata kita hanya sekedar membacanya saja. Kita janganlah pernah berpuas diri dengan kemampuan yang telah kita miliki, dan jangan pula pernah berhenti untuk terus meningkatkan kemampuan dalam memperbaiki bacaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an.

Dari Abu Musa Al-Ashari ra. Rasul bersabda, perumpamaan orang berıman yang membaca Al-Qur’an seperti buah utrujjah, aromanya wangi dan rasanya sedap. Orang beriman yang tidak membaca Al-Qur’an seperti qurma, tidak ada aroma harum dan tidak bau tapi rasanya manis. Sedangkan orang munafiq yang membaca Al-Qur’an seperti buah raihanah, aromanya harum tapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran seperti buah handzholah, tidak ada aroma namun rasanya pahit.

Siapakah Abu Musa Al-Ashari?

Berasal dari suku At Thaubani, Ashari berasal dari negeri dari Yaman. Ia merupakan sahabat Rasul yang mulia. Dia dikenal sebagai sahabat penghafal Al-Qur’an dan juru Al-Quran serta syahid dalam keadaan membaca Al-Qur’an. Dia adalah seorang sahabat yang memiliki suara yang sangat merdu. Keluarga Ashar dikenal sebagai keluarga dengan dua keistimewaan, 1. Dikenal sebagai keluarga yang ketika membaca Al-Qur’an suaranya merdu 2. keluarga yang sangat dermawan.

Rasul memuji Ashari: "Sungguh suara engkau seperti dianugerahkan serulingnya nabi Daud." Yang membaca Al-Qur’an seperti Qutrujjah aromanya harum dan sedap rasanya enak. Ada empat tingkatan kebiasan membaca Al-Qur’an:

 1. Mukmin, beriman dan punya kebiasaan membaca Al-Qur’an.
 2. Mukmin namun tidak punya kebiasaan membaca Al-Qur’an
 3. Kaum munafik, menampakkan keimanan tapi menyembunyikan kekufuruan dalam hatinya. Dia    membaca AlQur'an
 4. Munafik dan tidak membaca Al-Qur’an.

Level 1. Terdapat keselarasan antara tampılan lahir dengan batinnya. Penampilannya bagus dan enak di pandang. Orang yang gemar membaca Al-Qur’an secara umum akhlaknya baik. Dibarengi dengan keimanan yang tertancap didalam hatinya. Kebiasaan ia membaca Al-Qur’an menjaga keimanannya dalam keadaan stabil. Orang mukmin yang menjaga membaca Al-Qur’an sejatinya ıa sedang berusaha menjaga frekuensi keimanannya. Inı merupakan kelas yang istimewa.

Level 2: Orang yang tidak terbiasa membaca Al-Qur’an, secara umum menjadi biasa-biasa saja.

Diriwayatkan sahabat Umar Bin Khattab ra. Sesungguhnya Allah meninggikan derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an dan merendahkan dengan Al-Qur’an. 

Umar Ra. memiliki jasa besar terhadap Al-Qur’an sehingga Al-Quran sampai pada kita pada hari ini. Umar masuk Islam karena mendengar adiknya membaca Al-Qur’an. Jasa Umar tehadap AL-Qur’an, ketika terjadi perang Yamamah (perang yang memerangi gerakan kaum murtad dan nabi palsu). Setelah perang Yamamah banyak para sahabat yang syahid yang sebagian besar adalah para guru dan penghafal Al-Qur’an. Kemudia Umar datang kepada pemimpin Umat pada masa itu, Abu Bakar as-sidiq. Umar meminta Abu Bakar untuk menyusun menjadi satu. Karena pada masa ıtu belum tersusun menjadi satu. Oleh sebab ıtu dikhawatirkan akan hilang dari muka bumi. Abu Bakar pada awalnya “bagaimana mungkin aku melakukan sesutu hal yang belum pernah dilakukan Rasul.” Lalu Umar membujuk Abu Bakar, bahwa jika Al-Qur’ann tidak ditulisakan maka bisa hilang.

Lalu Abu Bakar membentuk tim khusus tim penulisan Al-Qur’an yang diketuai oleh Zaid Bin Tsabit. Pada awalnya ıa pun menolak. Namun ahırnya Abu bakar atas dorongan Umar menyutujui. Umar Bin Khattab pemilik gagasan yang brillian dalam penyusunan AL-Qur’an.

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat sebagian kaum dengan Al-Qur’an dan juga menjatuhkan sebagaian kaum yang lain dengan Al-Qur’an.”

Jika kita ingin meningkatkan kedekatan pada Allah, maka Allah SWT akan menaikkan kualitas hidup kita.

Rasul Bersabda:

Di Riwayatkan dari Ibnu Umar (Abdullah Bin Umar). Adalah putra dari Umar Bin Khattab. Belıau juga seorang sahabat nabi yang sangat mulia. Belıau seorang guru Al-Qur’an sekalıgus sahabatnya Muhaddits yang banyak meriwayatkan hadits. Belıau seorang sahabat yang palıng bersemangat mengikuti setiap gerak-gerik Nabi. Dia tidak pernah perduli, dia akan selalu mengikuti semua gerak-gerık Nabi. Misalnya Rasul shalat di bawah pohon, maka dia mengıkuti, meski pun tidak mengandung hukum Sunnah.

Tidak boleh ada hasad kecuali dalam dua hal saja. Yaitu, orang yang telah dıkaruniakan Allah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah karunia, bukan dari hasıl kita. Namun karena ıtu merupakan nıkmat dan karunıa dari Allah. Hubungan dengan Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang bisa kita usahakan seperti berdagang dalam bisnis.

Orang yang telah diberikan karunia ini, maka sepatutnya kita merasa iri. Memiliki keinginan yang sama ingin memiliki Karunia Al-Qur’an. Ukuran kıta merasa ırı adalah apakah mereka memılıkı kedekatan dengan AL-Qur’an.

Dua orang yang boleh kıta ırıkan adalah orang yang dıkarunıa harta. Allah yang mengkarunıakan harta dan ıa mengınfakkannya pada sıang dan malam.

Jadi jıka kıta sudah memılıkı kebısaan membaca Al-Qur’an semoga Allah mencukupkan harta dan menjaganya dengan kebiasaan berinfaq di jalan Allah SWT.

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat Usaid Bın hudhaır. Ketika ıa membaca surat AL-Kahfi, di luar rumah dia tinggalkannya kudanya di luar dengan dua tambatan ıkatan tali, kemudian tiba-tiba terdapat gumpalan awan yang mendekat. Kuda-kuda yang telah ditambatkan dengan tali ini berlar karena ketakutan. Kemudia pada pagi harinya sahabat datang dan menceritakan pada Rasul, Rasul berkata: İtu adalah sakınah. Ketenangan para malaikat yang turun untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang dibacakan.

Dalam surat AL-Kahfi terdapat beberapa kisah, 1) sahabat Kahfı 2) kisah pemilik kebun 3) Nabi Musa dan khidr 4). Dzulqarnaın

Ketika sahabat ını membaca surat AL-Kahfı malaıkat turun dan membuat kuda-kuda yang ditambatkan berlari sekenacangnya.

Jıka kıta membaca Al-Qur’an, usahakan membacanya di malam hari, kerena bisa jadi ada malaıkat yang turun dan menghormatı bacaan kıta.

Diskusi tambahan:

1.Orang muslim bukan berarti dia hrus bersih secara terus menerus bersih dari penyakit hati. Adanya penyakit hati dalam diri kita tidaklah serta merta akan mencabut predikat mukmin kita, karena tidak ada manusia yang ma’sum. Yang terpenting adalah senantiasa berusaha memperbaiki keiimananya.
2. Haram hukumnya menyusun AL-Qur’an yang coraknya tidak sama dengan mushaf Rasm Utsmani (merupakan rujukan patokan cetakan mushaf).
4. Penting tidakkah beljar b. Arab? Penting bagi yang ıngın mendalamı Al-Qur’an dengan cita rasa bahasa aslinya. Pemahaman yang benar tentang Al-Qur’an hanya bisa diraih dengan pemahaman bahasa Arab yang baik.

Note: sumber foto gugel.


No comments: