Reminder

"Beri aku pelajaran TERSULIT, aku akan BELAJAR" Maryamah Karpov

Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya, dan yang membuka pendengaran dan penglihatannya

Dengan daya dan kekuatan dari-Nya, maka Maha Suci Allah, Sebaik-baik pencipta

(Tilawah Sajadah)

Monday, October 27, 2014

Sharing Tentang Turki 2 #Bahasa #Akreditasi #Kampus Pengantar Bahasa Inggris

Assalamu'alaikum. Selamat pagi teman-teman di Nusantara. Sehat ya disana, aamiin in sha Allah. Berikut saya coba sharingkan pertanyaan terkaiıt. Semoga jawaban ini cukup membantu ya. 

Tentang Bahasa.

Assalamu'alaikum wrwb. Salam silaturahim mba evi, apa kabarnya? Sebelumnya saya haturkan terima kasih sudah bisa diterima pertemanannya, tiada lain maksud untuk bersilaturahim dengan mba evi perihal tentang turki yang sebelumnya saya baca mba sedang bersinggah di negeri Al-Fatih, berharap bisa mendapatkan share ilmu yang banyak dari pengalaman mba. Saya perkenalkan diri, nama saya Nendra asal dari Bandung, seorang bapak dari seorang putra dan istri saya bernama Nafisah. Semoga ukhuwah ini membawa keberkahan. Aamiin.

Semoga mba tetap istiqomah dan bersemangat dalam ikhtiar dan pembelajarannya. Mba evi, saat ini kami ( saya & istri ) sedang belajar sedikit2 bahasa turki, ada niat dalam hati dan ucap kami di tahun-tahun kedepan singgah di negeri Ottoman ini. Dari sekian banyak literatur yang sedang kami pelajari ( tour guide, petunjuk dr ppi turki, googling, kamus saku ) ternyata kami cukup kesulitan karena mungkin belum terbiasa. Barangkali Mba ada tips atau metode yg bisa kami pakai untuk bisa mmpelajariny dengan lebih praktis ,besar harapan kami mohon sedianya mba bisa memberi saran atau nasihatnya. Sebelum dan sesudahnya kami haturkan jazzakumullahu khairan katsiran. Wassalam

Sharing:

Alaikumsalamwrwb. Terimakasih Pak Nendra dan keluarga atas undangan pertemanannya. Alhamdulillah saya juga gembira bertambah saudara dari Bandung. Terimakasih atas do’anya. Aamiin ın sha Allah. Doa yang sama pula untuk Bapak beserta keluarga. Masha Allah semoga berkah keluarganya ya Pak semangat menuntut ilmu semua. 

Untuk metode belajar bahasa pada dasarnya sama dengan bahasa-bahasa lainnya. Seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. In sha Allah dengan membiasakan membaca dan praktik sedikit demi sedikit akan semakin memperkaya kosa kata dan ketrampilan berbahasa. Saya juga belum ahli, masih harus banyak belajar Pak. Hehe. Berikut saya sertakan link panduan belajar bahasa Turki. di dalam link ini terdapat panduan belajar Bahasa Turki yang salah satunya di pandu oleh Ibu Sri Zehra di link LKS MIT.

Semoga bermanfaat ya Pak. Semoga Allah mudahkan in sha Allah. Ganbatte Kudasai Pak. Wassalam.

Tentang Jurusan

Assalammualaikum kak Evi Marlina. 
Nama aku Friska dari Kalimantan Selatan. Aku mau nanya-nanya tentang beasiswa Turki itu kak. Rasanya seneng sekali waktu aku nemu blognya kakak. Ubek-ubek sana sini baca dari ujung ke ujung. Pokoknya seneng banget. Hehe Gini kak, aku masih kuliah semester 1 jurusan Bahasa Indonesia. Aku pengen banget nanti kalo udah lulus S1 dapet beasiswa S2 ke Turki kayak Kak Evi. Mungkin kalo aku nanya-nanya nya sekarang masih kelamaan kali ya. Tapi aku bener bener mau nyiapin nya buat nanti kak. 

Tapi ada rasa pesimis gitu juga sih. Aku kan sekarang kuliah jurusan Bahasa Indonesia, menurut Kak Evi jurusan Bahasa Indonesia itu bisa nggak sih buat dapetin beasiswa Turki itu? Secara kan di Turki sudah pasti nggak ada jurusan Bahasa Indonesia kan kak? Terus menurut kakak ada kesempatan ga sih? Oh iya 1 lagi. Untuk bisa dapet beasiswa itu akreditas kampus nya dipertanyakan juga nggak kak? soalnya kampus aku akreditas nya masih C. Kampus aku ini kan kak letaknya bukan di kota besar seperti di Kota Banjarmasin nya. Kampus nya juga baru di buka beberapa tahun yg lalu. Itu bisa jadi kendala juga nggak kak buat dapet beasiswa Turki? Maaf ya kak kalo terlalu panjang. Aku berharap banget kakak mau ngebalas. Makasih ya kak sebelumnya. Assalammualaikum.

Sharing

Alaikumsalamwrwb. Halo Friska, salam kenal juga ya dari Kakak. Wah Kalimantan, jadi inget kakak libur musim panas 2 bulan lalu berkesempatan berkunjung ke Kalimantan, pulaunya hijau sekali ya. Masha Allah.

Alhamdulillah semoga bermanfaat Dek ya. Good Point. Memulai persiapan sejak dini akan lebih bagus. Untuk jurusannya nanti bisa disesuaikan dengan yang Friska suka, karena tentu saja di Turki tidak ada jurusan Bahasa Indonesia J Barangkali nanti disini bisa mengambil alternative jurusan social, seperti ilmu-ilmu social kemasyarakatan (silahkan di gugling ya, seperti apa cth-contoh jurusannya). Beberapa hal yang bisa dipersiapkan karena saat ini Friska jurusan Bahasa Indonesia, Kakak sarankan rajin mengikuti seminar atau kegiatan yang kedepannya mendukung jurusan yang akan di ambil, Kalau mau ambil social memulai untuk mengikuti workshop-workshop yang mendukung rencana ke depan. Atau kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik di kampus mau pun non kampus. Tentang kesempatan apakah kita dari kampus keren atau kampus terpencil sekalı pun in sha Allah memiliki kesempatan yang sama. Where there is a will there is a way bukan..:) demikian ya semoga bermanfaat. Semoga Allah mudahkan in sha Allah. Salam buat Borneo ya. Ganbatte Kudasai.

Tentang Universitas

Assalamu'alaikum Ka Evi, 
Terimakasih banyak atas jawabannya. Kalau boleh satu pertanyaan lagi, apakah di sana ada universitas/fakultas yang bahasa pengantarnya bahasa inggris? karena LPDP hanya memberikan beasiswa master selama 2 tahun saja, tanpa persiapan kelas bahasa Turki. Wassalamu'alaikum wr wb. Rina Y

Alaikumsalamwr. Halo Dek, senang membaca email dari Rina. Di Turki juga terdapat beberapa universitas yang menyediakan bahasa Pengantar dengan Bahasa Inggris, untuk detail universitasnya saya tidak mengetahui persisnya (bisa di lihat di panduan booklet YTB Schoolarship) sayang sekali saya lupa dimana menyimpan filenya :D. Namun yang saya ketahui berikut kampus-kampus yang menyediakan pengantar Bahasa Inggris.

      (2)   http://psy.metu.edu.tr/
      (3)   Istanbul Technique University 
      (untuk ITU saya tidak mengetahui apakah ada jurusan psychology.

Demikian sharing yang bisa saya sampaikan ya, semoga membantu dan bermanfaat. Semoga Allah mudahkan in sha Allah. Ganbatte Kudasai.



NOTE: Bagi teman-teman yang ingin bertanya dan pertanyaannya cukup singkat bisa melalui via wall twitter saja ya di @eviexist (Sakura Romawi Timur). Jazakallahulakum.

Wassalam.
EM Ankara, 27 Oktober 2014

Sunday, October 26, 2014

Dear Allah, is there any big secret?

Bagaimana memulai tulisan malam ini?

Bismillah. Beberapa minggu ini tugas analisis jurnal membuat kepala ini terasa penuh. Meski dari setiap analisis tugas membuat hati semakin bertanya, apa yang sebenarnya tengah Allah rahasiakan untuk diri ini ya Rabb? 

Psychology!

This is one of the knowledge that I do really loved one. Even I never limit my self not to love another area. I realized that I was graduated from English department in my graduate. I have taught various level ages of students. Maybe that one of the thing that make me decide to learn Psychology. Last night when I have analyzed one of the journal I ask to my self what is it Allah? Gender Personality in Children!

Dear Allah..I asked to my self. Is there any big secret that You prepared for me by learning this knowledge. Is there any big secret that make me fall in love to learn psychology. Is there any "thing" that maybe I used to be a psychologist for the next? And after I jumped to this area and began to read everything about and make me ask to my self "what is it Allah?" I felt that I lost one thing that actually really important. Many theories bring my taught fight what is it? I felt that this subject bring people against the exist of Allah. 

Allah please guide me in everything that I learn. Do not let me walk alone. Allah Guide me in every thing that I learn. Do not let me walk far without involve You in everything. I realize that it is not a simple job for me, since I found a lot of western thought in this area. And I realize my knowledge in Islam is still so little, so small. Allah guide me please, guide me Allah. Let these to be one of my way to be closer to You, Allah. To be closer to You, Allah..

Sakura RT
Ankara, winter 26 October 2014

Sunday, October 19, 2014

Konsultasi Pertanyaan terkait Beasiswa Turki #Beasiswa #Jurusan #Keluarga

Dear sahabat pejuang tangguh beasiswa Turki. Bagaimana kabarnya di tanah air? Lama tidak menulis. Berikut saya coba rangkumkan beberapa pertanyaan yang sampai kepada saya beberapa mınggu lalu. Beberapa pertanyaan memiliki kasus yang sama. Oleh sebab itu, saya coba rangkum pertanyaan-pertanyaan tersebut. Semoga jawaban ini mewakili pertanyaan-pertanyaan teman-teman dan cukup membantu. 

Asslm, salam kenal teh Evi Marlina, saya Helmi mau tanya-tanya tentang S2 di turki persyratannya kira2 apa saja dan masuk lewat beasiswa apa? terima kasih.

Alaikum salamwrwb.
Halo Helmi. Salam kenal juga ya. Untuk persyaratan S2 bisa melihat daftar persyaratan sesuai yang diminta oleh pihak pemberi beasiswa. Apa saja syaratnya dan masuk lewat beasiswa apa? Pemerintah Turki banyak menyediakan beasiswa bagi pelajar asing, mulai dari beasiswa untuk penelitian mau pun pendidikan. Antara lain TUBITAK (semacam LIPI Indonesıa) dan beasiswa Turkiye Bursları atau YTB. Beasiswa ini diberikkan setiap tahun oleh pemerintah Turki. Apa saja persyaratannya. Bisa cek di link ini semua tentang beasiswa Turki (http://sakuraromawitimur.blogspot.com.tr/p/pernak-pernik-lomba.html) serta website resmi pihak pemberi beasiswa situs resmi YTB Scholarship (turkiyeburslari.gov.tr). Kunjungi situsnya dan klik pilihan bahasa Inggris. Oke, selamat mencoba. Semoga sukses. Sampai jumpa di Turki. Semoga Allah mudahkan. Ganbatte Kudasai. 

Assalamu'alaikum ka Evi.
Apa kabar ka? Semoga kaka senantiasa sehat selalu dan selalu ada dalam ridho-Nya. Perkenalkan ka, saya Lisna dari Indonesia tanah air kita tercinta. Saat ini saya masih mahasiswa fak.psikologi kelas karyawan di salah satu universitas swasta di jakarta, tapi entah kenapa ka, sudah sejak lama saya memiliki keinginan utk bisa ngambil S2 psikologi ke Turki. Terima kasih banyak ka, atas postingan kaka yang sangat bermanfaat sekali buat saya. 

http://sakuraromawitimur.blogspot.com/2013/05/5-wasiat-pertanyaan-di-balik-wawancara_1041.html karena postingan kaka tsb, saya merasa tdk kehilangan cara untuk bisa mencapai cita2 saya. Tapi ka, saya yakin apa yang sudah saya baca itu baru sebagian kecil dari perjuangan kaka utk bisa meraih beasiswa turki. Sekarang saya masih semester 2 ka. saya kuliah sambil bekerja. Jarak saya menuju kelulusan S1 kurang lebih masih 6 semester lagi ka, apakah kaka bisa memberikan masukan kepada saya, apa saja yang harus saya persiapkan selama 6 semester menjelang kelulusan saya ini, agar ketika saya lulus S1 nanti saya bisa diterima beasiswa S2 psikologi di Turki seperti kaka? yang saya tau, saya harus rajin berdo'a, belajar, belajar bahasa inggris, dan bahasa Turki.

Alaikumsalamwrwb.
Halo Dek Lisna, senang mengenal dan membaca tulisan dari Lisna yang penuh semangat untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Terimakasih sudah singgah dan membaca, semoga bermanfaat. 6 semester in sha Allah waktu yang cukup untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan. Selain mempelajari dan mempersiapkan berkas-berkas yang menjadi syarat utama, juga akan menjadi nilai plus dengan menambah referensi membaca pengalaman-pengalaman yang pernah dilakukan oleh teman-teman yang meraih beasiswa ini sebelumnya. Berikut link yang berisi informasi tentang pengalaman beasiswa Turki Seputar tentang Turki dan Pengalaman (http://miturki.wordpress.com/) silahkan bergabung di grup Facebook dengan nama grup SERBA-SERBI BEASISWA TURKI (dengan syarat siap untuk browsing dan surfing disana ya. Di link tersebut banyak berisi informasi tentang turki dan pengalaman kakak-kakak senior yang memenangkan beasiswa Turki. Meski demikian tidak tertutup dengan hanya membaca informasi seputar Turki saja. Pengalaman-pengalaman studi di luar negeri yang lain juga bagus untuk membantu mempersiapkan mental kita. Selamat membaca dan keep fight. Bismillah, Ganbatte Kudasaı Dek Lisna. Kandidat muslimah Psikolog Indonesia :) Semoga Allah mudahkan.

Assalamu'alaykum wr wb
mbak evi marlina. Perkenalkan saya zulfiana saya dapat email mbak dari booklet panduan belajar di turki. saya mau berteman dengan mbak dan kedepannya mau banyak sharing2 dg mbak bagaimana ceritanya bisa ke turki dan bagaimana menjalaninya kalau mbak berkenan. salam kenal yah mbak..:)

Alaikumsalamwrwb.
Halo Dek Zulfi. Selamat membaca bookletnya. Senang sekali bertambah teman dan keluarga baru. Semoga blog ini bisa menjadi sarana kita berdiskusi ya. Salam persahabatan musim AUTUMN dari kota Ankara. Ganbatte Kudasai Dek. Semoga Allah mudahkan.

Assalaamu 'alaikum,
Kak Evi Marlina. Saya Rina, alumni Fak. Psikologi, saat ini saya sedang dalam proses mengajukan beasiswa utk master degree dari LPDP. Tujuan utama saya adalah Turki dgn jurusan Psikologi / Pendidikan / Psikologi Pendidikan. Yang ingin saya tanyakan adalah:
  1. Saya ingin jadi ahli di bidang Psikologi & pengalaman kerja saya lama dibidang pendidikan, jurusan apa kira2 yg sesuai y Ka?
  2. Saya bercita2 ingin memakmurkan pesantren keluarga di Jawa Timur, terkait dengan akademis & pengalaman kerja sy, mana yg lbh manfaat apakah jurusan pendidikan atau psikologi?
  3. Universitas mana yg terbaik di Turki utk jurusan psikologi / pendidikan / psikologi pendidikan.
  4. Saya sdh berkeluaga dan seorang anak ( 3,5 tahun). Apakah di Turki lingkungannya ramah thd keluarga & anak2? Di universitas mana yg lebih cocok kalau dgn keluarga?
  5. Suami saya juga akan mengajukan beasiswa utk jenjang S3. Jika suami ikut ke Turki apakah banyak kesempatan pekerjaan part time disana? kira2 uang beasiswa cukupkan utk hidup sklrg? Bagaimana biaya hidup di sana?

Mhn maaf kebanyakan kak, terimakasih sebelumnya Ka. Sekecil apapun jawaban & informasi Ka Evi sgt berharga utk saya yg masih blur mengenai Turki. Mhn kiranya pencerahan & doannya ya Ka. Salam hangat :) Rina Y Jakarta

Alaikumsalamwrwb. Halo Dek Rina, masha Allah muslimah psikologi Indonesia. Senang sekali membaca pesannya yang penuh kesungguhan dan semangat. Semoga jawaban berikut cukup membantu.
  1. Latar belakang pengalaman kerja menjadi poin tambahan dalam persyaratan beasisiswa Turki. Dan ini langkah yang bagus untuk menjadi nilai plus-plus. Jika kita mengambi jurusan yang unlinear maka ada kewajiban kita untuk mengikuti mata kulıah matrikulasi (1-2 semester) sesuaı dengan ketentuan universitas. Pendidikan dan psikologı adalah satu kesatuan yang salıng melengkapı. Jıka ingin berkosentrasi penuh dengan dunia psikiatry, dan psychologıst secara tuntas maka jurusan fakultas psikology akan mempertajam spesifkasi keılmuan. Namun jika ingin melebur dan terjun berkecimpung dalam dunia pendidikan maka psikologi dan pendidikan adalah bidang keilmuan yang diperlukan untuk semua bıdang. Tidak terbatas pada bidang pendidikan saja. 
  2. Sebagai solusi alternatif Rina bisa mengambil jurusan Psikologi Pendidikan atau konseling, meski tidak saklek. Sesuaikan saja dengan kebutuhan yang lebih penting dan mendesak. Untuk mata kulıah saya sarankan agar mempelajari universitas terkait ya, apakah mata kuliah yang ditawarkan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
  3. Turki memiliki lıngkungan yang cukup baik untuk anak-anak. Sebagaian besar masyarakat Turki sayang kepada anak-anak. Khususnya jıka bertemu dengan anak-anak Indonesia. Bagaimana kehidupan mereka bisa disimak di link ini mengenal budaya Turki (http://sakuraromawitimur.blogspot.com.tr/2014/10/jelajah-sayap-elang-lebaran-qurban-di.html). Untuk referensi universitas saya tidak memiliki referensi khusus. Namun saran saya pılıhlah kota-kota yang kondusif untuk perkembangan anak, seperti Izmır, Konya, Kayseri, Eskisehir, Busra, atau kota Ankara.  Kota İstanbul merupakan kota dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Maka jıka membawa keluarga kota-kota yang tersebutkan bisa menjadi pilihan.
  4. Biaya hidup di Turki sesuai dengan standar beasıswa yang diberikan. tidak tergolong mahal untuk standar mata uang Turki (tentu saja tidak kita bandingkan dengan nilai mata ındonesia lho ya) Beasiswa Turki yang diberikan setiap bulan adalah uang saku. Biaya makan, kuliah dan tempat tinggal disediakan. Jika kita menyewa rumah dengan sistem patungan dengan teman maka ın sha Allah cukup dengan berhemat. Dan apabila dengan suami beasiswa S3 maka in sha Allah akan sangat cukup misalnya 1. (teman saya keduanya S2 dan memiliki seorang anak menyewa rumah dan cukup), 2. Teman saya S3 dan seorang suami yang tidak kuliah namun kerja patr time dan menyewa rumah dan cukup. 3. Teman saya keduanya S2 dan menyewa rumah dan cukup dengan berhemat. Disini ada banyak part time, seperti menjadi karyawan di restaurant, di kantin mau pun di kafe-kafe. Banyak sekali. Part time promosi kursus, mengajar les bahasa İnggris, menerjemahkan dan masih banyak lagi dengan gaji yang lumayan tinggi.
Note: Namun saya tidak menyarankan untuk menyewa rumah sendiri (jika tidak menyewa bersama teman atau suami, terkecuali dengan dana tambahan pribadi). Kebutuhan sifatnya relatif. Namun sebagai gambaran adalah 3 kondisi teman saya yang telah menikah. Mungkin demikian berkahnya pernikahan. Ganbatte Kudasai Dek. Semoga Allah memudahkan.

Assalamu'alaikum mb Evi Marlina. 
salam kenal nama saya Ade, maaf saya dapat alamat email mb evi dari buku panduan PPI Turki. mb saya mau tanya kira-kira brp standar nilai akademik untuk lolos beasiswa YTB? terima kasih.

Alaikumsalamwrwb. Halo Ade, Salam kenal ya Ade. Nilai standar akademik dalam ketentuan beasiswa YTB tidak dicantumkan secara tertulis, namun demikian tentu saja akan menjadi nilai plus dan bermanfaat jika kita memiliki catatan nilai akademik yang bagus. Semoga Allah mudahkan Dek. Ganbatte kudasai.

Demikian sharing ini. Semoga bermanfaat. Jıka ada hal-hal yang ingin ditanyakan silahkan diskusikan via blog ini. Selamat berjuang ya. Semoga Allah memudahkan urusan kıta semua dımana pun kıta berada. Aamiin ın sha Allah.


Wassalam.
Evi Marlina Al-Ardvici 
untuk pertanyaan singkat bisa disampaikan via wall di akun twitter saja ya di 
@eviexist (Sakura Romawi Timur)
Ankara, 19 Oktober 2014









Tuesday, October 7, 2014

Jelajah Sayap Elang Lebaran Qur’ban di Rantau Utsmani

dakwatuna.com. Menjalani hari raya “berlebaran” memiliki nilai tersendiri di setiap hati para umat Islam. Duduk di tengah bersama keluarga dan menunaikan shalat idul adha secara berjamaah bersama orang-orang terdekat adalah nikmat yang demikian besar. Namun tidak demikian dengan sebagian lainnya, khususnya bagi para pelajar yang tengah menuntut ilmu di negeri rantau. Betapa akan bertambah kali lipat nikmat syukur jika Allah memberi kesempatan merayakan kedekatan secara spesial dengan bercakap secara langsung bersama Allah sang Maha Pencipta di tanah suci-Nya, Baitullah. Meski demikian, ada banyak cara bagaimana kami merayakan dan mensyukuri setiap detik hari raya, melewati waktu meski harus menahan rindu pada keluarga dan tanah air.

***
“Jadilah seperti elang, kepak dan tatapnya tajam, kuat, tinggi dan mencengkeram, menembus tingginya lorong-lorong di setiap penjuru langit” (Sakura RT)

Matahari belum akan genap tenggelam. Bahkan hari masih panas dengan sempurna. Saya terburu-buru meninggalkan ruang perpustakaan di lantai tiga yang berliku tinggi tangganya. Sepi sekali, wajar saja besok sudah masuk lebaran idul adha. “Jadi mana ada yang ke kampus.” Sesak betul rasanya menghitung berat langkah dari gerbang depan mencapai gedung perpustakaan yang lokasinya lumayan jauh. Jalanan sepi, hanya ada suara daun menguning yang berjatuhan dan duduk rapi bersenda gurau di sekitar pepohonan. Jika tidak mengingat harus mengembalikan dan meminjam buku tentu alangkah lebih baiknya memilih menghabiskan waktu dengan mengetik cerpen, browsing atau membaca buku-buku materi psikologi dı sudut ruang belajar di kamar asrama.

“iyi günler hocam.” “selamat siang guru.”

Sepasang suara menahan langkah kaki hujan akhir musim panas. Segaris senyum wajah remaja berdiri tepat hanya berjarak 3 langkah di depan kelopak mata. Sejenak saya terdiam, mematung. “What...hocam?” bisik-bisik tanya kecil suara dalam hati. Meski akhirnya semburat senyum saya hadiahkan pada gadis remaja 20 tahunan yang rambutnya bergelombang berwarna pirang. Seorang mahasiswi METU (Meadle East Technical University). “iyi günler.” Jawab saya singkat dengan sepotong senyum sonbahar, senyum musim fall terindah yang saya miliki siang itu.

Monday, October 6, 2014

Surat Cinta dari Turki kepada Jamaah Haji Indonesia

Tulisan yang saya tulis di malam hari kelahiran saya 03 Oktober 2014, bertepatan dengan 08 Dhul Hıjjah 1435 H, sehari menjelang harı raya ıdul adha. Kepada jamaah haji Indonesia. Semoga bermanfaat. 


===========

dakwatuna.com – Musim berganti, gugur daun kota akan segera tiba. Sore kemaren seorang Paman menyapa saya, ketika saya menyempatkan menyapa satpam petugas gedung ATAUM yang terkantuk. 

“iyi akşamlar Ağbey.” Selamat sore Pak. “iyi akşamlar.” Jawabnya dengan wajah setengah kaget dan sepasang senyum sumringah. Sesampainya di pintu luar sebuah suara berbeda menyapa dari belakang.

“Nerelisin?” Dari mana asalmu? Tanya suara sang Paman.
“Malezyalımısın?” Apakah kamu orang Malaysia. seorang Paman yang sepertinya mahasiswa Ph.D, kira-kira berusia 45 tahun.

“Hayır Ağbey, Endonezyalıyım.” No sir, I’m Indonesia.” Jawab saya.
“Iya Indonesia dan Malaysia memang mirip.” Kata sang Paman. Saya tersenyum mengangguk, mengiyakan. Pasalnya kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi.

“Saya mengenal baik orang Indonesia.” Lanjut sang Paman. Saya menyimak, kebetulan kami berjalan searah menuju gerbang kampus.

“Saya bertemu orang Indonesia saat menunaikan ibadah haji di Mekkah.” Jelas sang Paman. Saya tersenyum. Dan pasalnya juga pernyataan kisah tentang pertemuan antara orang Turki dengan jamaah haji Indonesia seperti petang ini juga untuk yang kesekian kalinya, meski dengan orang yang berbeda. Sebagaimana nyaris genap 2 tahun saya tinggal di Turki mungkin ini kisah entah yang keberapa kalinya tentang betapa gembiranya jamaah haji Turki bertemu dengan jamaah haji Indonesia. Lalu apakah kiranya yang menarik dari perbincangan singkat petang itu?

Siluet matahari merunduk dari celah-celah rimbun pepohonan buah kiras. Membuat wajah sore itu semakin sempurna menyambut senja. Wajah kami terlihat keorangean oleh sinar matahari yang mereda. “Jamaah haji Indonesia jumlahnya banyak sekali. Di mana-mana wajah Indonesia. Mereka berjalan beriringan dan tidak saling terpisah. Berbeda dengan kami, berpencar satu sama lain. Jamaah haji Indonesia duduk dialun-alun membaca Al-Quran dengan khusyuk. Ramah sekali meski kami tidak saling mengerti bahasa satu sama lain. Dan jika ada yang berpakaian seragam rapi dan tertib, itu pasti jamaah haji dari Indonesia.” Ungkap sang Paman panjang lebar, senyumnya terkembang menunjukkan hatinya penuh gembira. “Itu sebabnya saya sangat suka berteman dengan orang Indonesia.” Lanjutnya.

“Çok sağol Ağbey.” Terima kasih Sır, jawab saya singkat sambil tersenyum dan pamit. Kami saling berpisah karena arah jalan yang berbeda.

***
Betapa gembiranya hati saya sore itu. Menekuni kalimat yang disampaikan oleh sang Paman. Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sangat sering terjadi, tidak hanya saya, akan tetapi hampir rata-rata mahasiswa Indonesia mengalami kisah kejadian yang sama. Sejenak saya merenungi satu hal yang nyaris saya lupakan, bahwa banyaknya jumlah jamaah haji Indonesia yang berangkat menuju Mekkah telah memberikan manfaat yang demikian besar bagi saya dan tentu saja bagi kami para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di luar negeri dan di Turki khususnya.

Sifat ramah tamah dan ketekunan beribadah jamaah haji Indonesia di tanah suci telah membangun kedekatan emosional dan kekeluargaan yang mendalam pada masyarakat Turki. Menjadikan masyarakat İndonesia memiliki ruang tersendiri di hati mereka. Sebagai contoh lebih jauh dari itu beberapa keluarga Turki juga menjadikan kami sebagai bagian anggota keluarga mereka (seperti menjadikan kami sebagai anak angkat) karena pertemuan mereka dengan jamaah haji Indonesia beberapa tahun silam. Keramahan dan tepa slira jamaah haji Indonesia telah memberikan tempat tersendiri yang demikian istimewa di hati para jamaah haji masyarakat Turki.

Indonesia menjadi negara yang jamaah hajinya dituturkan kisahnya secara turun temurun karena pertemuan mereka di tanah suci Mekkah. Tentu saja hal ini memberikan manfaat yang sangat positif bagi kami. Secara psikologi kami menjadi tidak merasa asing di negeri perantauan yang tidak terhitung jauh jarak tempuhnya dari tanah air. Menjadi bagian keluarga besar masyarakat warga negara Turki, sehingga menjadi seperti rumah yang menggembirakan.

Catatan saya ini, mewakili ungkapan rasa terima kasih yang dalam kepada seluruh keluarga besar Jamaah haji Indonesia, yang telah membangun ukhuwah lintas benua yang tidak terbatas. Memberikan keteladanan sikap dan akhlak yang santun sehingga diperbincangkan dengan penuh gembira oleh masyarakat jamaah haji dari Turki khususnya. Dan saya yakin kepada masyarakat Islam dunia secara luas.

Semangat berhaji masyarakat Indonesia menjadi catatan penting bagi saya secara pribadi. Sederhananya meskipun keluarga saya atau kami para mahasiswa bahkan belum ada yang berangkat ke Mekkah sekali pun, namun pertemuan jamaah haji masyarakat İndonesia dalam jumlah yang sedemikian besar telah memudahkan bagi masyarakat muslim dunia mengenal muslim Indonesia lebih dekat. Lebih jauh jamaah haji Indonesia telah menanamkan senyum-senyum keteladanan akhlak yang mendalam bagi masyarakat muslim di Turki.

Jumlah kekuatan yang sedemikian besar, tercatat 46.861 jamaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini (10/9/2014, haji.kemenag.go.id). Semoga catatan positif yang telah dilakukan oleh para jamaah haji Indonesia menjadi sumber kekuatan yang kelak melahirkan serta membangun pilar-pilar kekuatan dan menjadi cahaya penerang peradaban bagi kebangkitan tanah air, Indonesia. Teşekkür ederim, terima kasih banyak untuk seluruh jamaah haji Indonesia. Semoga berkah ibadah pertemuan dengan sang Khalik di rumah suci-Nya, serta menjadi catatan amal ibadah pemberat timbangan amal di yaumul mizan kelak. Aamiin insya Allah. Salam khidmat dari kami para penuntut ilmu dari negeri para penakluk. Konstantinopel, Turki.