Bila saja setiap hari adalah Ramadhan, aku bisa setiap saat bangun malam dan makan sahur. Tapi kenyataannya tidak begitu. Hihi, ramadhan adala hari yang penuh bunga bagiku. Aku bisa berlama-lama memeluk dan membaca surat cinta Allah, aku bisa berlama-lama memeluknya. Memeluknya, memeluknya, lebih lama dari yang aku mau.
Ramadhan, aku bebas untuk menangis dan merayu Allah, aku bebas bercerita apa saja pada Allah, aku bebas mengadu apa saja pada Allah, semua kegundahan dan kegalauan hatiku, aku bebas bercerita apa saja yang aku mau.
Ramadhan, aku bebas berkelana mengejar malam, merayu bintang, memeluk bulan dan mengitari indahnya surat-surat cinta Allah, aku bebas menari-nari di semua tempat.
Ah...mengapa harus menunggu ramadhan untuk melakukan semua itu, bukankah aku bebas melakukannya kapan saja aku mau?
Yaah. Kapan saja aku mau. Dan aku cuma mau bilang, kalau Ramadhan adalah Istimewa bagiku. Kau mau tahu, kemaren aku baru saja menemukan sebuah puisi yang romantis, nah ibarat kata seperti itulah makna Ramadhan bagiku,
Meski banyak
bintang
Yang bersinar
di
Langit sana
Namun, yang
bersinar
Di langit
hatiku
Cuma kamu
(copas dari sebuah blog.
http://ryantrahmad.wordpress.com)
Kurang lebih begitulah Ramadhan bagiku.
No comments:
Post a Comment